Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar

Detik-detik Ledakan Speedboat Tewaskan Benny Laos Diceritakan Sherly: Pak Benny Masih Punya Nadi

Ketika tiba di rumah duka, kerabat dan keluarga menyambut Sherly. Terdengar suara yang menyemangatinya, "Semangat, Ibu". Sherly merespons hal

Youtube The Hermansyah A6
Istri Benny Laos, Sherly Tjoanda dalam kondisi berbaring di ranjang tidur pasien dengan tangan kanan yang masih diinfus menemui jenazah suaminya 

Pasalnya, Taliabu tak mempunyai cukup sumber daya dan fasilitas umum yang memadai, bahkan apoteknya pun tidak memiliki obat-obatan seperti panadol.

Setelah membujuk sebanyak dua kali, almarhum Benny Laos setuju dengan Sherly. Mereka pulang lebih cepat, dari semula empat hari menjadi hanya dua hari di Taliabu.

Rombongan mampir untuk mengisi stok bahan pangan di Bobong, Kecamatan Taliabu Barat. 

Saat bersandar, speedboat dengan nama lambung Bela 72 mengisi bahan bakar minyak. Almarhum Benny Laos dan Sherly sedang berada di atasnya. 

Ketika berada di atas kapal, Sherly berada di area luar dan duduk di sisi almarhum suaminya. 

Lantaran lama menunggu, dirinya memilih beristirahat sendiri di kamar dan sempat tertidur.

Saat bangun, Sherly memperoleh informasi bahwa kapal telah selesai mengisi BBM. Akan tetapi, rasa janggal muncul ketika tercium bau BBM hingga masuk ke dalam kamar.

Menurutnya, baunya tak seperti BBM biasa, ada bau yang menyengat hidung. Saat ingin keluar, asistennya meminta Sherly tetap di dalam kamar karena bau bensin di bagian luar lebih menyengat.

Tak berselang lama, kapal tiba-tiba meledak. Sisi kamar terbuka imbas ledakan tersebut dan Sherly terpental ke depan kapal.

"Biasanya BBM diisi kita di kapal juga baik-baik saja, nggak tahu kenapa kali ini kapalnya meledak," ucapnya.

Saat itu, dirinya berusaha menyelam untuk mencari suaminya, tetapi kakinya tak bisa digerakkan karena luka bakar imbas ledakan.

Sherly kemudian ditarik naik ke daratan dan dilarikan ke puskesmas terdekat sedangkan suaminya dibawa ke rumah sakit. 

Sewaktu menghampiri suaminya yang sedang dirawat, denyut jantung Benny Laos masih ada. Seketika Sherly berdoa agar suaminya bisa selamat.

Namun, rumah sakit tempat Benny Laos dirawat tidak memiliki fasilitas darurat apa pun. Alat bantu pernapasan hanya sebatas pompa manual, tanpa ada inkubator atau alat darurat kesehatan lainnya.

"Pak Benny masih punya nadi, tapi dia nggak bisa bernapas sendiri. Seandainya ada alat picu jantung mungkin semua akan berbeda. Saya berdoa nggak mungkin Pak Benny selesai di sini, nggak mungkin," ucap Sherly menahan tangis.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved