10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Puput Senang, Dengan Adanya LRT Palembang yang Terintegrasi Feeder, Berangkat Kuliah Jadi Nyaman
Dengan layanan yang aman dan nyaman, para penumpang juga tidak dipungut biaya alias gratis untuk bisa mencapai ke lokasi tujuan.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Dengan bantuan subsidi dari Kementerian Perhubungan, penumpang dikenakan biaya Rp 10 ribu untuk satu kali perjalanan dari Stasiun Bandara Mahmud Badaruddin II. Sementara untuk rute non bandara, tiket dijual seharga Rp 5.000.
Menggunakan moda transportasi LRT di Palembang memang mudah, nyaman dan cepat.
Setiap stasiun LRT di Palembang dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan juga elevator sehingga anak-anak, orang tua, maupun penyandang disabilitas dapat mengakses stasiun dengan mudah.
Manager Humas KAI Divre III Palembang Aida Suryani mengatakan, sebagai operator LRT Sumsel, terintegrasinya angkutan LRT dengan Feeder sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan mobilitas penduduk serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumsel, yang memberikan solusi transportasi yang efisien dan terintegrasi bagi masyarakat.
Saat ini ada 7 koridor angkutan Feeder tersebut yang beroperasi di kawasan organisasi padat penduduk. Dengan detail, koridor 1-2 dikelola oleh Pemerintah Kota Palembang, serta koridor 3-7 didanai oleh APBN.
Setiap koridor sudah dilengkapi dengan stasiun-stasiun yang strategis dan fasilitas penunjang lainnya, seperti parkir kendaraan, untuk memudahkan akses dan pelayanan kepada pengguna.
Diharapkan Feeder LRT Sumsel akan mengurangi beban lalu lintas di jalan-jalan utama dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat.
Diharapkan hal ini dapat menjadi magnet investasi baru bagi sektor properti dan bisnis di sekitar koridor-koridor tersebut. Dengan terbukanya akses transportasi yang lebih baik, nilai properti di sekitar jalur LRT diperkirakan akan meningkat, sementara peluang bisnis di sektor perdagangan dan jasa juga akan terbuka lebih luas.
Dengan beroperasinya Feeder LRT Sumsel menegaskan komitmen semua pihak, dalam membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Harapannya, feeder bisa terus beroperasi, dan menjangkau kantung-kantung penumpang di berbagai tempat, " pungkasnya.
Baca juga: LRT Sumsel Raih Penghargaan Pelayanan Prima, Jadi Satu-Satunya Perwakilan Kemenhub Masuk Kategori
Baca juga: Warga Palembang Nyaman Beraktivitas Menggunakan LRT Sumsel, Nyaman dan Harga Terjangkau
Adapun 7 koridor tersebut antara lain:
1. Koridor Talang Kelapa – Talang Buruk: menghubungkan kawasan perbatasan Palembang dan Banyuasin. Koridor ini terbilang ramai karena banyak pengguna yang hendak berinvestasi dan berdagang.
2. Jalan Asrama Haji - Sematang Borang: Area ini bisa dibilang merupakan tempat berkumpulnya pengguna jalan, pedagang, dan anak sekolah.
3. St. Asrama Haji – Talang Betutu: mengikat dua daerah yang banyak dilalui oleh pekerja dan ibu-ibu rumah tangga.
4. St. Polresta – Komplek Perum. OPI : Koridor ini melayani penumpang dari area Polresta yang terdapat pasar ke perumahan Ogan Permata Indah (OPI).
1.235 KM Jalan Tol Trans Sumatera Sukses Dibangun dalam 1 Dekade, Bantu Konektivitas Pulau Sumatera |
![]() |
---|
Berkah Pemerataan Internet, Asih Pengusaha UMKM di PALI Makin Kencang Berjualan |
![]() |
---|
Manfaatkan Jalan Tol, Hendry Sukses Bisnis Ekspedisi Truk Pendingin, Tak Lagi Was-was Kirim Makanan |
![]() |
---|
Indah Rela Bolak-Balik Kerja Palembang-Kayu Agung Demi Kumpul Dengan Keluarga, Senang Ada Jalan Tol |
![]() |
---|
Bunda Rayya Senang, Bisnis Kue Basahnya Terbantu Jalan Tol, Hari Ini Kirim Besok Sampai ke Pelanggan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.