Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok
Pengakuan Pelaku Perampokan Satu Keluarga di Pamijahan Bogor, Kesal Ditagih Uang Gadai Kendaraan
Pelaku perampokan satu keluarga di Bogor nekat bunuh korban mengaku kesal ditagih uang.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Akan tetapi ketika tiga pelaku tersebut tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mereka mengurungkan niatnya dan memilih untuk kembali karena rumah korban sudah ramai warga.
"Para tersangka tidak jadi masuk ke rumah korban dan langsung meninggalkan rumah korban, saat diperjalanan tersangka C minta diturunkan di tengah jalan di Cibungbulang, tersangka S dan D melanjutkan perjalanan ke Pandeglang Banten," terangnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengatakan bahwa korban perampokan tersebut akan dibuang ke wilayah Sukabumi untuk menghilangkan jejak.
Namun, hal itu gagal dikarenakan rumah korban sudah ramai oleh warga sehingga para pelaku memilih untuk kembali dan melarikan diri.
"Tugas yang diberikan kepada O sebenarnya untuk membuang jenazah yang direncanakan akan dibuang ke Sukabumi. Namun, karena pada saat ketika akan menyembunyikan jenazah terlihat di rumah korban sudah ramai orang maka niat untuk melakukan buang jenazah tidak jadi atau diurungkan," terangnya.
Pelaku Terancam Hukuman Mati
Adapun otak utama perampokan ini pria berinisial D, penyandang disabilitas.
Meski memiliki keterbatasan fisik menjadi penyandang disabilitas karena kaki kananya putus akibat kecelakaan, namun D sangat beringas dalam menjalankan aksinya.
Dengan mata berkaca-kaca, D mengaku menyesali perbuatannya dan merasa iba dengan keluarga korban.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Mapolres Bogor.
D pun menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga korban.
"Menyesal. Buat keluarga korban, mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya sendiri, sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya, kami menyesal," ucapnya.
Adapun D yang menggadaikan kendaraan roda empat Cayla kepada korbannya itu mengaku baru mengenal Haris sejak lima bulan lalu.
Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, kendaraan roda empat empat yang di mana korban tewas di temukan itu merupakan milik pelaku D selaku otak dari aksi kejahatan ini.
"Sudah saling kenal, bahkan mobil Calya yang pada saat kejadian ada di rumah korban itu adalah mobil yang digadaikan oleh D kepada HS sebesar Rp23 juta," ujarnya.
Akhir Kasus Tembok SPBU Roboh di Tebet Tewaskan Satu Keluarga Berujung Damai, Ikhlaskan Kejadian |
![]() |
---|
Nasib Fabian, Bocah Selamat Saat Tembok SPBU di Tebet Roboh, 3 Keluarganya Tewas, Dapat Santunan |
![]() |
---|
Kondisi Terakhir Tembok SPBU di Tebet Sebelum Roboh hingga Tewaskan Satu Keluarga, Lama Retak |
![]() |
---|
Kondisi MF Bocah Selamat Insiden Tembok SPBU Roboh, Tak Tau Ibu Meninggal Dunia Lindungi Dirinya |
![]() |
---|
Penyebab SPBU Roboh di Tebet hingga Tewaskan Satu Keluarga, Disebut Rawan Roboh Sejak Lama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.