Berita Viral

Nasib Pak Umar Penjual Kerak Telor di Palembang usai Viral Diejek Orang, Menangis Dapat Donasi 

Terkuak nasib Pak Umar, penjual kerak telor yang diejek orang asing karena jualan makanan khas Betawi di Palembang, kini menangis haru dapat donasi..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
tiktok/kuemochiii
Pak Umar penjual kerak telor menangis dapat donasi usai dirinya diejek saat jualan di Palembang. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pak Umar, penjual kerak telor yang diejek orang asing karena jualan makanan khas Betawi di Palembang, kini dapat bantuan.

Pak Umar tampak menangis saat diberikan donasi, dilansir dari akun TikTok @kuemochiii.

Baca juga: VIDEO Kisah Pilu Umar, Penjual Kerak Telor Diejek Karena Berjualan di Palembang

"Viral ya," tanyanya.

"Saya juga ga nyangka bakal viral karena cuma pengen bantuin bapak awalnya biar rame," kata sang perekam.

"Malah saya terima kasih sudah diviralkam, soalnya kaget pedagang pedagang pada bilang ini saya," kata pak Umar.

"Karena saya sudah dibantu saya gratis ini," sambungnya.

"Ih jangan," jawab sang perekam.

Sosok Pak Umar Penjual Kerak Telor Diejek Orang Asing Jualan di Palembang, Merantau dari Tangerang
Sosok Pak Umar Penjual Kerak Telor Diejek Orang Asing Jualan di Palembang, Merantau dari Tangerang (tiktok/kuemochiii)

"Kalau rame saya mau ngumpulin duit mau beli ini, benerin gerobak, udah bulukan, udah jelek, jebol," kata pak Usman.

Saat itulah sang perekam memberikan amplop berisi uang donasi untuk Pak Usman.

Tak disangka, Pak Usman menangis haru menerima uang tersebut.

"Pak ini pak," katanya.

"Aduh saya terharu mbak," jawab pak Usman menangis.

"Dari temen temen tiktok," kata sang perekam.

"Alhamdulillah mbak, terima kasih, saya doa mudah mudahan mbak bisa sehat selalu, murah rezekinya, terima kasih kepada temen temen tiktok atas bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan temen temen tiktok, dimurahkan rezekinya, disehatkan badannya, sehat dunia akhirat," ujar pak Usman mendoakan.

"Diterima ya pak, itu rezeki dari Allah, saya dan temen temen cuman mengantar aja, semangat kerjanya pak," tutup sang perekam.

Viral di Sosmed

Sementara itu sebelumnya sosok pak Umar viral lewat akun Tiktok @kuemochiii.

Dalam video tersebut awalnya sang perekam mengaku sedang membeli kerak telor.

Ia menyebut jika ini adalah kali pertamanya makan kerak telor.

Baca juga: Kisah Pak Umar Penjual Kerak Telor Diejek Jualan di Palembang, Kini Dapat Rezeki Nomplok

Baca juga: Sosok Pak Umar Penjual Kerak Telor Diejek Gegara Jualan di Palembang, Merantau dari Tangerang

Namun pilu, momen tersebut menjadi sedih lantaran ia mendengar jika sang penjual dicibir oleh orang asing yang lewat.

"Pertamakali lagi jajan tapi pengen nangis banget - Pls ramein dong warga palembang beli kerak telor bapaknya di kambang iwak. tadi pas aku beli bapaknya lagi ngelamun dan kebetulan lagi kepengen juga," tulisnya.

"Lagi enak-enak beli kerak telor, eh malah denger mba-mba yang lewat bilang 'lah ngapain jualan kerak telor di Palembang. Mana kenceng lagi ngmgnya," tulisnya dengan emoji menangis.

Saat itu ia langsung mencoba menahan air matanya mendengar ejekan orang asing untuk penjual kerak telor tersebut.

"Gue aja yg denger sedih apalagi bapaknya yg jualan, udah pengen nangis bgt" katanya.

Pilunya lagi, sebelumnya sang penjual yang bernama Pak Umar itu hanya melamun karena tak ada yang membeli kerak telornya.

Sosok Pak Umar

Sosok Pak Umar merupakan penjual kerak telor, yakni makanan khas Jakarta di Palembang.

Pak Umar saat ini telah berusia 54 tahun.

Hal itu diketahui dari informasi yang ditelusuri instagram @sayaphati.

Diketahui, Pak Umar telah berjualan kerak telor selama 11 tahun. 

Baca juga: "Bismillah", Praz Teguh Diduga Tanda Tangan Kontrak Baru, Gantungan Volix di Leher Disorot

"Pak Umar umur 54 tahun udah jualan selama 11 tahun," tulis akun Sayap hati. 

Tangis Pak Umar, seorang penjual kerak telor yang diejek orang asing karena jualan di Palembang
Tangis Pak Umar, seorang penjual kerak telor yang diejek orang asing karena jualan di Palembang (tiktok/kuemochiii)

Sejak 2011 ia merantau dari Tangerang ke Palembang.

Pak Umar berjualan setiap hari demi mendapat uang untuk menghidupi kesehariannya.

Namun sedihnya, Pak Umar sampai harus meminjam motor tetangga agar bisa berjualan di tempat jualannya.

Hal itu lantaran jarak dari tempat tinggalnya begitu jauh. 

"dari rumah ke tempat jualan itu cukup jauh tempat tinggal di km 14 dan kendaraan motor bapak ini minjem dengan tetangga," lanjutnya. 

Bapak tiga anak ini biasanya sehari-hari mendapatkan Rp 150.000 - Rp 300.000. 

Pak Umar juga harus membayar rumah sewa sebesar Rp 500.000.

"Sntuk pendapatan sehari2 150-300 ribu kak, untuk kontrakan sebulan itu 500 ribu kak, bapak ini merantau dari tanggerang dari tahun 2011 di Palembang," sambungnya.

Saat ditemui tim Sayap Hati, Umar hanya bisa tersenyum. 

"Semalam melalui teman mimin. Mimin minta tlg melarisin dagangan pak Umar," lanjut pengunggah.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved