Berita Travel

Melihat Proses Pembuatan Batik Khas PALI, Miliki Motif yang Tak Kalah Indahnya Dengan Batik Lain

Seiring dengan perkembangan zaman, teknik dan proses pembuatan batikpun semakin berkembang dan berinovasi.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Apriansyah Iskandar
Proses pembuatan batik khas PALI yang dilakukan para perajin batik di Dekranasda Kabupaten PALI 

Batik tulis dan batik cap adalah dua jenis batik yang sering ditemukan, namun keduanya memiliki proses pembuatan dan karakteristik yang berbeda.

Nira Parlina salah satu pengrajin batik khas PALI menjelaskan proses pembuatan Batik tulis dibuat secara manual menggunakan canting dan malam.

Prosesnya memerlukan keterampilan yang mendalam serta waktu yang cukup lama, hingga menjadikannya lebih mahal.

"Batik tulis ini memiliki banyak motif yang menyelaraskan visualisasi flora, fauna dan kondisi geografis yang ada di Kabupaten PALI. Terlebih, setiap motif pada batik tulis dihasilkan dengan tangan, sehingga setiap karya memiliki keunikan tersendiri," kata Nira saat ditemui sedang mengguratkan canting batik tulis pada kain yang menggambarkan motif kembang pare, Rabu (6/11/2024).

Nira perempuan kerap di sapa Ara, warga Talang Ubi itu, sudah 7 tahun berkecimpungan dalam dunia batik dan tergabung dalam Dekranasda PALI mengatakan batik tulis membutuhkan waktu sekitar satu minggu lebih dalam setiap proses pengerjaan nya.

Langkah awal pembuatan nya terlebih dahulu dengan menggambar pola pada kertas lalu dilanjutkan dengan
memindahkan gambar atau pola tersebut ke kain menggunakan pensil atau biasa dikenal dengan metode njaplak.

Kemudian dilanjutkan dengan teknik pembuatan batik tulis yang dilakukan dengan metode pencantingan atau canting adalah metode paling tua dan tradisional.

Alat canting tradisional yang diisi dengan lilin malam panas digunakan untuk menggambar pola di atas kain.

"Proses ini merupakan menempelkan lilin malam di kain dengan media canting; pada proses ini motif batik akan mulai terlihat. Kemudian memberi isian dengan mengisi motif di kain sesuai gambar motif yang sudah digambarkan di tahap pertama, tahap ini masih menggunakan media canting," ujarnya.

Setelah peroses pencantingan selesai dilanjutkan dengan pencoletan atau Nyolet yaitu proses mewarnai bagian-bagian gambar motif yang terlihat, seperti kembang dan bunga.

Lalu bagian yang dicolet dengan lilin malam, juga dilakukan dengan proses nembok atau menutup dasar kain yang tidak diwarnai.

"Setelah itu dilakuakan proses pewarnaan secara menyeluruh di kain, dilakukan secara berulang sampai dengan ke proses ngelorod yang merupakan proses terakhir dalam meluruhkan lilin malam dengan air yang mendidih. Setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur," terangnya.

Menurutnya, teknik pembuatan batik dengan metode canting membutuhkan ketelitian tinggi karena tekstur dan motif batik dibuat manual menggunakan tangan.

Tidak heran pembuatan batik dengan canting bisa memakan waktu  satu minggu lebih bahkan 3 bulan.

Meski begitu, harga batik tulis jauh lebih mahal dibanding batik cap karena punya nilai seni tinggi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved