Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar
Kuasa Hukum Benny Laos Minta Selidiki 2 Orang Tak Dikenal Diduga Ada di Speedboat Sebelum Kebakaran
Tim kuasa hukum curigai dua orang yang tak dikenal berada di speedboat calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos sebelum terbakar.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Tim kuasa hukum curigai dua orang yang tak dikenal berada di speedboat calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos sebelum terbakar.
Terbakarnya speedboat Bella 72 di Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024), menyisakan kecurigaan.
Dalam insiden tersebut enam orang tewas, salah satunya Benny Laos.
Oleh karena itu, Ketua Tim Hukum Benny Laos mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara untuk melakukan penyelidikan yang serius dan profesional atas peristiwa ini.
Tim Hukum juga meminta agar dugaan keberadaan dua orang tak dikenal di sekitar speedboat sebelum terjadinya kebakaran.
Berdasarkan informasi yang beredar dua orang tersebut tinggi dan hitam.
"Kami mendesak agar informasi terkait dua orang tak dikenal yang berada di lokasi sebelum kejadian, sebagaimana diberitakan, ditelusuri secara komprehensif untuk mengungkap fakta yang sebenarnya," kata Hendra. Dikutip dari Tribunnews.com

Lebih lanjut, Tim Hukum Benny Laos menyatakan dukungan penuh terhadap upaya kepolisian dalam penyelidikan kasus ini.
Pihaknya juga mendesak agar Mabes Polri turut dilibatkan guna memastikan penyelidikan berjalan transparan dan tuntas.
"Kami mendukung penuh kerja kepolisian, dan kami meminta agar Mabes Polri memberikan sumber daya yang memadai agar kasus ini bisa diungkap dengan terang benderang," tegasnya.
Baca juga: Pilu Anak Benny Laos Mengunci Diri di Kamar usai Dengar Ayah Tewas Dalam Insiden Speedboat Terbakar
Keempat, Hendra Karianga mengimbau kepada publik Maluku Utara untuk tidak menyebarkan narasi yang menyesatkan terkait insiden ini.
Ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024, dan meminta masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian yang sedang bekerja secara profesional.
"Jangan sampai ada informasi yang salah atau narasi yang tidak benar menyebar di tengah masyarakat, terutama dalam suasana menjelang Pilkada. Percayakan kepada pihak kepolisian yang sedang bekerja dengan baik," pungkas Hendra.

Hasil Investigasi
Mengutip dari Kompas.com, Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo mengatakan, para petugas kapal tersebut terdiri dari satu orang kapten kapal dan empat orang anak buah kapal (ABK).
Menurut pengakuan mereka, sebelum terbakar dan meledak di Pelabuhan Babong, Pulau Talibu, Speedboat Bella 72 sempat dua kali diisi ulang bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: 9 Saksi Diperiksa Atas Terbakarnya Kapal Speedboat yang Menewaskan Calon Gubernur Malut Benny Laos
Pengisian pertama dilakukan di Kepulauan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, kemudian di Sanana, Kepulauan Sula.
"Dari keterangan ABK, di Obi satu kali, Sanana satu kali, semua dalam kondisi mesin mati," ungkapnya, dikutip dari tayangan KompasTV, Minggu.
Dugaan sementara karena kelalaian petugas kapal
Totok mengatakan, saat para ABK mengisi ulang BBM, kondisi mesin dan genset speedboat dalam keadaan menyala. Hal itu dilakukan untuk mendinginkan ruangan di speedboat berdasarkan permintaan.
Totok juga menjelaskan, genset tersebut mengaliri beberapa titik listrik, termasuk kompor listrik, dan AC.
Belum dapat disimpulkan apa penyebab pasti meledaknya speedboat. Namun, para ABK mengaku bahwa keselamatan dan keamanan merupakan tanggung jawab mereka, sehingga polisi menetapkan dugaan sementara karena kelalaian awak kapal.
"Mereka mengakui keselamatan dan keamanan mutlak tanggung jawab kapten dan para ABK, pada saat yang bersamaan juga sudah disampaikan dua kali pengisian BBM di Obi dan Sasana tidak terjadi kejadian berarti, sehingga dapat disimpulkan sementara terdapat kelalaian dalam mengisi BBM," kata Totok.
Sempat Diingatkan Polisi
Sebelum kebakaran, ternyata pihak kepolisian sudah mengingatkan speedboat cagub Maluku Utara isi bensin.'
Hal itu karena speedboat diisi bahan bakar minyak (BBM) saat kondisi mesin, AC, kompor listrik, dan genset menyala.
Kekhawatiran pihak kepolisian itu pun terjadi, selang lima menit diberi peringatan, speedboat pun meledak disertai kobaran api.
Speedboat itu diisi bahan bakar sebelum Benny dan rombongan berangkat menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk melakukan kampanye.
"Sebelum kejadian ledakan, Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajudin bersama Kasie Dokkes merapat ke speedboat untuk mengecek aktivitas paslon dan mengingatkan untuk berhati-hati saat pengisian BBM," kata Totok, Sabtu (13/10/2024). Dikutip dari Tribunnews.com
"Karena saat pengisian BBM kondisi mesin kapal, kompor listrik, AC dan genset di dalam speedboat dalam keadaan menyala," sambungnya.
Totok mengatakan, speedboat itu meledak setelah Wakapolres Pulau Tallabu dan Kasie Dokkes meninggalkan kapal yang ditumpangi sekitar 33 orang itu.
Speedboat meledak sekitar pukul 14.05 WIT.
Saat itu, Benny Laos dan rombongan sudah berada di dalam speedboat.
"Selama 10 menit berbincang dalam speed, Bapak Wakapolres bersama rombongan perwira pertama Polres turun dari speedboat."
"Selang 5 menit berjalan di pelabuhan terjadilah ledakan bersama kobaran api di speedboat paslon," ucap Totok.
Setelah insiden terjadi beberapa saat, petugas gabungan TNI-Polri dan Damkar Taliabu langsung melakukan pemadaman api.
Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan 2 unit mobil Damkar dibantu warga sekitar.
Setelah api padam, petugas pun melakukan evakuasi terhadap para korban.
Korban pertama meninggal dunia yang ditemukan adalah anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Ester Tantry.
Almarhumah langsung dievakuasi ke klinik Dokter Ama.
Kemudian, pada pukul 15.40 WIT, ditemukan satu orang korban meninggal dunia atas nama Mubin A Wahid (Ketua DPW PPP Prov Malut) dan dilarikan ke RSUD Bobong.
Sekitar pukul 16.00 WIT kembali dievakuasi dua korban meninggal dunia Bripka Hamdani Buamonabot (Anggota Polres Kepulauan Sula) dan Operator Speedboat.
Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Bobong.
Sementara itu, Benny Laos dievakuasi ke RSUD Bobong.
Nyawa Benny Laos tak tertolong setelah mengalami koma.
Ia pun dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT.
"Calon Gubernur Malut (Benny Laos) telah dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT,” kata Kapolres.
Berikut Enam Korban Meninggal Dunia:
1. Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos
2. Anggota DPRD Maluku Utara Ester Tantri
3. Ketua PPP Maluku Utara, Mudin A Wahid
4. Anggota Polres Kepulauan Sula, Hamdani Buamonabot
5. Mahsudin Ode Muisi.
6. Nasrun.
Sedangkan korban yang dilaporkan selamat di antaranya:
1. Shely Tjoanda (istri Benny Laos)
2. Hendra Thaes (Calon Bupati Kepulauan Sula)
3. Sance finoa
4. Nursan kurung
5. Muh. Iqbal
6. Ignatius Aditya Pramana
7. Haidar Azzam
8. Tora
9. Klaudia Vega Adarta
10. Meriana Meskopa
11. Susianto
12. Irsan
13. Faisal
14. Irfan B Daeng
15. Rachmat sudarsono
16. Pangeran Amir
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Sherly Tjoanda Resmi Gantikan Mendiang Benny Laos Jadi Cagub Maluku Utara,Lanjutkan Perjuangan Suami |
![]() |
---|
Pengakuan Sherly Tjoanda Sebut Kapal Bukan Terbakar Tapi Meledak, Sempat Ada Dua Orang Mencurigakan |
![]() |
---|
Pilu Sherly Tjoanda Kenang Kematian Benny Laos Suaminya, Ada Uang Tapi Nggak Bisa Berobat |
![]() |
---|
Sherly Tjoanda Resmi Daftar Cagub Maluku Utara Gantikan Benny Laos, Sang Suami yang Meninggal |
![]() |
---|
Reaksi Anak Sherly Tjoanda Tahu Ibu Gantikan Benny Laos Jadi Cagub Malut, Dukung Penuh: 100 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.