Bocah Dibunuh Ibu Tiri

Kronologi Bocah 6 Tahun di Pontianak Dibunuh Ibu Tiri Jasad Dimasukkan Karung, Tak Diberi Makan

Awal mula bocah 6 tahun tewas dibunuh ibu tirinya dirumah, sempat dimarahi serta dikunci diluar rumah dan tak diberi makan hingga lemas...

Google Map / TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Kronologi Bocah 6 Tahun di Pontianak Tewas Dibunuh Ibu Tiri dimasukkan Dalam Karung 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Pilu nasib seorang bocah tewas dibunuh IF, sang ibu tiri lalu jasadnya dimasukkan dalam karung disebelah rumahnya, di Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, Kamis 22 Agustus 2024 malam.

Peristiwa pilu itu berawal saat pelaku, IF memarahi korban AN (6) yang baru pulang sekolah pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Permintaan Terakhir Bocah 6 Tahun di Pontianak Sebelum Dibunuh Ibu Tiri, Ingin Punya Meja Belajar

IF kemudian mengunci korban diluar rumah dalam keadaan hujan deras semalaman dan tidak diberi makan.

Ia membiarkan AN diluar rumah semalaman.

Lalu pada keesokan harinya pada Selasa 20 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB, IF melihat korban di halaman belakang rumah dalam keadaan lemas.

Saat itu IF membawa masuk korban ke dalam rumah dan menyuruh korban untuk mandi.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya dilansir dari Tribun Pontianak.

Seorang bocah 6 tahun, Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak ditemukan meninggal dengan kondisi memprihatinkan di Jalan Purnama Agung 7, Kota Pontianak pada, Kamis (22/8/2024) malam WIB.
Seorang bocah 6 tahun, Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak ditemukan meninggal dengan kondisi memprihatinkan di Jalan Purnama Agung 7, Kota Pontianak pada, Kamis (22/8/2024) malam WIB. (TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto)

Korban kemudian dimandikan oleh pelaku dan setelah mandi korban disuruh duduk di ruang depan TV.

Namun karena merasa lemas, korban mencoba untuk berbaring di tempat tersebut.

Meski kondisi korban lemas, pelaku justru tetap tidak memberinya makan dan hanya memberi minum kepada korban sambil memarahi korban.

Berlanjut hingga sore hari setelah waktu sholat Ashar, korban dikatakan IF semakin lemas.

Lalu IF meninggalkan korban di ruang TV untuk menyusui dan menidurkan anak kandungnya yang masih bayi.

Setelah menidurkan anak kedua, pelaku keluar kamar dan melihat korban sudah susah bernafas.

Lalu IF mencoba memberikan bantuan pernafasan yaitu dengan cara meniup mulut dan menekan dada korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved