10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Manfaatkan Jalan Tol, Hendry Sukses Bisnis Ekspedisi Truk Pendingin, Tak Lagi Was-was Kirim Makanan
Namun untuk mengirim paket makanan menggunakan jalur udara terbilang mahal, untuk itu ia memilih menggunakan jalur darat.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Adanya Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka), Palembang memberikan angin segar bagi pengusaha jasa ekspedisi khususnya ekspedisi makanan.
Hal tersebut dirasakan Owner Truk Dingin (Tridi) Hendry Hsieh yang lebih memilih fokus diusahakan jasa ekspedisi khusus makanan dari Palembang ke Jakarta dan beberapa kota lainnya.
"Kita kirim paket makanan setiap hari melalui tol. Setiap harinya setidaknya ada satu truk pendingin yang berangkat dari Palembang ke Jakarta menuju kota-kota lainnya," kata Hendry, Rabu (9/10/2024).
Hendry menceritakan, awalnya ia merupakan pengusaha pempek.
Namun untuk mengirim paket makanan menggunakan jalur udara terbilang mahal, untuk itu ia memilih menggunakan jalur darat.
"Jadi untuk mengirim pempek kami sewa jasa ekspedisi truk pending, namun spesifikasi truk pendingin kan banyak kalau hanya sewa sendiri kelebihan. Makanya saya memutuskan untuk membuka usaha ekspedisi khusus makanan," katanya.
Baca juga: Indah Rela Bolak-Balik Kerja Palembang-Kayu Agung Demi Kumpul Dengan Keluarga, Senang Ada Jalan Tol
Baca juga: Bunda Rayya Senang, Bisnis Kue Basahnya Terbantu Jalan Tol, Hari Ini Kirim Besok Sampai ke Pelanggan
Menurutnya, ia membuka ekspedisi khusus makanan sejak 2020.
Kalau sebelumnya tidak menggunakan tol harus berangkat pagi-pagi, supaya sampai Jakarta besoknya.
Kalau sebelum ada tol ada rasa was-was dan deg-degan karena makanan itu nggak bisa terlalu lama di jalan meskipun menggunakan truk pendingin.
Karena sebelum adanya tol jalanan juga tidak bisa diprediksi misal banyak lobang, macet dan lain-lain.
"Namun sejak adanya tol, tidak harus berangkat pagi-pagi. Bahkan biasanya berangkat sore atau malam hari dan besoknya sudah sampai Jakarta, tanpa rasa was-was maupun deg-degan lagi," ungkapnya.
Melihat usaha ekspedisi semakin ramai ia pun memilih fokus diusaha ekspedisi truk pendingin.
Untuk itu sekarang tak hanya makanan, barang-barang lainnya pun bisa dikirim melalui Tridi yang ada di Jalan Punai II, Ilir Timur III.
"Kalau sekarang fokusnya ekspedisi saja, tapi kalau pelanggan setia kita mau order pempek masih kita buatkan. Kalau untuk tarif kirim paket ada yang paket 3 kg hanya 27 ribuan atau per kg bisa 9 ribuan. Kalau yang partai besar bisa lebih murah, misal 100 kg per kg nya hanya Rp 3 ribuan," katanya .
Menurutnya, untuk pengiriman bisa ke Jakarta, Bali, Bandung , Surabaya, Semarang dan lain-lain.
Rata-rata yang dikirim pempek, laksan, daging olahan dan lain-lain.
"Harapannya terhadap pemerintah semoga Jalan Tol Trans Sumatera segera terhubung, sehingga bisa mengirim ke berbagai kota besar. Terutama ke arah Medan itu banyak peminatnya, hanya saja karena tol nya belum terhubung masih butuh waktu lama sampai ke sana. Untuk itulah harapannya JTTS segera terhubung," harapannya.
Pertumbuhan Ekonomi di Sumsel
Selama 10 tahun terakhir di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi Sumsel tertinggi terjadinya pada tahun 2018.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumsel pada tahun 2018 menyentuh 6 persen yaitu 6,01 persen," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sumatera Selatan Tri Ratna Dewi, S.Si., M.M, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada tahun 2018 di Sumsel ada event Asian Games, dan juga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Akibatnya berdampak multiplayer efek mulai dari peningkatan permintaan domestik, pedagang besar maupun kecil juga merasakan dampak positifnya. Lalu reparasi mobil, konsumsi, akomodasi dan lain-lain turut banyak menyumbang.
"Ini bisa jadi attention, artinya selain mengandalkan pertambangan, pertanian dan industri juga bisa diperbanyak event-event baik sekala nasional hingga internasional. Karena itu akan berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi," katanya.
Tri Ratna Dewi menjelaskan, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pertumbuhan ekonomi di Sumsel disokong oleh dua komponen yaitu distribusi dan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha dan PDRB menurut pengeluarannya.
Untuk komponen lapangan usaha didukung oleh tiga sektor yaitu pertambangan, industri pengolahan dan pertanian. Sedangkan menurut pengeluaran pertumbuhan ekonomi didorong oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT), Pembentukan modal tetap bruto ( PMTB ) seperti investasi dan ekspor.
"Dari 2014 hingga 2024 pertambangan masih mendominasi, hanya saja pada 2017 dan 2020 ada pergeseran dari pertambangan ke industri. Kini 2024 masih didominasi pertambangan. Namun tantangannya sedang digencarkan Net Zero Emission," katanya.
Untuk itu menurutnya ekspor di Sumsel turut terdampak. Terlebih adanya Domestic Market Obligation (DMO) akibatnya ekspor mengalami kontraksi, karena menurunnya harga dunia. Lalu penurunan permintaan karet, dan lain-lain.
Sementara itu untuk investasi 2023 mengalami peningkatan 4,27 persen. Karena adanya akselerasi penyelesaian infrastruktur proyek strategis nasional (PSN), bendungan tiga dihaji dan lain-lain.
Konsumsi pemerintah ada peningkatan di 2023 untuk Pemilu, untuk PSN dan lain-lain seiring arahan presiden Jokowi untuk menyelesaikan PSN di akhir masa jabatannya.
"Untuk 2024 ada momen Pilpres dan Pilkada di November mendatang maka berpotensi meningkat permintaan domestik dan adanya multiplayer efek. Ada Pilpres pilkada maka percetakan tumbuh, di industri juga ada peningkatan," katanya.
Menurutnya, PSN juga masih terus jalan dalam penyelesaian. Kemudian di 2023 untuk el nino tidak terlalu maka ada peningkatan perekonomian di sisi pertanian.
"Adanya infrastruktur seperti jalan tol tentunya berpengaruh pada akses, jadi lebih mudah dalam pengiriman. Dari sisi infrastruktur yang perlu diperhatikan pembangunan New Port Tanjung Carat yang masih harus didorong," katanya.
Menurutnya, kalau pelabuhan Tanjung Carat terealisasi bisa meningkatkan ekspor sebab pelabuhan yang ada sudah terjadi pendangkalan. Maka harapannya Pelabuhan Tanjung Carat bisa cepat terealisasi.
Sebagai informasi pertumbuhan ekonomi Sumsel selama 10 tahun kedepan ada peningkatan, penurunan dan kembali berangsur-angsur meningkat. Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi di Sumsel 4,79 persen, pada 2015 sebesar 4,42 persen, pada 2016 sebesar 5,04 persen, pada 2017 sebesar 5,51 persen, pada 2018 sebesar 6,01 persen, pada 2019 sebesar 5,69 persen, pada 2020 mines 0,11 persen karena terdampak pandemi Covid-19.
Lalu mulai bangkit pada 2021 sebesar 3,58 persen, pada 2022 sebesar 5,23 persen, pada 2023 sebesar 5,08 persen dan pada 2024 di triwulan kedua sudah 4,97 persen dan share pada pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera mencapai 13,61 persen.
"Mudah-mudahan di triwulan tiga bisa mencapai 5 persen, karena masih ada Pilkada pada November mendatang," katanya.
Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
1.235 KM Jalan Tol Trans Sumatera Sukses Dibangun dalam 1 Dekade, Bantu Konektivitas Pulau Sumatera |
![]() |
---|
Berkah Pemerataan Internet, Asih Pengusaha UMKM di PALI Makin Kencang Berjualan |
![]() |
---|
Puput Senang, Dengan Adanya LRT Palembang yang Terintegrasi Feeder, Berangkat Kuliah Jadi Nyaman |
![]() |
---|
Indah Rela Bolak-Balik Kerja Palembang-Kayu Agung Demi Kumpul Dengan Keluarga, Senang Ada Jalan Tol |
![]() |
---|
Bunda Rayya Senang, Bisnis Kue Basahnya Terbantu Jalan Tol, Hari Ini Kirim Besok Sampai ke Pelanggan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.