Gadis Tewas di Padang Pariaman

Sadisnya Indra Septiarman Seret Tubuh Nia Sejauh 2 Km, Sebelum Akhirnya Dirudapaksa dan Dikubur

Indra Septiarman alias IS (31) ternyata sempat seret tubuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman sebelum dirudapaksa dan akhi

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/Dhemit_Is_Back
Indra Septiarman Alias IS Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Indra Septiarman alias IS (31) ternyata sempat seret tubuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman sebelum dirudapaksa dan akhirnya tewas.

Fakta tersebut diungkap oleh Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono melansir dari Kompas,com, Jumat (20/9/2024).

"Pada Jumat (6/9/2024) lalu, korban sedang berjualan. Sekitar pukul 17.50 WIB (korban) melewati sebuah lokasi yang merupakan tempat berkumpul tersangka," kata Irjen Pol Suharyono saat jumpa pers.

Suharyono menjelaskan, awalnya tersangka bersama 3 temannya memanggil korban untuk membeli gorengan.

"Korban berada di tempat nongkrong tersangka itu hingga pukul 18.30 WIB dan kembali berjalan kaki untuk pulang melalui Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Suharyono.

Suharyono menyebutkan, tersangka nafsu melihat korban dan merencanakan pemerkosaan.

Tersangka IS kemudian menyiapkan tali rafia untuk mengikat korban jika melawan.

IS tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan saat jumpa pers di aula Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024). IS mengaku tak berniat bunuh Nia.
IS tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan saat jumpa pers di aula Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024). IS mengaku tak berniat bunuh Nia. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Korban kemudian dicegat tersangka sekitar 200 meter dari lokasi transaksi jual beli goreng tadi.

 "Tersangka ini langsung menjatuhkan korban di TKP pertama yang berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi tersangka nongkrong," kata Suharyono. Setelah menjatuhkan korban, tersangka langsung menyeret korban sejauh kurang lebih 2 kilometer dari TKP pertama tempat korban dijatuhkan atau ditemukannya bukti gorengan yang dijual korban.

"Di tempat itu, tersangka melampiaskan nafsunya untuk memerkosa korban dan membawa korban sejauh kurang lebih 300 meter ke lokasi korban ditemukan terkubur tanpa busana," kata Suharyono.

Menurut Suharyono, luka-luka yang ada di tubuh korban saat ditemukan diduga karena diseret tersangka.

 "Setelah itu, tersangka langsung meninggalkan korban dalam keadaan terkubur tersebut dan kembali ke tempat nongkrongnya," beber Suharyono. Setelah 2 hari, tepatnya pada Minggu (8/9/2024), jasad korban ditemukan terkubur tanpa busana oleh warga yang melakukan pencarian.

"Pada hari ditemukannya korban, tersangka langsung melarikan diri ke arah hutan yang ada di daerah tersebut," jelas Suharyono.

Suharyono menyebut, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk membentuk tim khusus, untuk menangkap tersangka.

 "Tim yang melakukan penangkapan akhirnya menemukan tersangka setelah 11 hari melakukan penyelidikan dan pengejaran," katanya.

 Tersangka ditangkap di atas loteng sebuah rumah kosong yang terletak di Nagari 2X11 Kayu Tanam.

Keluarga Nia Ingin Bertemu Indra

Keluarga Nia (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat berkeinginan untuk bertemu dengan tersangka pembunuhan korban.

Meski lega, namun pihak keluarga masih belum puas ketika tersangka Indra Septiarman alias IS (31) ditangkap di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis, (19/9/2024).

Rasa sakit akibat ditinggalkan korban Nia secara tragis membuat keluarga ingin memberikan efek jera bagi Indra.

Dengan ditangkapnya Indra Septiarman ini, mereka berharap agar pelaku dapat merasakan sakitnya penderitaan Nia dan keluarga.

"Jujur keluarga pingin mukul gimana sakitnya anak kami, dia juga harus rasakan walaupun istilahnya gak sampai meninggal paling gak dia merasakan sakitnya anak kami," ungkap Gumaria Anita, tante dari Nia Kurnia Sari, dilansir dari Youtube TVOneNews, Kamis (19/9/2024).

Disinggung soal datangi tersangka, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada kuasa hukum.

"Kemungkinan bisa, kalau dari awal pembahasan sih kayaknya ada," ujarnya.

"Kita ingin tersangka dihukum seberatnya. Hukuman mati,"tambah Gumaria Anita.

Meski demikian, keluarga mengapresiasi jajaran Gagak Hitam Polres Padang Pariaman yang berhasil menangkap tersangka. 

Harapan selama ini tersangka dapat ditangkap, akhirnya terwujud.
 
"Alhamdulillah, kita apresiasi Polisi yang menangkap pelaku. Walau kita kecewa lantaran tidak bisa meluapkan emosi ke tersangka karena dia sudah membunuh anak kami dengan sadis,"kata Gumaria Anita.

Ibu Nia Tersenyum Lagi

Sementara itu, ibunda Nia, Eli Marlina (44) kini sudah bisa tersenyum bahagia menyaksikan pembunuh putrinya akhirnya ditangkap.

Eli mengaku sangat lega dan tak lagi menangisi kepergian putrinya.

"Udah lega rasanya, udah gak nangis lagi, lega udah dapet orangnya," ujar Eli ibunda korban dengan ekspresi bahagia, dilansir dari X @Mdy_Asmara1701, Jumat, (20/9/2024).

Lebih lanjut, Eli hanya meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Dihukum sampai mati seberat-beratnya, mati," tegas Eli. 

(*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved