Gadis Tewas di Padang Pariaman

Kesaksian Heru Keponakan Indra Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Ungkap Fakta Baru

Heru, saksi kasus pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan akhirnya muncul mengungkapkan fakta soal kejadian tersebut.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube CECEP CHANNEL
Heru, saksi kasus pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan akhirnya muncul mengungkapkan fakta soal kejadian tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Muncul sosok Heru yang mengaku saksi dalam kasus pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Diketahui, Indra Septiarman tersangka kasus pembunuhan ditangkap saat bersembunyi di atas rumah kosong milik warga Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/9/2024).

Pelaku ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB oleh tim gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar.

Terbaru, muncul pria bernama Heru saksi yang terakhir bertemu Indra setelah kejadian pembunuhan NKS.

Heru ternyata keponakan Indra Septiarman, yang menceritakan awal mula kejadian pembunuhan.

Rupanya Indra saat itu tengah bersama dengan Heru dua pria lainnya di kedai milik keluarganya.

Heru mengaku Indra bersama dua pria memang membeli gorengan NKS di kedai.

"Saat itu saya di kedai berempat sama Dani, Randi dan Indra, korban NKS lewat di depan kedai dan yang membeli gorengan saat itu bertiga, Dani, Randi dan Indra," kata Heru lewat Youtube CECEP CHANNEL, Rabu (25/9/2024).

Baca juga: Saya yang Lapor Kecewanya Pemilik Rumah Dituding Sembunyikan Indra Pembunuh NKS, Rumah Dirusak

Setelah membeli gorengan itu, Indra disebut menghilang saat hujan deras.

"Sementara saya pergi potong rambut, sorenya saya pulang ke kedai lagi tapi Indra sudah menghilang sendirian saat itu pas hujan lebat," terangnya.

"Tak lama kemudian, saya baru teringat dan menanyakan kepada Dani (paman) 'kemana Indra tadi'," imbuhnya.

Indra Septiarman alias IS mengungkapkan sosok terduga terlibat dalam pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan.
Indra Septiarman alias IS mengungkapkan sosok terduga terlibat dalam pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan. (Youtube Kompas TV)

Beberapa jam kemudian Indra pun kembali ke kedai dengan pakaian basah kuyup.

"Setelah saya cari dia tidak ada lagi, tapi saya tanya sama Dani jam berapa Indra tadi pulang gimana keadaanya 'pulang sekitar jam 20.30 lewat keadaan basah kuyup'," beber Heru.

Baca juga: Pemilik Rumah Buka Suara Terkait Kasus Indra Tersangka Pembunuh NKS, Tegaskan Bukan Keluarga

Sementara saat Heru tiba di kedai pukul 21.30 WIB, ia melihat Indra sudah tertidur.

Ia pun sempat melihat Indra bangun dan membuat kopi hingga akhirnya Heru mendengar kabar soal kehilangan NKS tengah malam.

"Sementara saya kembali lagi ke kedai jam 21.30 kurang, saya lihat keadaan Indra sudah tertidur di kedai," katanya.

"Tak lama kemudian Indra ini bangun dia buat kopi, buat mie sampai pukul 23.30 kedai tutup Indra menonton tv, sementara saya di kamar belum tidur," imbuhnya.

Saat mendengar kabar kehilangan NKS, Indra ternyata masih berada di kedai tersebut namun gelagatnya sudah di curigai saudaranya.

"Pada saat tengah malamnya, saya melihat ada postingan cewek NKS hilang, sementara Indra saat itu masih ada di kedai sama saya," ujarnya.

Bahkan Heru dan satu pamannya sempat menanyakan ke Indra soal NKS yang hilang.

Namun Indra menjawab ia tidak mengetahui NKS yang hilang.

"Setelah saya melihat postingan itu, saya sempat bertanya ke Indra 'Bang wanita ini hilang, kemana dia',"

"Indra pun menjawab 'Gak tahu saya kemana dia (NKS) itu'"

Gelagat Indra Dicurigakan

Selain itu, Heru melihat gelagat tak biasa Indra saat tidur gelisah hingga ada bekas cakaran di punggungnya.

"Tapi disaat Indra tidur itu dia gelisah, bangun, tidur," terangnya.

"Saya sempat curiga dia pelakunya, tapi tidak sampai kesana soalnya punggungnya ada bekas cakaran tiga," sambungnya.

Keesokan harinya, Dani saudara Indra dan Heru pun kembali menanyakan ke tersangka soal hilangnya NKS.

"Besoknya, saat Dani datang ke kedai saya tanya juga tentang NKS yang hilang 'Cewek ini hilang yang kemarin jual gorengan, kemana dia hilang'," jelas Heru.

"Dani bilang 'Masa hilang kemarin saya bersama Indra dan Randi baru beli gorengannya'," sambungnya.

"Dani bertanya 'Ind cewek ini hilang, kamu bukan pelakunya "," imbuhnya.

Namun, saat itu Indra pun bersi keras mengatakan jika dirinya bukan pelaku NKS.

"Indra menjawab 'Saya gak tahu kemana dia, kenapa saya yang dituduh'," jawab Indra

Kedua saudara Indra pun tampak masih mencurigai jika Indra lah peklakunya.

Karena Dani takut Indra terbawa-bawa, saat itu Dani menyuruh Indra untuk pergi mencari pekerjaan saja.

"Dani akhirnya ngusir Indra untuk bekerja, takut nanti kebawa-bawa, karena saya sudah curiga dengan dia tapi dia masih bersi keras tidak mengakuinya," terangnya.

"Setelah itu saya yang mengantarkan Indra tempat kerjanya, tapi saya setelah itu pulang," imbuhnya.
 
"Siang itu dia sudah bawa baju karena kalau biasa kerja bawa baju semua kerjanya sampai 4 hari, itulah terakhir saya bertemu dengan Indra," tandasnya.

Sebagaimana diketahui,  NKS adalah seorang gadis penjual gorengan berusia 18 tahun yang menjadi korban pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari menjadi korban pembunuhan oleh pelaku bernama Indra Septiarman alias IS.

Adapun motif Indra tega menghabisi nyawa NKS untuk merudapaksa korban.

Pelaku Terancam Hukuman Mati

Akibat perbuatannya, Indra dijerat pasal berlapis.

Indra dikenakan pasal pembunuhan dan pemerkosaan dengan ancaman maksimal hukuman mati. 

"Pasal paling terberat, pemerkosaan dan pembunuhan. Kalau memang dihukum mati, ya dihukum mati," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono kepada wartawan di Mapolresta Padang, Jumat (20/9/2024). Dikutip dari Kompas.com

Suharyono menyebutkan ada sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menjerat IS yaitu Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan. 

Lalu Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

"Akan tetapi, pasti dalam perkembangan, kami tidak gegabah dalam menerapkan pasal," kata Suharyono. 

Menurut Suharyono, kasus gadis penjual gorengan tersebut telah menjadi atensi publik sehingga polisi juga akan memperhatikan dalam penerapan pasal.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved