Berita Kilang Pertamina Plaju

Konservasi Ikan Belida dengan Terobosan Kebaharuan Pemijahan Semi Buatan & Budidaya Metode RAS

Dalam lamannya https://www.iucnredlist.org/species/ dengan kata kunci Chitala lopis yang dinyatakan sebagai spesies yang bertatus Extinct (punah).

|
Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi Kilang Pertamina Plaju
Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat (PRKSDLPD), yang berada di bawah naungan Organisasi Riset Kebumian dan Maritim, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang saat ini bekerjasama Kilang Pertamina Plaju, perusahaan pengolahan migas & petrokimia di Sumatera Selatan, dalam upaya riset dan konservasi ikan belida (Chitala Lopis). 

Inovasi ini menggunakan bahan-bahan berupa 18 induk ikan belida (6 jantan dan 12 betina) berukuran 2-3 kg/ekor, bak terpal RAS, benih ikan lele untuk pakan induk ikan belida, kayu kolem sebagai shelter penempelan telur, stabilizer untuk anestesi ikan, betadine untuk bahan desinfektan pasca injeksi, spuit berukuran 1-3 ml, hormon LH, FSH, PMSG dan antidopamin.

“Jadi kita menggunakan tiga treatment selain tadi ada terpal RAS, yang kita treatment itu ada injeksi hormonal yang tiga jenis yang pertama itu adalah yang jenisnya FSH (Hormon perangsang folikel) dan LH (hormon luteinisasi), yaitu hormon yang bekerja sama untuk menstimulus reproduksi sel telur dan perkembangan seksual. Kemudian juga kita gunakan Hormon PMSG dan antidopamin, yaitu hormon yang dapat mempercepat pematangan gonad ikan untuk meregulasi hormon gonadotropin,” lanjutnya.

Ternyata, rekayasa reproduksi ini dengan injeksi hormon FSH dan LH di kolam terpal RAS memberikan hasil signifikan, dengan respon belida yang bisa sampai bertelur hingga 8 kali dalam tempo waktu kurang lebih dua bulan, dan jumlahnya sudah seribuan butir (telur).  

Padahal, waktu reproduksi belida normalnya bisa lebih dari setahun pada lingkungan baru.

Libatkan Masyarakat

Sebagai ikan ikonik Sumatera Selatan, pelestarian ikan belida diharapkan mampu menyelamatkan dan menghadirkan kembali belida untuk berenang bebas di habitat alamnya.

Bahkan, harapan jangka panjangnya, masyarakat secara luas dapat mengkonsumsi serta memberi dampak pertumbuhan ekonomi secara nyata, seperti pempek ikan belida yang legendaris dan menjadi primadona tersendiri bagi kalangan pecinta kuliner Palembang.

Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit (RU) III PT Kilang Pertamina Internasional, Ahmad Adi Suhendra mengatakan, program Belida Musi Lestari telah berjalan sejak 2019.

Komitmen Pertamina untuk mendukung keanekaragaman hayati sekaligus sektor perikanan, dijalankan secara kolaboratif dengan menggandeng BRIN yang memiliki kapasitas untuk melakukan riset.

Selain memfasilitasi riset, Belida Musi Lestari juga didesain sebagai ekosistem besar, yang memungkinkan pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat perikanan di Sumatera Selatan untuk turut berpartisipasi.

“Salah satunya yang kita lakukan ialah pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Barokah & Tunas Makmur di Sungai Gerong, yang berperan dalam penyediaan benih ikan lele sebagai pakan ikan belida,” kata Suhendra.

Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Dengan program ini, Kilang Pertamina Plaju mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga keanekaragaman hayati.

“Ikan belida agar jangan sampai hanya menjadi legenda yang, tetapi kita harus tetap pertahankan, agar tetap memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan menjadi wujud kekayaan keanekaragaman hayati di Sumatera Selatan,” sambungnya.

Kehadiran perusahaan, yang berkolaborasi dengan akademisi ini mendukung tujuan ke-14 Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi inovasi dalam industri perikanan di Indonesia, mendorong pemanfaatan sumber daya alam yang bertanggung jawab, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Baca berita menarik lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved