Berita Derap Nusantara

Menjaga Lestarinya Varietas Mangga Mentaram untuk Ekonomi Masyarakat

Berbagai cara dilakukan pemerintah daerah guna menggerakkan perekonomian daerahnya, seperti Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang kini m

Editor: Moch Krisna
Antara
Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang kini memasyarakatkan kembali penanaman mangga lokal varietas unggul yakni mangga Mentaram. 

Mangga Mentaram saat ini sudah memiliki sertifikat Hak kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Nurjanah sangat bangga.

Pemerintah Kota Mataram telah melakukan pengembangan budi daya mangga Mentaram. Masyarakat Mataram diharapkan bisa mengembangkan mangga Mentaram sehingga dapat menikmati hasilnya, termasuk menggerakkan ekonomi masyarakat.  

Upaya budi daya

Guna mempromosikan dan mempertahankan populasi varietas unggulan Kota Mataram tersebut, Pemerintah Kota Mataram tahun 2024 telah menyiapkan sekitar 500 bibit pohon mangga Mentaram.

Penyiapan bibit tersebut sebagai tindak lanjut atas telah diperolehnya sertifikat HKI dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sertifikat HKI yang didapat itu berupa pencatatan intelektual komunal potensi indikasi geografis untuk dua varietas yakni mangga Mentaram dan duku Ruslan.

Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Hj Tri Utami, mengemukakan guna mendukung budi daya, bibit mangga Mentaram yang disiapkan akan didistribusikan ke semua kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Mataram.

Bibit mangga Mentaram rencananya akan didistribusikan pula ke berbagai kantor pemerintah tingkat provinsi, instansi vertikal, dan pihak swasta yang ada di Kota Mataram, serta disebar ke lingkungan-lingkungan perkampungan.

Saat kunjungan Ibu Iriana Joko Widodo ke Kota Mataram pada 30 Mei 2024 menyatakan sangat tertarik dengan keunggulan mangga Mentaram sehingga meminta bibit pohon mangga ini untuk ditanam di Istana Negara.

Perbanyakan populasi pohon mangga Mentaram tidak boleh dilakukan sembarangan, termasuk untuk pemeliharaan hingga panen. Misalnya, untuk uji coba pengembangan di satu wilayah atau lingkungan harus diawasi oleh kelompok masyarakat peduli indikasi geografis (MPIG).

Kelompok MPIG ini berasal dari unsur masyarakat sekitar. Mereka  akan melakukan pengawasan dari sejak taman, pemeliharaan, hingga panen. Sedangkan untuk penilaian tingkat keberhasilan akan dilakukan oleh Kemenkumham sekitar 2-3 tahun lagi, atau setelah ada bakal buah.

Hampir terlupakan

Mangga Mentaram ini mulai muncul pada tahun 1985. Tanaman ini merupakan hadiah kepada Anak Agung Pamotan Mayure dari Kerajaan Mentaram beberapa waktu silam.

Kemudian, cerita tentang mangga Mentaram itu sunyi dan hampir terlupakan hingga pada tahun 2009 dicanangkan mangga ini sebagai varietas unggulan di Kota Mataram bersama varietas duku Ruslan.

Namun, setelah itu cerita varietas tersebut kembali sepi, tanpa program. Pada tahun 2024 Dinas Pertanian memperjuangkan sampai akhirnya mendapatkan sertifikat HAKI.

Dinas Pertanian Kota Mataram kini melakukan pendataan titik-titik pengembangan mangga Mentaram yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah. Salah satu lokasi pengembangan mangga Mentaram yang dilakukan di antaranya di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan, Kota Mataram, dengan jumlah mencapai puluhan pohon.

Dengan budi daya mangga Mentaram yang digalakkan pemerintahan ini diharapkan akan dapat menumbuhkan pula komitmen warga Kota Mataram untuk memanfaatkan pekarangannya bertanam mangga Mentaram.

Dengan gerakan bersama-sama secara masif, maka keberadaan varietas mangga Mentaram akan tetap lestari dan perekonomian masyarakat pun juga bergerak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved