Seputar Islam

Arti Man Atallaha Biqolbin Salim, Surat Asy Syuara Ayat 89, Ciri dan Cara Memiliki Hati yang Sehat

Surat As Syuara ayat 88-89 dimaknai sebagai dalil bahwa hati manusia itu berbeda-beda dan dapat berubah. Hati menjadi pengatur seluruh tubuh manusia

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Man Atallaha Biqolbin Salim, Surat Asy Syuara Ayat 89, Ciri dan Cara Memiliki Hati yang Sehat 

Hati yang sehat disebut dalam bahasa Arab qolbun salim
Hati yang sakit atau hati yang hidup tapi memiliki penyakit hati, dalam bahasa Arab disebut  Qolbun maridh.

Surat As Syuara ayat 88-89 dimaknai sebagai dalil bahwa hati manusia itu berbeda-beda dan dapat berubah-ubah.

 Selain itu, juga banyak hadis yang mendukung kesimpulan ini.

Hadits Muttafaq alaih:

Hati menjadi penentu sekaligus pengatur seluruh tubuh manusia. (Shaheh Bukhari No. 52 dan Shaheh Muslim No. 1599).

Saat menafsiri ayat di atas berikut maksud qolbun salim

 

  1. Menurut Ibn Sirin, Ibn Abbas, Mujahid dan Hasan Al Bashri mengatakan qalbun salim adalah hati yang mengenal Allah dan meyakini hari kiamat.
  2. Menurut Sa’id ibn Musayyib,  hati yang sehat adalah hati yang jauh dari penyakit kemusyrikan dan kemunafikan.
  3. Menurut Al-Razi qalbun salim yang dimaksudkan oleh ayat di atas adalah hati yang sehat, dalam artian terhindar dari berbagai gejala penyakit hati seperti kebodohan, kemaksiatan dan perilaku-perilaku buruk lainnya, bukan hanya terhindar dari penyakit kemusyrikan dan kemunafikan. Sehingga menurutnya tidak semua mukmin itu memiliki qalbun salim, tapi juga ada yang memiliki qalbun marid.

Lebih jauh lagi al-Razi mengatakan, hakikatnya, hati tak jauh berbeda dengan tubuh. Dikatakan sehat manakala hak dan kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya, akan menjadi sakit tatkala hak dan kebutuhan-kebutuhan itu terbengkalai atau terabaikan. (Mafatih al-Ghaib [12], 140).

Menurut Ustad Yusuf A Hasan, Untuk mengenal qolbun salim, perlu perhatikan tiga hal.

Pertama, qalbu salim berarti salamatul qalb ’anisy-syirk awil- aqa’id al-fasidah, yakni selamatnya hati dari syirik atau kepercayaan- kepercayaan yang sesat.
Hati yang sehat berarti memiliki akidah yang benar, lurus, serta bebas dari segala bentuk kemusyrikan.

Kedua, qalbin salim berarti salim min amradhil-qulub, yakni bersih dari penyakit-penyakit hati.

Ketiga, qalbun salim berarti hati yang sehat dan memiliki kesempurnaan serta kekuatan melakukan yang menjadi tugas dan fungsinya sesuai maksud penciptaan manusia di dunia.

Dalam hal ini, fungsi hati yang paling utama adalah mengenal Allah atau iman, lalu menggerakkan si pemilik hati untuk mewujudkan keimanannya itu dalam sikap dan perilaku konkret kehidupan sehari-hari.

“Oleh sebab itu, Rasulullah Saw dalam hadits riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah bersabda, ‘At-tagwa ha-huna, takwa itu di sini (hati (qolbun),” ucap Yusuf sambil menunjuk ke dada tiga kali.

 Allah berfirman, mengingatkan bahwa dzikrullah adalah asupan hati yang dapat membuatnya stabil dan tenang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved