Arti Bahasa Arab

Arti Tijaratan Lan Tabur, Surat Al Fathir Ayat 29, Perniagaan yang tidak akan Merugi ini Janji Allah

Perniagaan (berdagang) antara seorang hamba dengan Allah SWT merupakan jual-beli yang tak pernah merugikan. Balasannya, lebih dari nikmatnya dunia. 

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Tijaratan Lan Tabur, Surat Al Fathir Ayat 29, Perniagaan yang tidak akan Merugi ini Janji Allah 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat tijaratan lan tabur memiliki arti : perniagaan yang tidak akan merugi.

Kalimat tersebut terdapat dalam Alquran Surat Al Fathir Ayat 29.

إِنَّ لَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَ بَ  للَّهِ وَأَقَامُوا   لصَّلَو ةَ وَأَنفَقُوا  مِمَّا رَزَقْنَ هُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَ رَةً لَّن تَبُورَ


Arab-Latin: 
Innallażīna yatlụna kitāballāhi wa aqāmuṣ-ṣalāta wa anfaqụ mimmā razaqnāhum sirraw wa 'alāniyatay yarjụna tijāratal lan tabụr

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (Qs. Fathir: 29).

 

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia dikutip dari tafsirweb.com

Sesungguhnya orang-orang yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya, menjaga shalat pada waktunya, menafkahkan dari apa yang Kami rizkikan kepada mereka dengan berbagai bentuk nafkah, baik yang wajib maupun yang dianjurkan, secara rahasia dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan dengan itu sebuah perniagaan yang tidak merugi dan tidak binasa, yaitu ridha Allah kepada mereka, keberuntungan meraih pahalaNya yang agung, Agar Allah memberikan pahala amal kebaikan mereka secara sempurna tanpa dikurangi, dan melipatgandakan kebaikan-kebaikan dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap keburukan-keburukan mereka, juga Maha membalas dengan kebaikan-kebaikan mereka dan memberi mereka balasan yang besar.

Perniagaan (berdagang) antara seorang hamba dengan Allah SWT merupakan jual-beli yang tak pernah merugikan.

Balasannya, lebih dari nikmatnya dunia. 

Ayat ini didukung dengan ayat Alquran lainnya yaitu Surah as-Shaf ayat 10 dan 11.

Pada ayat 10  disebutkan, "Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?" Kemudian ayat 11, "(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."


Dikutip dari minanews.net,  Kata “tijârah” menurut al-Raghib al-Asfahani, berarti mempergunakan modal yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. 

Ibarat tijârah, se-mua (amalan) itu adalah modal yang dikeluarkan. Sedangkan keuntungan yang didapat adalah pahala, surga, dan ridha-Nya.

Dibandingkan dengan amal yang dikerjakan, tentulah keuntungan itu sangat besar. 
Apa yang melebihi surga dan ridha-Nya? Perniagaan itu pun disebut sebagai “tijaratan lan tabur ” perniagaan yang tidak akan merugikan dan tidak akan musnah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved