Berita Viral
Joni, Pemanjat Tiang Bendera saat HUT RI Akhirnya Lulus Bintara TNI AD setelah Sempat Gagal Seleksi
Masih ingat dengan Yohanes Ande Kalla atau Joni yang sempat viral pada HUT ke-73 RI tahun panjat tiang benderam kini akhirnya lolos seleksi calon Bint
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Masih ingat dengan Yohanes Ande Kalla atau Joni yang sempat viral pada HUT ke-73 RI tahun panjat tiang bendera beberapa waktu lalu ?
Sempat viral lagi karena tak lulus, kini Joni dinyatakan lulus seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Seperti diketahui sebelumnya, Joni dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tinggi badannya tidak memenuhi ketentuan.
Setelah menuai sorotan, Joni mendapat kesempatan lagi mengikuti rangkaian tes untuk digali potensi-potensi spesifik lainnya.
Menanggapi soal kelulusannya, Joni saat dihubungi Pos Kupang, Rabu 25 September 2024 mengaku sangat sangat bersyukur.
"Puji Tuhan Kaka," ungkap Joni melalui pesan Whatsapp, dikutip dri Pos-Kupang.com
Lebih lanjut, Joni menyampaikan terima kepada Presiden Jokowi, panglima TNI, Kasad, Pangdam Udayana, Korem 161 WS Kupang, Kodim 1605 Belu, serta Babinsa Desa Silawan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Panglima TNI, Kasad, Pangdam Udayana, Dandrem 161/WS Kupang, Dandim 1605/Belu, Babinsa Desa Silawan, serta semua pihak yang sudah membina dan mendidik saya," ujar Joni.
Joni juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mensupportnya.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudsh mensupport saya, Puji Tuhan saya bisa dinyatakan lolos menjadi Tentara. Selanjutnya akan mengikuti pendidikan selama enam bulan," ungkapnya.
Baca juga: Kata Jokowi Soal Joni Pemanjat Tiang Bendera Gagal Seleksi TNI Padahal Sempat Dijanjikan: Ada Aturan
Penjelasan Kapendam
Kabar kelolosan Joni ini juga diungkap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana yang mengatakan, Joni telah mengikuti seluruh rangkaian seleksi Bintara TNI AD dan dimasukkan dalam kategori seleksi keahlian khusus.
"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ungkap Agung Udayana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024) malam.

Agung menjelaskan, keberhasilan Joni merupakan hasil kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita.
Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.
"Nanti sesuai dengan jadwal pelaksanaan penerimaan calon Bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan upacara pembukaan pendidikan Bintara PK TNI AD tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana selama lima bulan, dilanjutkan pendidikan kejuruan selama tiga bulan," ujar dia.
Sebelumnya, kisah Joni sempat menyita perhatian publik karena aksi keberaniannya viral di media sosial. Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, NTT.
Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.
Sempat Tak Lolos
Usai lulus SMA, Joni langsung mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Namun, cita-citanya menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.
"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni, saat menghubungi Kompas.com melalui telepon genggam, Minggu (4/8/20224).
Joni mengaku, niatnya sangat kuat menjadi tentara. Sehingga dia tinggal bersama salah satu anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti.
Joni pun selalu rajin berolahraga dan hidup penuh disiplin.
Setelah lulus SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024.
Seleksi awal merupakan validasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Joni dinyatakan tidak lulus.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap dia.
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Joni sempat menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.
Saat itu ia dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo untuk diterima jadi anggota TNI.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kata Joni.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih."
"Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Dapat Terapi Khusus
Setelah dinyatakan gagal saat itu, Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni. Joni kembali dipanggil TNI AD setelah gagal masuk Bintara karena kurang tinggi.
Joni akan mengikuti terapi tinggi badan. Diharapkan setelah terapi, tinggi badan Joni bisa bertambah sehingga bisa mengikuti penerimaan Bintara TNI AD seperti yang dia cita-citakan.
Hal itu dikatakan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes.
Joao menyatakan siap membina Yohanes Ande Kalla atau Joni yang terkenal karena bendera merah putih, agar bisa lolos seleksi menjadi prajurit TNI.
“Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes dimana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan Atambua, nanti akan kita arahkan,” katanya, dilansir dari Antara.
Dia mengatakan Joni dalam hal fisik akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya dalam beberapa centimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.
“Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni,” ujar dia.
Dipanggil TNI AD
Selain itu, Markas Besar TNI AD pun kembali menghubungi Joni untuk kembali mengikui tes.
Kabar tersebut dibenarkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Infantri Udayana.
"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," kata Agung saat dihubungi melalui telepon, Selasa (6/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
Agung mengatakan, pertimbangannya karena Joni mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait aksi heroik yang dilakukannya dalam upacara bendera pada 2018 lalu.
Menurutnya, nanti saat Joni mengikuti tes akan dilihat dan digali lagi kelebihan atau potensi yang dimilikinya.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Profil Willy Aditya Anggota DPR RI Ancam Usir Ahmad Dhani dari Rapat RUU Hak Cipta, Kekayaan Rp18 M |
![]() |
---|
Pengakuan Pria di Cirebon Soal Culik Bocah 4 Tahun Pakai Sepeda Hingga Rumahnya Dirusak Warga |
![]() |
---|
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Donggala Sulteng, Langsung Bawa Bagian Tubuh Korban ke Rumah Saudara |
![]() |
---|
Geram Salsa Erwina Duga Ahmad Sahroni Intimidasi 'Main' ke Rumah Orang Tuanya usai Ditantang Debat |
![]() |
---|
Geram Salsa Erwina Duga Ahmad Sahroni Intimidasi "Main" ke Rumah Orang Tuanya usai Ditantang Debat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.