Berita Viral

2 Tahun Berlalu, Ini Kondisi R Balita di Bekasi Disiram Air Keras oleh Ayah Kandung, Minta Bantuan

Beginilah kondisi balita berinisial R(4) di Bekasi yang dua tahun lalu menjadi korban disiram air keras oleh ayah kandungnya, wajahnya rusak 80 persen

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube KOMPASTV
Beginilah kondisi balita berinisial R(4) di Bekasi yang dua tahun lalu menjadi korban disiram air keras oleh ayah kandungnya, wajahnya rusak 80 persen 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Beginilah kondisi balita berinisial R (4) di Bekasi yang dua tahun lalu menjadi korban disiram air keras oleh ayah kandungnya.

Diketahui, kejadian tersebut dialami R pada 2022 silam.

Meski sudah dua tahun berlalu, kondisi R hingga kini masih memprihatinkan karena mengalami kebutaan hingga wajahnya rusak 80 persen.

Baca juga: Kisah Pilu R Balita di Bekasi Jadi Korban Disiram Air Keras oleh Ayah Kandung, Ibu Sering Menangis

(kanan) balita berinisial R (4) menjadi korban disiram air keras oleh ayah kandungnya sendiri. Anaknya yang terus menangis dengan wajah penuh trauma
(kanan) balita berinisial R (4) menjadi korban disiram air keras oleh ayah kandungnya sendiri. Anaknya yang terus menangis dengan wajah penuh trauma (Warta Kota/Rangga Baskoro)


Mata R tetap terbuka saat ia tertidur. 

Korban pun harus menjalani operasi bedah plastik di bagian kulit kelopak mata pada Juli 2022.

Meski sudah melewati sejumlah operasi, R masih membutuhkan bantuan perawatan intensif hingga Oktober 2024 ini.

Beberapa kali sang Ibu menangis, berusaha tegar namun tidak mampu. 

Di pangkuannya terdapat anaknya yang terus menangis dengan wajah penuh trauma.

“Saya mencoba menyimpan trauma ini. Karena Resilla pasti jauh lebih trauma. Ayahnya sendiri yang melakukan ini semua," ucap ibu R dikutip TribunnewsBogor.com, Jumat (25/10/2024).

Seluruh kulit R melepuh, hampir 80 persen kepala dan wajahnya rusak. 

R bahkan telah kehilangan daun telinganya dan hampir kehilangan kelopak matanya juga. 

Bentuk bibirnya pun hancur tak berbentuk. 

“Harus jalani operasi bertahap”, kata dokter.

Demi menghidupi putrinya, sang Ibu hanya bekerja sebagai penjual nasi bungkus. 

Upahnya seharian tidak banyak. Kalau beruntung, hanya mendapat 50 ribu saja. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved