Angin Kencang di PALI

Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Angin Kencang dan Puting Beliung Terjadi di Pali dan Prabumulih

BMKG Kota Palembang angkat bicara terkait fenomena angin kencang atau puting beliung yang menghantam wilayah PALI dan Prabumulih.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Moch Krisna
SRIPOKU/APRIANSYAH ISKANDAR
Fakihan warga transmigrasi Sungai Jelike Tempirai Selatan asal Gunung Kidul Yogyakarta hanya bisa pasrah melihat kondisi rumahnya yang porak-poranda, Senin (14/10/2024) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- BMKG Kota Palembang angkat bicara terkait fenomena angin kencang atau puting beliung yang menghantam wilayah PALI dan Prabumulih.

Adapun Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto menjelaskan, kejadian angin kencang/puting beliung dipicu akibat adanya pertumbuhan Awan Cumulonimbus (CB) di lokasi kejadian.

"Estimasi kecepatan angin maksimum yang terpantau oleh radar mencapai 30-40 knots (54-72 km/jam)," kata Siswanto, Senin (14/10/2024).

Menurutnya, Berdasarkan data AWS terdekat dengan lokasi kejadian adalah ARG Prabumulih, tercatat akumulasi curah hujan 24 jam sebesar 2.6 mm. Berdasarkan informasi yang ada, ada 4 rumah terdampak.

"Analisis cuaca sementara, bahwa angin kencang yang terjadi di wilayah Kota Prabumulih, Sumatera Selatan disebabkan oleh pertumbuhan awan konvektif akibat dinamika atmosfer," ungkapnya.

Dengan rincian, aktifnya gelombang Kelvin di wilayah Sumatera Selatan danterbentuknya daerah pertemuan angin (konfluen) di wilayah Sumatera Selatan. 

"Peringatan dini cuaca ekstrim sudah dikeluarkan oleh MEWS Stasiun Meteorologi SMB II Palembang sebanyak 1 kali berlaku mulai pukul 15.15 - 17.30 WIB," katanya.

Sementara itu untuk di PALI, kejadian angin kencang/puting beliung dipicu akibat adanya pertumbuhan Awan Cumulonimbus (CB) di lokasi kejadian. Estimasi kecepatan angin maksimum yang terpantau oleh radar mencapai 25-30 knots (45-54 km/jam).

Berdasarkan data AWS terdekat dengan lokasi kejadian adalah ARG Talang Ubi, tercatat akumulasi curah hujan 24 jam sebesar 7.2 mm. Dalam kejadian tersebut 3 rumah penduduk terdampak.

Dari hasil analisis cuaca sementara, angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten PALI, Sumatera Selatan disebabkan oleh pertumbuhan awan konvektif akibat dinamika atmosfer Aktifnya gelombang Kelvin di wilayah Sumatera Selatan dan terbentuknya daerah belokan angin (shear line) di wilayah Sumatera Selatan.

"Peringatan dini cuaca ekstrim sudah dikeluarkan oleh MEWS Stasiun Meteorologi SMB II Palembang sebanyak 2 kali berlaku mulai pukul 15.00 - 19.00 WIB," katanya.

Menurutnya, peringatan dini telah disampaikan ke Whatsapp Group Info BMKG Sumsel, Pusdalops Provinsi Sumsel, SAR, Info BMKG-Kota Palembang, BMKG Sumsel dan Media Only, Rapi Kota Palembang, Forum BMKG dan RRI, Komunikasi Info Bencana dan sebagainya.

"Berdasarkan data analisis cuaca terakhir, potensi cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Selatan masih akan berlangsung selama seminggu ke depan di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengupdate informasi cuaca setiap saat," katanya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved