7 Mayat Ditemukan di Kali Bekasi

Tangis Keluarga Davi Korban yang Ditemukan Tewas di Kali Bekasi, Pamit ke Acara Ultah Teman

Isak tangis keluarga Ahmad Davi (16) satu dari tujuh mayat yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.

Tribunnews.com/Reynas
Yanti, kakak kandung Ahmad Davi (16) korban jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi terlihat menutup wajahnya sambil menagis di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isak tangis keluarga Ahmad Davi (16) satu dari tujuh mayat remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.

Jenazah Ahmad Davi tiba di rumah duka di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kedatangan jenazah disambut dengan isak tangis keluarga.

Setelah tiba, jenazah langsung disalatkan dan dimakamkan di TPU Bantargebang.

Mengutip dari Tribunnews.com, Yanti, kakak kandung Ahmad Davi (16) terlihat menutup wajahnya sambil menangis.

Perempuan yang mengenakan kerudung warna oranye muda didampingi ibu kandungnya.

Ia menyaksikan langsung Ahmad Davi yang sudah berada di peti, kemudian dimasukkan ke dalam mobil jenazah di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Keluarga lainnya berupaya menenangkan Yanti dan ibu kandungnya yang juga berkalut kesedihan.

Warga Bantar Gebang Kota Bekasi itu sejak kemarin melapor ke Pos DVI Ante Mortem lantaran sudah sejak Jumat (20/9/2024) adiknya tidak kunjung pulang ke rumah.

Baca juga: Sosok Rizky Diduga Salah Satu Korban Tewas di Kali Bekasi, Yatim Piatu, Kakek Gelisah Tunggu Jasad

Yanti mengaku hanya bisa pasrah apabila jenazah tersebut adalah adiknya yang ditemukan di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024) pagi.

Dalam kesehariannya, Yanti menggambarkan bahwa Dafi sosok anak yang tidak pernah ikut dalam aksi tawuran terlebih ikut dalam sebuah geng motor.

"Nggak pernah masuk geng motor. Anak rumahan terakhir kesibukannya nganterin paketan jualan baut," katanya saat diwawancara.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi melakukan evakuasi atas 7 mayat manusia di Kali  di belakang Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatikasih Bekasi. Temuan tujuh mayat remaja laki-laki yang mengapung di aliran kali Bekasi berawal dari warga mencari kucing anggoranya yang hilang, Minggu (22/9/2024)
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi melakukan evakuasi atas 7 mayat manusia di Kali di belakang Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatikasih Bekasi. Temuan tujuh mayat remaja laki-laki yang mengapung di aliran kali Bekasi berawal dari warga mencari kucing anggoranya yang hilang, Minggu (22/9/2024) (Youtube Kompas TV)

Pergi Acara Ultah

Lebih lanjut, Yanti masih ingat terakhir adik bontotnya itu pamit pergi bersama Rizky anak tetangga menggunakan motor Honda Vario warna pink.

Kakak korban menjelaskan bahwa pada Jumat malam, korban diajak temannya ke acara ulang tahun di Cikunir.

Hingga malam hari Jumat (20/9/2024) pukul 23.00 WIB, ponsel Dafi masih bisa dihubungi meski tak terjawab.

Baca juga: Selamat dari Maut, Detik-detik Joko Tercebur ke Kali Bekasi saat Dikejar Polisi, Sempat Ditolong

Kemudian hari Sabtu (21/9/2024) pukul 02.00 WIB pun masih bisa dihubungi serta chat whatsappnya masih ceklis dua.

"Setelah itu Dafi tidak bisa dihubungi dan whatsappnya ceklis satu,” ungkap Yanti.

Belakangan Yanti mengetahui informasi ada penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, keluarganya sempat mencari tahu.

Dari hasil penelusuran bahwa ada foto korban yang dievakuasi menunjukkan tanda-tanda Dafi yang memakai kalung.

“Terakhir dia pergi pakai hodie warna biru muda dan pakai kalung. Saya sudh lihat di foto waktu dimasukin ke kantong jenazah tahunya benar dia pakai kalung,” ucap Yanti.

Diketahui, dua jasad remaja yang mengambang di Kali Bekasi akhirnya teridentifikasi.

Keduanya ialah Muhammad Rizki (19) dan Ahmad Davi (16) dan telah dipulangkan ke rumah duka.

“Kami sudah melakukan rekonsiliasi dan berhasil mengidentifikasi dua dari tujuh jenazah yang ditemukan. Dua korban tersebut adalah Ahmad Davi dan Muhammad Rizki. Jenazah telah dipulangkan ke rumah duka,” ujar Karumkit RS Bhayangkara Polri, Brigjen Pol dr. Prima Putu Heru Tulijartono, Selasa (24/9/2024).

Brigjen Pol Prima berujar pihaknya akan mengantar jenazah hingga ke rumah duka dan menyerahkan administrasi kepada keluarga melalui Kasat Reskrim yang menangani kasus tersebut. 

"Administrasi akan kami serahkan kepada Pak Kasat Reskrim untuk kemudian disampaikan ke keluarga korban," tambahnya.

Davi Ceburkan Diri ke Kali Bekasi

Sementara menurut kesaksian sepupu Davi, Rizky melihat korban menceburkan diri ke Kali Bekasi.

Cerita tersebut disampaikan R kepada kakak kandung D, Yanti.

Ditemui awak media, Yanti pun mengurai kesaksian Rizky yang sempat ikut menceburkan diri ke Kali Bekasi saat didatangi polisi Sabtu malam.

Ternyata diakui R, ia dan puluhan remaja kabur karena polisi sempat melepaskan tembakan.

"Katanya (alasan D lompat ke kali) ya karena ada polisi, ada tembakan sekali, mungkin nakut-nakutin, jadi mereka takut, lompatnya ke kali, pengakuan R ya," ujar Yanti dikutip dari tayangan Kompascom, dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (24/9/2024).

"Infonya dari R, (para remaja lagi duduk di warung ada tembakan), pada bubar katanya, panik, di situ ada kali, ya udah satu-satunya lompat ke kali," sambungnya.

Panik, R dan sepupunya, D pun lari ke arah Kali Bekasi.

R yang punya tubuh tinggi menjulang pun berhasil selamat setelah lompat ke kali.

"Dia (R) juga lompat, cuma dia bisa berenang, dia kan agak tinggi orangnya juga," imbuh Yanti.

Sementara D bernasib miris karena terjebak di Kali Bekasi dan tak bisa menyelamatkan diri.

"(Korban D) sebenarnya bisa (berenang) cuma itu karena kalinya banyak lumpur kali ya. Iya bareng-bareng (nyebur ke kali R dan D)," kata Yanti.

Sebelum D menghembuskan napas terakhir, R mengaku sempat melihat sepupunya itu kesulitan berenang.

Namun karena panik dan jarak mereka jauh, R hanya bisa memantau D yang kesusahan bernapas.

"Dia (R) lihat D ngap-ngapan, tapi kan jauh jaraknya enggak bisa dibantuin. Dia (R) enggak melihat tenggelamnya, kan sama-sama (nyebur). (Tapi R) lihat D ngap-ngapan, karena dia pendek kali ya," akui Yanti.

Padahal diakui Yanti, adik bungsunya itu bisa dan pandai berenang.

Namun entah karena panik atau terjebak di lumpur, D tidak bisa selamat hingga akhirnya meninggal dunia.

"Kalinya kan cetek, pasti mereka lari dulu ke pinggirnya. (D) bisa berenang dikit-dikit, kan diajarin juga sama saya dulu, pernah ikut lomba renang waktu SD, cuma kalah," ucap Yanti.

Kini tujuh jenazah masih dianalisa di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Mendapati jenazah sang adik masih belum bisa dipulangkan dan dimakamkan, Yanti pilu.

Harapan keluarga, jenazah korban sudah bisa dimakamkan segera.

"Kita pengin cepet bawa pulang lah, cepet beres itu ya urusannya, kasihan bocahnya, kan sudah berapa hari ini," imbuh Yanti.

Seperti diketahui, tujuh jenazah di Kali Bekasi merupakan pelaku tawuran, kocar-kacir dikejar Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota pada Sabtu (21/9/2024) dini hari. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh mengatakan, Tim Patroli Perintis Presisi awalnya melakukan patroli rutin kewilayahan. 

"Sekira pukul 03.30 WIB, Tim Presisi melakukan patroli di sekitar Jalan Cipendawa, melihat sekelompok pemuda berkumpul," kata Audy, Senin ( 23/9/2024). 

Kelompok pemuda tersebut berkumpul di sebuah bedeng dekat pabrik semen, Tim Presisi langsung melakukan menghampiri mereka. 

"Saat Tim Presisi berusaha menghampiri, kelompok pemuda itu membubarkan diri," jelas dia. 

Tim lalu berusaha mengejar kelompok pemuda tersebut, mereka diperkirakan berjumlah 60 orang dengan 30 kendaraan sepeda motor. 

Sebagian lanjut Audy, lari ke permukiman warga lalu sebagian di antaranya memilih melompat ke aliran Kali Bekasi.

"Tim Presisi berhasil mengamankan 22 pemuda, sebagian lari kabur, ada yang melompat ke Kali Bekasi untuk menghindari kejaran," jelasnya. 

Mereka yang ditangkap dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota, lengkap dengan barang bukti senjata tajam (sajam) yang hendak digunakan untuk tawuran. 

Sementara mereka yang memilih melompat ke Kali Bekasi, ditemukan tewas. Tujuh jasad ditemukan mengambang pada Minggu (22/9/2024) pagi. 

Audy memastikan, pihaknya masih terus mendalami kasus temuan tujuh jenazah di Kali Bekasi dan kaitannya dengan pelaku tawuran. 

Ketujuh jenazah telah dievakuasi, dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta untuk dilakukan otopsi. 

"Masih kita dalami, di TKP tempat mereka berkumpul kami juga mengamankan 21 senjata tajam berbagai jenis," terangnya.

Sebelumnya, kepolisian telah menetapkan sebanyak 15 tersangka buntut temuan tujuh jasad remaja di Kali Bekasi.

Tiga dari 15 tersangka itu terbukti membawa senjata tajam diduga hendak tawuran.

"Sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka dan tiga orang di antaranya karena membawa sajam (senjata tajam)," kata Karyoto  di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kronologi 7 Mayat Ditemukan

Awal kejadian diketahui oleh dua saksi yang sedang berjalan didekat masjid Al Ikhlas bertemu dengan ibu-ibu yang merupakan anggota komunitas kucing.

Menurut Ketua RT setempat, penemuan itu mulanya ada warga yang mencari kucing anggora yang hilang pada Minggu (22/9/2024) pagi.

Di tengah pencariannya, warga dibuat terkejut dengan adanya mayat mengapung di Kali Bekasi di belakang Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Jatiasih Bekasi.

Lebih lanjut, Suci (42) warga setempat, kepada Warta Kota mengatakan jenazah ditemukan perdana sekira pukul 05.30 WIB saat dirinya hendak mencari kucingnya di sekitar lokasi kejadian.
 
Saat itu, ia meminta bantuan warga untuk mencarikan kucingnya yang hilang.

Awalnya ia mengira banyak sampah kasur mengapung di kali, namun ketika dipastikan kembali rupanya mayat manusia.

“Saya minta tolong bantu lihatin ke warga, pas dicek rupanya bukan kasur, soalnya ada tangannya, rupanya jenazah manusia,” kata Suci, dilansir dari Tribunbekasi, Minggu (22/9/2024).

Setelah itu Suci menuturkan para warga langsung menghubungi pihak kepolisian setempat untuk penindakan lebih lanjut.

Informasi terkait penemuan tujuh jenazah juga dikonrfimasi Ketua RW setempat, Tugimin. 

Ia menyebut mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB.

"Sekitar pukul 05.30 WIB. Dewasa semua," kata Tugimin, Minggu. Dikutip dari Breaking News KompasTV.

"Kebawa dari aliran, cuma sekarang kalinya lagi kecil, makanya pada nyangsang semua disini," ujarnya.

Selanjutnya temuan itu dilaporkan ke Polsek Jatiasih, Koramil, dan BNPB.

Anggota Polsek  Jatiasih dipimpin Kapolsek Jatiasih mendatangi TKP dan benar mendapati tujuh orang mayat di kali Bekasi yang selanjutnya dievakuasi.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved