Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ahmad, Al Amin, Al Mahyi, Al Hasyir, Gelar Disandang Nabi Muhammad karena Akhlak yang Terpuji

Gelar Nabi Muhammad saw. tersebut diberikan karena sifatnya yang terpuji dan karakternya yang patut dijadikan panutan oleh umat Islam

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Ahmad, Al Amin, Al Mahyi, Al Hasyir, Gelar Disandang Nabi Muhammad karena Akhlak yang Terpuji 

Gelar tersebut diperoleh Nabi Muhammad saw. karena dapat menghentikan perselisihan di antara kalangan masyarakat Quraisy tentang siapa orang yang berhak meletakkan Hajar Aswad di sisi Ka’bah.

Al-Mahi (Menghapus Kebodohan)

Gelar Nabi Muhammad selanjutnya adalah Al-Mahi yang bermakna penghapus kebodohan (kekafiran)

Gelar ini didapat karena Nabi Muhammad SAW hadir dan lahir di tengah-tengan masyarakat Makkah yang pada saat itu masih dalam masa kebodohan atau jahiliah.

Membimbing masyarakat Makkah yang kala itu berada pada zaman jahiliah untuk menuju “zaman yang terang benderang” adalah salah satu tugas yang diberikan Allah Swt. kepada Rasulullah.

Al-Hasyir (Pembangkit)

Al-Hasyir merupakan gelar Rasul selanjutnya, gelar ini berarti “pembangkit”.

Alasan gelar ini disematkan kepada Nabi Muhammad saw. tidak lain karena beliau adalah satu-satunya utusan Allah Swt. yang akan menjadi penyelamat bagi orang-orang yang taat pada hari akhir atau hari Kiamat.

Selain gelar di atas, berikut gelar-gelar Nabi Muhammad SAW lainnya, tak lain karena akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dikutip dari ensiklopedia dunia, di laman stekom.ac.id

Gelar Nabi Muhammad sering dirujuk dengan gelar atau julukan berikut:

Penutup Para Nabi (bahasa Arab: خاتم النبيين, translit. Khātam al-Nabiyyīn)
Nabi, (bahasa Arab: أَلْنَّبِيّ, translit. an-Nabī), juga Pemimpin Para Nabi
Utusan Tuhan, (bahasa Arab: رسول الله, translit. Rasūl’Allāh)
Sang Kekasih (bahasa Arab: الحَبِيبُ, translit. al-Ḥabīb) atau Kekasih Tuhan (bahasa Arab: حَبِيبُ اللهِ, translit. Ḥabīb Allāh)
Yang Terpilih atau Yang Diangkat (bahasa Arab: المُصْطَفَى, translit. al-Muṣṭafā)
Yang Terpercaya (bahasa Arab: الأَمِينُ, translit. al-Amīn)

Yang Membenarkan, Yang Benar, atau Yang Jujur (bahasa Arab: الصِّدِّيقُ, translit. as-Ṣiddīq)
Baik hati atau Penyayang (bahasa Arab: رَءُوف, translit. Raʾūf
Teladan terbaik atau Model terbaik (bahasa Arab: أُسْوَةٌ حَسَنَة, translit. Uswatun Ḥasanah)
Sempurna (bahasa Arab: أَلْكَامِل, translit. al-Kāmil)

Yang Terbaik dari Umat Manusia (bahasa Arab: خَيْرُ البَشَرِ, translit. Khayr al-Basyar)
Rahmat bagi Alam Semesta (bahasa Arab: الرَّحْمَةُ لِلْعَالَمِينَ, translit. ar-Raḥmah lil-ʿĀlamīn)
al-Mubasyir, "Pemberi kabar gembira"
an-Nadhir, "Pemberi peringatan"
al-Mudzakkir, "Pemberi peringatan"
ad-Dā‘ī, "Penyeru (kepada agama Tuhan)"
al-Basyir, "Penyiar"[
an-Nūr, "Cahaya"
al-Miṣbah, "Lentera" (terj. har. 'Pembawa Cahaya – Fajar') – yaitu: as-Sirāj al-Munīr, "Pelita yang Menyala, Selalu Menyala, Selalu Mencerahkan, Pijar"
as-Sirāj, "Lentera" – yaitu: as-Sirāj al-Munīr, "Cahaya"

Ni‘matullah, "Nikmat Ilahi"
al-Ummiyy, "Tidak bisa menulis dan buta huruf".
An-Nabiyyul-Ummiyy, "Nabi yang buta huruf"
al-'Aqib, "Yang Terakhir"
al-Mutawakkil, "Orang yang Bertawakal (kepada Allah)"

al-Mahi, "Yang Menghapus (Kekafiran)"
al-Hanif, "Yang Satu dari Agama Primordial"
Nâbîyyu at-Tawbah, "Nabi Pertobatan"
al-Mu`azzaz, "Yang Diperkuat"
al-Fatih, "Pembuka"
al-Hasyir, "Yang Mengumpulkan (Yang Pertama Dibangkitkan) pada Hari Kiamat"
asy-Syafî`, "Sang Perantara"
Karīm, Mulia dan Dermawan (bahasa Arab: كريمٍ),[
Syahīd (bahasa Arab: شَاهِدًا) "Saksi"
al-Musyaffa`, Yang Akan Dikabulkan Syafaatnya
al-Mujtaba, Yang terpilih (bahasa Arab: اَلْـمُـجْـتَـبَى)
‘Abdullah, Hamba Allah
al-Akhir, "Yang Terakhir", "Nabi Terakhir"[

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved