Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar
'Papi Lelah', Keluh Mendiang Benny Laos Tetap "Terjun" Datangi Warga yang Susah, Punya Rencana Besar
Perjuangan calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos sebelum tewas terbakar speedboat diungkap sang istri.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Mulanya Sherly membujuk sang suami agar membatalkan niat berkampanye di Taliabu.
Alasannya karena Kabupaten Taliabu tidak memiliki cukup sumber daya dan fasilitas umum yang memadai, bahkan apoteknya pun tidak memiliki obat-obatan seperti panadol.
Usai membujuk kedua kalinya, almarhum Benny Laos setuju dengan Sherly pulang lebih cepat dari semula 4 hari menjadi hanya 2 hari di Taliabu.
Rombongan mampir untuk mengisi stok bahan pangan di Bobong, Kecamatan Taliabu Barat.
Ketika bersandar, speedboat dengan nama lambung Bela 72 mengisi bahan bakar minyak. Almarhum Benny Laos dan Sherly sedang berada di atasnya.
Saat di atas kapal, mulanya Sherly berada di area luar dan duduk di sisi almarhum Benny Laos. Lantaran lama menunggu ia memilih beristirahat sendiri di kamar dan sempat tertidur.
Ketika bangun Sherly mendapat informasi bahwa kapal sudah selesai mengisi BBM. Namun rasa janggal muncul ketika tercium bau BBM hingga masuk ke dalam kamar.
Baunya tidak seperti BBM biasa, ada bau yang menyengat hidung katanya. Saat ingin keluar, asistennya meminta Sherly tetap di dalam kamar karena bau bensin di bagian luar lebih menyengat.
Tak berselang lama dari itu, kapal tiba-tiba meledak. Sisi kamar terbuka imbas ledakan dan Sherly terpental ke depan kapal.
"Biasanya BBM diisi kita di kapal juga baik-baik saja, nggak tahu kenapa kali ini kapalnya meledak," ucapnya.
Saat itu ia berusaha mau menyelam untuk mencari suaminya.
Namun kakinya tidak bisa digerakkan karena luka bakar imbas ledakan. Dirinya kemudian ditarik naik ke daratan.
Sherly dilarikan ke puskesmas terdekat, sementara suaminya dibawa ke rumah sakit.
Sewaktu menghampiri suaminya yang sedang dirawat, denyut jantung Benny Laos masih ada. Seketika itu Sherly berdoa agar suaminya bisa selamat.
Tapi rumah sakit tempat Benny Laos dirawat tidak memiliki fasilitas darurat apapun. Alat bantu pernapasan hanya sebatas pompa manual, tanpa ada inkubator atau alat darurat kesehatan lainnya.
"Pak Benny masih punya nadi, tapi dia nggak bisa bernapas sendiri. Seandainya ada alat picu jantung mungkin semua akan berbeda," tutur Sherly.
"Saya berdoa nggak mungkin pak Benny selesai di sini nggak mungkin," lirih Sherly menahan tangis.
Sherly sempat punya harapan ketika dijanjikan ada helikopter yang akan menjemput.
Tapi hari sudah gelap dan Taliabu tak punya landasan yang layak, sehingga kiriman helikopter baru bisa ke lokasi keesokan harinya.
Ia cemas lantaran sang suami hanya dibantu alat pompa sederhana. Sementara mereka harus menunggu sekitar 15 jam lagi untuk helikopter bisa menjemput.
Selama 3 jam berlalu, tubuh Benny Laos yang hanya dibantu alat pompa sederhana mulai mengeras dan wajah membiru. Dokter menyatakan tak bisa melakukan penanganan apapun karena minimnya alat kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Di Taliabu mereka tidak punya apapun tidak ada apapun dan jalannya semua rusak," ujar Sherly.
Sebagai penutup, Sherly berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dirinya dan almarhum hingga bisa tiba kembali di Jakarta.
Ia berterima kasih dan mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat Maluku Utara. Sherly berterima kasih atas sambutan masyarakat Maluku Utara yang antusias selama giat kampanye.
Sherly juga berterima kasih kepada para kerabat, termasuk Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang jadi partner bermain golf menemani almarhum, di mana almarhum juga pernah menjabat staf khusus KSP.
"Saya mewakili pak Benny Laos mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya telah menjadi bagian hidup pak Benny Laos," kata Sherly.
Selepas 50 menit, Sherly dipandu untuk kembali ke rumah sakit. Ketika melintasi halaman luar, Sherly kembali disemangati para kerabatnya.
Lagi-lagi dia membalas dengan mengucap terima kasih seraya memberi gestur tangan hingga menuju mobil ambulans.
9 Saksi Diperiksa
9 saksi diperiksa atas insiden terbakarnya kapal speedboat Bela 72 yang menewaskan cagub Maluku Utara Benny Laos dan rombongan.
Melansir dari Tribunternate, Minggu (13/10/2024) Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Malut Kombes Pol Asri Effendy mengatakan, pihaknya juga telah meminta keterangan para korban yang mengalami luka ringan.
Untuk keperluan penyelidikan itu, Polda Malut telah mengerahkan empat personel Ditreskrimum dan Polres Pulau Taliabu.
"Kita juga dibantu Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan 3 personel dari Bidlabfor Direskrimum Polda Sulut," kata Asri Effendy di Kota Ternate, Minggu (13/10/2024).
Pria berpangkat tiga melati itu menyebut bahwa personel yang dikirim Mabes Polri dan Polda Sulut langsung ke Pelabuhan Bobong untuk memeriksa.
Polisi juga akan meminta keterangan ahli soal penyebab terbakarnya speedboat tersebut.
Diharapkan polisi mendapatkan fakta yang sebenarnya.
"Hal ini agar kesimpulan kita sesuai dan didukung dengan alat-alat bukti, baik keterangan saksi, keterangan ahli dan alat bukti lainnya di lapangan,” terang Asri Effendy.
Speedboat Bela 72 terbakar saat berada di Pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024) siang.
Insiden itu mengakibatkan enam orang meninggal. Termasuk Benny Laos.
Berikut daftar korban meninggal:
1. Benny Laos (Calon Gubernur Maluku Utara)
2. Mubin A. Wahid (Ketua PPP Maluku Utara)
3. Bripka Hamdani Buamonabot (Anggota Polres Kepulauan Sula / Walpri Cabu Hendra Thes)
4. Ester Tantri (Anggota DPRD Malut)
5. Nasrun SPd (masyarakat Desa Sahu)
6. Mahsudin Ode Muisi (masyarakat Desa Jorjoga)
Korban selamat dan sempat jalani perawatan
1. Mariana (RSUD Bobong)
2. Susianto (Purn TNI AU - RSUD Bobong)
3. Irsan (RSUD Bobong)
4. Faisal (RSUD Bobong)
5. Pangerang Amir (Klinik dr Ama)
6. Hendrata Thes (Cabub Sulawesi - Klinik dr Ama)
7. Ibu Nursangkirung (Klinik dr Ama)
8. Irvan (Klinik Dr Rudi)
9. Sherly Tjoanda Laos (perawatan di rumah H Sail)
Korban Selamat
1. Sarah (Jurkam)
2. Alimin (jurkam)
3. Nurjanah (Tim pemenangan)
4. Jamil Ibrahim (Adc Cagub)
5. Sukarno (Adc Sagub)
6. Kamal (Adc Cagub)
7. Rivai (Adc Cabup Sula)
8. Nursita Tata (Sespri)
9. Iren (Media)
10. Eno (Media)
11. Adjam (Media)
12. Nursam (pembantu)
13. Ikbal (Media)
14. Sance (Tukang masak)
15. Vega
16. Fadli (Adc)
17. Rahmat Sudarsono (Kep)
18. Ardin (Motoris)
19. Robi (Motoris)
20. Sudarwis Sujono (Motoris)
21. Faisal
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Sherly Tjoanda Resmi Gantikan Mendiang Benny Laos Jadi Cagub Maluku Utara,Lanjutkan Perjuangan Suami |
![]() |
---|
Pengakuan Sherly Tjoanda Sebut Kapal Bukan Terbakar Tapi Meledak, Sempat Ada Dua Orang Mencurigakan |
![]() |
---|
Pilu Sherly Tjoanda Kenang Kematian Benny Laos Suaminya, Ada Uang Tapi Nggak Bisa Berobat |
![]() |
---|
Sherly Tjoanda Resmi Daftar Cagub Maluku Utara Gantikan Benny Laos, Sang Suami yang Meninggal |
![]() |
---|
Reaksi Anak Sherly Tjoanda Tahu Ibu Gantikan Benny Laos Jadi Cagub Malut, Dukung Penuh: 100 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.