Mayat Lansia di Muara Enim
Misteri Lansia Tewas dengan Tangan Terikat dan Mulut Disumpal di Muara Enim, Dump Truk Korban Hilang
Teka-teki masih menyelimuti tewasnya Samidi (71) yang ditemukan membusuk dengan tangan terikat dan mulut ditutup kain di kontrakannya di Muara Enim
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM -- Teka-teki masih menyelimuti tewasnya Samidi (71) yang ditemukan membusuk dengan tangan terikat dan mulut ditutup kain di kontrakannya di Desa Payabakal, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kuat dugaan pria yang diusia senjanya masih bekerja sebagai sopir ini mengalami kekerasan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kecurigaan juga semakin bertambah sebab dump truk milik PT BRU yang kerap korban kendarai, apabila selesai bekerja biasanya selalu dibawa dan diparkir di depan kediamannya. Namun nyatanya mobil tersebut tidak ada di lokasi yakni di kontrakan korban.
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh saksi Robi Sandra (37) yang merupakan keponakan korban yang mencium bau tidak sedap di seputaran bedeng rumah kontrakan milik korban.
Baca juga: Samidi Lansia di Muara Enim Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah, Sempat Kabari Anak Mau Antar Barang
Kemudian secara spontan saksi Robi Sandra mengajak saksi H. Ahmad Ganadi (62) untuk secara bersama membuka kunci gembok rumah kontrakan milik korban karena Robi Sandra juga memiliki kunci cadangan kontrakan.
Setelah terbuka kedua saksi mencari sumber bau yang didapati yang berasal dari ruang dapur kontrakan.
Dan ketika melihat alangkah kagetnya karena sumber bau busuk tersebut ternyata berasal dari mayat korban yang telah membusuk dengan kondisi mayat posisi terlentang dan tangan terikat tali, serta mulut tertutup kain.
Setelah saksi memberitahukan dengan keluarga dan warga serta Kepolisian setempat untuk dievakuasi.
Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasi Humas, AKP RTM Situmorang, mengatakan bahwa jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi.
Korban kemungkinan sudah meninggal sekitar empat hari yang lalu.
Dan tidak menutup kemungkinan merupakan korban tindak pidana kejahatan dan diduga korban meninggal dunia akibat mengalami tindakan penganiyaan dengan kekerasan karena didapati tanda tanda kekerasan pada korban serta kondisi korban dalam keadaan tangan dan mulut terikat.
Bahkan bisa juga kemungkinan korban mengalami Curas dikarenakan biasanya mobil dump truk milik PT BRU yang biasa korban kendarai apabila selesai bekerja biasanya selalu dibawa korban dan diparkir di depan kediamannya namun di TKP mobil tersebut tidak ada di lokasi.
Dari keterangan anak korban, lanjut Kasi Humas, bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit dan memang sengaja tinggal di kontrakan karena hubungan dengan istrinya sedang tidak baik.
Dan selama bekerja sebagai sopir dump truck ia memang jarang berinteraksi karena kesibukan pekerjaan.
Untuk saat ini, perkara ini sedang dalam pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.