Janji Ikang Fawzi Tak Akan Dramatis Jika Marissa Haque Meninggal Dunia, Kini Terpukul

Belum satu bulan setelah ucapan tersebut, kini Ikang Fawzi sangat terpukul atas meninggalnya sang istri untuk selama-lamanya.

Sebelumnya, pihak keluarga Marissa Haque menyebut almarhum meninggal secara mendadak tanpa gejala penyakit apapun pada Selasa (2/10/2024) dini hari.

Saat ditemukan, Marissa Haque sudah tak bergerak diduga collaps saat tidur. 

Marissa juga tidak mengeluhkan apapun sebelum mengembuskan napas terakhir. 

Marissa mendadak tak sadarkan diri di rumahnya.
 
Jenazah Marissa Haque kini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir sore ini, Rabu (2/10/2024). 

Tempat tersebut diminta langsung oleh Marissa Haque sebelum menghembuskan napas terkahirnya pada Rabu (2/10/2024) pagi.

Tangis Ikang Pecah di Pemakaman
 
Ikang Fawzi tak kuasa membendung tangisnya saat mengantarkan jenazah Marissa Haque ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Tanah Kusir, pada Selasa (2/10/2024).

Sambil menangis, Ikang Fawzi mengenang sosok Marissa Haque adalah istri sekaligus ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya.

Sebelum berpisah selamanya dengan jasad sang istri, Ikang Fawzi mengungkapkan rasa cintanya terakhir pada Marissa.

"Pertama-tama saya mau mengucapkan terima kasih ke teman-teman yang sudah hadir di sini memberikan doa dan semangat sampai dikebumikam istri saya tercinta ini, Marissa Grace Allen Haque," kata Ikang sambil menangis dilansir dari Kompas.com.

Ikang juga terdengar beberapa kali mengungkap panggilan untuk mendiang istrinya yakni Love.

"Kami memanggil, Marissa Haque i love you forever and ever. Tapi cinta kita untuk seusia ini, udah cinta karena Allah. Semua cinta kita karena Allah," tutur Ikang Fawzi.

"Jadi Allah kalau yang memanggil istriku ini, aku ikhlas. I love you, Love," tambah Ikang Fawzi.

Baca juga: Permintaan Ikang Fawzi Ingin Marissa Haque Dimakamkan Bada Asar, Agar Lebih Lama Dekat dengan Istri

Terakhir, Ikang juga mengaku bangga dengan sosok sang istri.

"Aku beruntung ya Allah, aku bisa menjadi suamimu, aku beruntung dia wanita hebat yang kuat, dia berusaha mendapatkan gelar profesor sampai titik itulah yang saya bilang istri saya sangat berbeda," ungkap Ikang Fawzi.