Arti Bahasa Arab

Arti Wahuwa Alimun Bizatis Sudur, Surat Al Hadid Ayat 6, Allah Maha Mengetahui Segala Isi Hati

Pelajaran yang diambil: Mantapkanlah hati untuk beriman kepada Allah karena Alquran telah menunjukkan bukti-bukti ilmiah akan kebesaran dan kuasaNya.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Arti Wahuwa Alimum Bizatis Sudur, Surat Al Hadid Ayat 6, Allah Maha Mengetahui Segala Isi Hati. 

TRIBUNSUMSEL.COM --Surat Al-Hadid terdiri dari 29 ayat. Surat Al-Hadid merupakan surah ke-57 dalam Al-Qur'an dan termasuk surah Madaniyah.  
 
Tema utama Surat Al-Hadid adalah mendorong umat Islam untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah.

Khusus surat Al Hadid ayat 6, berikut bacaan, arti dan maknanya

Surat Al-Hadid Ayat 6


يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

 

Arab-Latin: 
Yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa huwa 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr

Artinya: 
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

Tafsir mengenai kandungan surat Al-Hadid ayat 6 di antaranya, dikutip dari tafsirweb.com:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6. Allah memasukkan sebagian waktu malam ke waktu siang sehingga siang lebih lama, Allah memasukkan siang ke waktu malam sehingga malam lebih lama, dan Allah Maha Mengetahui rahasia dan apa yang disimpan oleh dada, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya.

 Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. يُولِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ ۚ (Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam)
Telah dijelaskan tafsir dari kalimat ini pada surat Ali Imran: 27.

وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُورِ (Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati)
Yakni segala yang disimpan dalam hati. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. 


Dikutip dari rumaysho.com,  ayat ini menjelaskan gambaran kondisi waktu di bumi. Dialah (Allah) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam.

Pada saat malam hari tiba, di belahan bumi yang lain mengalami siang. Begitupula sebaliknya ketika di suatu daerah sedang mengalami siang, maka ada belahan bumi lain yang mengalami malam. Yang demikian ini untuk menunjukkan betapa agungnya Allah, menunjukkan betapa kuasanya Allah, dengan fenomena-fenomena alam yang membuat kita takjub dan selalu mentadabburinya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved