Kunci Jawaban Guru

Contoh Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Guru Penggerak, Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Contoh Koneksi Antar Materi Modul 3.2, Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya. Koneksi antar materi bertujuan memperkuat pemahaman CGP.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
Contoh Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Guru Penggerak, Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya. Koneksi antar materi bertujuan memperkuat pemahaman CGP. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Contoh Koneksi Antar Materi Modul 3.2, Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya, silakan disimak pada artikel berikut. 

Koneksi antar materi adalah tugas yang harus dikerjakan calon guru penggerak (CGP) pada  platform merdeka mengajar (PMM) bertujuan memperkuat pemahaman CGP terhadap materi dipelajari. 

Berikut ini contoh koneksi antar materi Modul 3.2 Guru Penggerak dilansir dari laman smpn3gunungtimang.sch.id.

__________

Koneksi Antar Materi Modul 3.2

Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Arif Widodo, S.Pd. 
SMP Negeri 3 Gunung Timang 

CGP Angkatan 10
Kabupaten Barito Utara 

-----

Kesimpulan tentang “Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya” dan implementasinya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

Pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi dan memfasilitasi pembelajaran yang bermakna bagi murid. Dengan kepemimpinan yang kuat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal.

Di samping itu, seorang pemimpin pembelajaran harus mampu dalam mengelola sumber daya. Ia juga berperan penting dalam mengoptimalkan segala jenis aset/modal yang ada di lingkungan sekolah, atau daerah sekitarnya, baik itu aset/modal manusia, modal fisik, modal sosial, modal finansial, modal politik, modal lingkungan/alam, dan modal agama/budaya menggunakan pendekatan berbasis aset. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua sumber daya tersebut digunakan secara efektif dan efisien dalam mendukung proses pembelajaran yang berkualitas dan berpihak pada murid.

Oleh karena itu pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya harus memiliki visi yang jelas, membangun rencana yang detail bagaimana sumber daya akan dialokasikan atau digunakan, membuat keputusan yang tepat, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan komunitas, serta mengevaluasinya secara berkala terkait penggunaan sumber daya yang ada.

Di dalam kelas guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengelola aset yang ada di sekolah dapat mengoptimalkan penggunaan ruang kelas dengan mengatur tata letak yang mendukung berbagai aktivitas pembelajaran seperti diskusi kelompok, presentasi, atau belajar mandiri. Kemudian guru juga dapat menggunakan buku-buku pelajaran, alat peraga serta media pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah secara kreatif untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi murid.

Kemudian di lingkungan sekolah, pemimpin pembelajaran dapat memaksimalkan potensi perpustakaan dengan membuat suasana yang menarik dan koleksi bacaan yang lengkap dengan berbagai jenis buku, e-book, atau hal lainnya yang dapat meningkatkan minat dan kemampaun literasi murid. Selain itu juga dapat dengan mengalokasikan anggaran secara bijaksana untuk program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Pengelolaan sumber daya pada masyarakat sekitar sekolah, pemimpin pembelajaran dapat membangun kemitraan atau melibatkan masyarakat atau lembaga lain sehingga mampu menciptakan sinergi yang positif dan rasa saling memiliki atau tanggung jawab bersama terhadap keberhasilan pendidikan anak-anak secara berkelanjutan.

Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas

Untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan bermakna bagi murid kuncinya terletak pada pengelolaan sumber daya yang efektif dan baik.

Misalnya saja sekolah yang memiliki aset fisik berupa perpustakaan dan berbagai jenis buku, majalah, dan media pembelajaran lainnya, dapat memudahkan murid dalam menemukan bahan bacaan yang sesuai minat dan kebutuhan belajar mereka. Sehingga merangsang rasa ingin tahu dan kemampuan bernalar kritisnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved