Seputar Islam
Apa Itu Rebo Wekasan? Ini Maksud, Asal-usul dan Hukumnya dalam Islam
Artikel ini menyajikan informasi mengenai apa arti Rebo Wekasan lengkap dengan asal-usul serta hukum pelaksanaannya dalam Islam.
TRIBUNSUMSEL.COM- Rebo wekasan atau Rabu pungkasan adalah sebuah tradisi yang digelar setiap Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender hijriyah.
Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh bertepatan dengan Rabu, 4 Septemper 2024 atau 30 Safar 1446 hijriyah.
Lalu apa itu Rebo Wekasan?
Rabu wekasan atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama Rebo Wekasan merupakan gabungan dari dua kata, dimana Rebo artinya hari Rabu dan Wekasan artinya Pungkasan atau Terakhir.
Maka jika digabungan Rebo Wekasan memiliki arti hari rabu terakhir dibulan tersebut dalam hal ini bulan Safar.
Dikutip dari Tribunsumsel.com, Rabu (23/8/2023) Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat serta umat Islam di Indonesia.

Tradisi ini biasanya diadakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam.
Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Rebo Wekasan berupa tahlilan atau zikir berjemaah, salat sunah untuk tolak bala, dan berbagi makanan dalam bentuk selamatan.
Pada hari Rebo Wekasan di bulan Safar dipercaya oleh sebagian umat Islam sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW jatuh sakit hingga meninggal dunia.
Di berbagai daerah, tradisi ini memiliki berbagai pemaknaan dan tata cara pelaksanaannya.
Asal-Usul Tradisi Rebo Wekasan
Dilansir dari Kompas.com, tradisi Rebo Wekasan di Indonesia diyakini muncul pada abad ke-17 dan pertama kali dilaksanakan pada masa Wali Songo.
Keberadaan tradisi ini merujuk pada sebuah hadist Rasulullah SAW yang menanggapi pandangan tentang adanya kesialan atau keburukan yang melekat pada bulan Safar.
Hadist tersebut menjawab dengan perintah untuk tidak mencela waktu dan ketetapan Allah, serta anjuran untuk tetap beriman kepada qadha dan qadar-Nya Oleh karena itu, banyak ulama kemudian lebih menekankan dengan menyebut dengan ‘Shafar al-Khair’ atau bulan Shafar yang baik.
Sementara tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam menyambut Rebo Wekasan bersumber pada amaliyah seperti shalat, dzikir, doa, dan tabarruk.
Tradisi Rebo Wekasan dilakukan sebagai bentuk permohonan turunnya kebaikan dan dan perlindungan dari segala macam musibah dan cobaan dari Allah SWT.
Mengutip dari tanya jawab agama di situs tebuireng.online, Rabu Wekasan digunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
Tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lainnya.
Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Fiqh Tebuireng online, A Muabrok Yasin, menjelaskan asal-usul tradisi Rebo Wekasan.
Tradisi Rebo Wekasan bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam' i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).
Anjuran serupa juga terdapat pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan lainnya.
Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan, seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan, dalam setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala dalam satu malam.
Rebo Wekasan dalam Islam
Dalam Islam, Rasulullah melarang umatnya menganggap bulan-bulan tertentu adalah bulan sial. Oleh karena itu, tradisi Rabu Wekasan tidak disebutkan secara jelas dalam Islam.
Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah:
"Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (HR Imam al-Bukhari dan Muslim).
Melansir NU Online, orang Jawa melakukan tradisi Rabu Wekasan mungkin mengacu pada Faidh al-Qadir, juz 1, hal. 45, Rasulullah bersabda, “Akhiru Arbi’ai fi al-syahri yawmu nahsin mustammir (Rabu terakhir setiap bulan adalah hari sial terus).”
Hadis ini lahirnya bertentangan dengan hadis sahih riwayat Imam al-Bukhari sebagaimana disebut di atas. Jika dikompromikan pun maknanya adalah bahwa kesialan yang terus-menerus itu hanya berlaku bagi yang memercayai.
Hal ini karena setiap hari dasarnya netral, mengandung kemungkinan baik dan jelek sesuai dengan ikhtiar perilaku manusia dan takdir Allah.
Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur juga menjelaskan, banyak para Wali Allah mengatakan bahwa pada setiap tahun, Allah menurunkan 320.000 macam bala bencana ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Oleh sebab itu, hari tersebut menjadi hari yang terberat di sepanjang tahun. Maka barang siapa yang melakukan salat 4 rakaat (nawafil, sunnah), maka Allah dengan kemurahan-Nya akan menjaga orang yang bersangkutan dari semua bala bencana yang turun di hari itu sampai sempurna setahun.
Kendati demikian, tak sedikit ulama yang menolak adanya bulan sial dan hari nahas Rebo Wekasan karena tidak ada hadis khusus untuk akhir Rabu bulan Safar.
Baca juga: Bacaan Dzikir dan Doa Tolak Bala Selepas Sholat Rebo Wekasan 2023, Amalan Sunnah Saat Rebo Wekasan
Baca juga: 4 Amaliyah Rebo Wekasan untuk Tolak Bala Lengkap Doa dan Hukum dalam Islam
Baca juga: Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2024 Mulai Jam Berapa? Ini Waktu Pelaksanaan dan Tata Caranya
Demikian informasi mengenai apa arti Rebo Wekasan lengkap dengan asal-usul serta hukum pelaksanaannya dalam Islam.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Doa Surat Al Waqiah, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Doa Sholat Tahajud, Taubat Hajat dan Witir, Berikut Urutan Sholat Sunnah Malam yang Benar |
![]() |
---|
Doa Sebelum dan Sesudah Azan Lengkap Tulisan Arab, Latin Serta Terjemahannya |
![]() |
---|
Lantunan Doa dan Dzikir Jumat Sore Setelah Sholat Ashar, Subhanallahi Wabihamdihi 100x |
![]() |
---|
Doa Niat Sholat Sunnah Qobliyah Jumat setelah Adzan Lengkap dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.