Seputar Islam

Mengapa Allah Menciptakan Neraka dan Surga? Penjelasan Habib Jafar-Ustadz Erick Yusuf Menurut Dalil

Tanpa surga dan neraka mungkin hidup kita kacau. Surga-neraka sebenarnya diciptakan untuk kebaikan hidup kita sendiri di dunia.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Mengapa Allah Menciptakan Neraka dan Surga? Penjelasan Habib Jafar-Ustadz Erick Yusuf Menurut Dalil. 

TRIBUNSUMSEL.COM --– Mungkin banyak di antara kita bertanya kenapa Allah menciptakan surga dan neraka? Kenapa Allah tidak menciptakan surga saja? Bukankah Allah Maha Penyayang?

Tribun Sumsel.com merangkum beberapa pendapat dari dua ulama yang ada di Indonesia.

Pendapat pertama dari Ustad Erick Yusuf

 Erick menjelaskan, Allah SWT menciptakan surga dan neraka karena untuk ujian kepada manusia. Penciptaan itu juga mencerminkan rasa adilnya Allah.

Lalu untuk siapakah surga itu?

Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imrah ayat 133, yang artinya:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. "Yaitu ...
Surat Ali Imran ayat 134:

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Lalu untuk siapakah neraka itu,?

Penghuni neraka adalah  orang-orang yang tidak mengerjakan apa yang diperintahkan Allah seperti shalat, memberi makan fakir miskin dan perintah lainnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Mudatstsir ayat 42-47.

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.

 Tentang surga dan neraka, jika keduanya tidak diciptakan, mungkin tata hidup manusia akan lebih kacau.  Untuk menguatkan logika, coba kita memakai jalan pemikiran ini:

jika suami yang Anda cintai dibunuh orang, apakah Anda menerimanya? Jika harta Anda dicuri orang, apakah Anda menerimanya? Jika anak gadis Anda dirudapaksa orang, apakah Anda menerimanya? Jika anak balita Anda dijual orang, apakah Anda menerimanya?

 Jika anggota tubuh Anda, kaki misalnya, dipotong dan dicincang-cincang orang, apakah Anda menerimanya? Jika Anda tidak masalah dengan kemaksiatan seperti itu, maka di dunia ini akan terjadi pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, penelantaran anak-anak, dan jual beli manusia, mutilasi, dan semua hal itu akan berjalan biasa-biasa saja.

 Jika surga-neraka tidak ada, manusia akan diuntungkan untuk melakukan kejahatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved