Pembunuhan Gadis Call Center Semarang
Sosok Adhi Nugroho, Pembunuh Gadis "Call Center" di Semarang, Pacar Korban Ngaku Cemburu
Inilah sosok Muhammad Adhi Nugroho pembunuh Robiatul Adawiyah (28) gadis yang ditemukan tewas di kamar kos Semarang,Jawa Tengah, pacaran dengan korban
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok pembunuh Robiatul Adawiyah (28), gadis pekerja call center di Semarang, Jawa Tengah yang ditemukan tewas di kamar kos.
Sosok tersebut adalah Muhammad Adhi Nugroho (28).
Muhammad Adhi yang merupakan pacar Robiatul Adawiyah sejak Januari 2024 lalu.
Kala itu Muhammad Adhi Nugroho mengenal Robiatul Adawiyah lewat aplikasi kencan Tantan.
Namun ia tega menghabisi nyawa kekasihnya itu pada Kamis (17/10/2024) sekira pukul 23.57 WIB.
Adhi membunuh Robiatul Adawiyah dengan cara menusuknya menggunakan sangkur sebanyak 15 kali di kamar kosnya, Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan.
Diketahui jika Muhammad Adhi melakukan aksi kejinya setelah tahu sang karyawati call center salah satu bank di Peterongan, Kota Semarang, Jawa Tengah itu jalan bersama pria lain.
Muhammad Adhi lalu gelap mata karena merasa sakit hati.
"Soal dendam saya puas (membunuh korban). Dia menyakiti saya, tidak secara fisik tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24) dilansir dari Tribun Muria.
Kejadian pertama ketika korban memintanya supaya jangan terlalu mengekang dalam sebuah hubungan.
Ketika itu, kata tersangka, korban tak mau dikekang karena mahluk sosial butuh relasi dengan teman wanita maupun pria.
"Saya pacarnya dia, saya ingin menjaga komitmen, dia tidak mau. Di situlah saya merasa sakit hati," bebernya.
Baca juga: Sosok Robiatul Adawiyah, Gadis "Call Center" Ditemukan Tewas di Kamar Kos di Semarang, Sempat Teriak
Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.
Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah tapi pesan itu tidak dibalas.
Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban tapi mengecualikan nomor pribadinya.
Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu) sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang pria di Jalan Ahmad Yani, Semarang.
"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.
Dari berbagai alasan itu, tersangka merencanakan pembunuhan kepada korban.
Mulanya, dia mencari korban hingga menemukannya di di Taman Indonesia Kaya dengan seorang pria.
Selepas korban dan temannya hendak pulang, tersangka langsung ke rumah kos korban.
Di situlah tersangka menunggu sembari memantau kondisi rumah kos korban.
"Korban diantar pria itu ke rumah kos. Setelah pria itu pulang lalu saya pepet pria itu di perempatan jalan dekat rumah kos korban," kata tersangka Adhi.
Dia menanyakan kepada pria itu apa statusnya dengan korban lalu dijawab hanya sekedar teman.
Setelah itu, dia kembali ke rumah kos korban lalu memanjat pagar menuju ke balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.
Di lantai dua rumah kos, tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.
"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa? Saya diam. Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.
Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.
Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.
Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.
Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.
Tersangka yang gelap mata, menghujani dada korban dengan 13 tusukan.
Satu tusukan lagi diarahkan ke pinggang korban ketika kondisi korban tak berdaya.
"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.

Tenggat waktu antara tersangka datang ke kamar korban lalu kabur sesudah membunuh hanya sekira 6 menit. Jarak waktu ini diambil dari rekaman kamera CCTV.
Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.
Namun tersangka berhasil lari dan pergi ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.
Hingga akhirnya pelaku kebingungan dalam pelariannya dan kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka pembunuhan tersebut adalah pacar korban.
Motifnya adalah cemburu karena melihat korban jalan dengan cowok lain.
"Tersangka dijerat pasal 340 KUHP pembunuhan berencana dengan ancaman pidana mati, seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara," katanya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribun Muria dengan judul 'Terbakar Api Cemburu, Muhammad Adhi Bunuh Robiatul Adawiyah di Kamar Kos Semarang: Saya Puas'
Pembunuhan Gadis Call Center Semarang
call center
Semarang
Pembunuhan di Semarang
Robiatul Adawiyah
Muhammad Adhi Nugroho
Gelagat Adhi Sebelum Bunuh Robiatul Adawiyah di Semarang, Sering Pantau Kosan Eks Pacar: Sakit Hati |
![]() |
---|
Motif Adhi Nugroho Bunuh Gadis "Call Center" Semarang, Ngaku Cemburu: Dia Sakiti Pikiran & Hati Saya |
![]() |
---|
VIDEO Pengakuan Adhi Pembunuh Robiatul Adawiyah Tak Menyesal Habisi Nyawa Pacar: Saya Puas |
![]() |
---|
'Saya Puas', Kejamnya Adhi Tak Menyesal Bunuh Robiatul Adawiyah Gadis "Call Center" di Semarang |
![]() |
---|
Kronologi Robiatul Adawiyah, Gadis "Call Center" Tewas di Kos di Semarang, Ada Laki-laki Bawa Pisau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.