Berita Viral

Kabar Bahagia Supriyani Guru Honorer Konsel Viral Dituding Aniaya Murid, Bakal Diangkat Jadi PPPK

Kabar bahagia baik Supriyani guru honorer di SDN 4 Baito Konawe Selatan viral dituding aniaya murid bakal diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perj

Editor: Moch Krisna
instagram/lambe_turah
Sosok Supriyani Guru SD di Konawe Selatan Hukum Muridnya, Dibela Rekan PGRI Serukan Mogok Kerja 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar bahagia baik Supriyani guru honorer di SDN 4 Baito Konawe Selatan viral dituding aniaya murid bakal diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti kepada awak media, Rabu (23/10/2024).

Abdul Mu'ti menjelaskan bantuan afirmasi tersebut berupa pemberian kesempatan lulus kepada Supriyani sehingga dapat mengajar dengan lebih baik lagi ke depannya.
 
“Mudah-mudahan tidak melanggar hukum, untuk Ibu Supriyani sekarang sedang proses mendapatkan PPPK dan Insya Allah kami akan bantu afirmasi untuk beliau dapat diterima sebagai guru PPPK. Semoga guru ini dapat mengajar dengan baik lagi,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kantor Kementerian Dikdasmen di Jakarta Pusat.

Adapun terkait dengan proses hukum yang tengah dijalani oleh Supriyani, Mu'ti menerangkan saat ini Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan telah mengabulkan permohonan penangguhan penahanannya.

Sebelumnya, Isak tangis guru Supriyani tak terbendung saat mengungkap dirinya pernah dipaksa harus mengakui perbuatannya menganiaya murid yang juga anak polisi di Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Tangis Supriyani, guru honorer sekolah dasar (SD) negeri di Kecamatan Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), tak terbendung.
Tangis Supriyani, guru honorer sekolah dasar (SD) negeri di Kecamatan Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), tak terbendung. (TribunnewsSultra.com)

Hal ini disampaikan Supriyani di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sultra, Kota Kendari.

Melansir Tribungorontalo, Rabu (23/10/2024) Supriyani datang ke kantor ini setelah keluar dari Lapas Perempuan Kendari setelah penahanannya ditangguhkan oleh majelis hakim PN Andoolo, Kabupaten Konsel.

Tampak guru Supriyani memakai hijab putih dengan baju bergaris hitam putih, pakaian serupa yang dikenakannya saat baru keluar lapas.

Supriyani mengaku dirinya beberapa kali ditelepon penyidik Reskrim Polsek Baito agar mengakui perbuatannya.

Upaya tersebut agar sang guru honorer bisa berdamai dengan keluarga murid dan proses hukumnya tidak dilanjutkan.

“Saya ditelepon beberapa kali sama penyidik untuk diminta mengaku saja kalau bersalah,” kata Surpiyani terisak.

Padahal, dia sudah mengakui tidak pernah memukuli murid yang juga anak polisi di Polsek Baito tersebut.

“Saya tidak pernah memukul anak itu apalagi dituduh pakai sapu,” jelasnya.

Diapun menegaskan dirinya tidak pernah melakukan pemukulan seperti yang dituduhkan keluarga korban.

Supriyani mengaku saat itu sempat memberikan tugas ke anak-anak didiknya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved