Berita Palembang

Jadi Tempat Tinggal, Kapal Jukung Edi Tenggelam di Sungai Musi Palembang, Bocor Saat Angkut Material

Kapal jukung tersebut hendak mengangkut material besi dan semen dari dermaga 16 Ilir menuju ke Jalur 16, Banyuasin.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
Para pekerja dibantu tim selam tradisional mengevakuasi bahan bangunan yang tenggelam bersama Jukung Motor Sungai Sama Cinta 08 depan Dermaga 16 Ilir, Jumat (23/8/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Edi Kurniawan (33) dan keluarganya kini harus kehilangan tempat tinggalnya.

Hal tersebut setelah kapal jukung yang telah jadi tempat tinggalnya selama 10 tahun terakhir tenggelam di sungai musi, karena mengalami kebocoran saat mengangkut material bangunan.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi saat Kapal Jukung Sama Cinta 08 yang menjadi tempat tinggal Edi bersama istri dan kelima anaknya harus tenggelam pada insiden yang terjadi di dermaga 16 Ilir, pada Kamis (22/8/2024) sore.

Kapal jukung tersebut hendak mengangkut material besi dan semen dari dermaga 16 Ilir menuju ke Jalur 16, Banyuasin.

Pantauan, di lokasi para pekerja dan warga gotong royong mengangkut kembali material besi yang tenggelam bersama jukung di dasar sungai musi.

Prosesnya dibantu oleh beberapa penyelam tradisional yang menyelam di dermaga 16 Ilir.

Edi bersama istrinya Wulan (34) sudah tinggal di jukung selama kurang lebih 10 tahun dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berprofesi sebagai jasa angkutan barang kapal jukung di dermaga 16 Ilir.

Wulan istri Edi mengatakan, insiden tersebut terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 15:30 WIB, saat Edi hendak membawa barang-barang material berupa besi dan rangka baja.

Tiba-tiba kapal jukung mereka bocor kemasukan air yang membuat lambung kapal dipenuhi air dan membuatnya tenggelam. 

"Suami lagi memindahkan besi-besi dan rangka baja ke jukung, rencana mau dibawa ke Jalur 16 Banyuasin. Pas tinggal semen saja yang belum diangkut, tiba-tiba air masuk dari kiri dan kanan kapal yang rupanya bocor, " ujar Wulan kepada Tribunsumsel.com, Jumat (23/8/2024).

Saat itu Edi, Wulan dan anaknya yang paling kecil masih di dalam jukung panik seketika dan langsung menyelamatkan diri agar tidak ikut tenggelam. 

"Kejadiannya cepat, kami semua panik langsung keluar kapal dan lompat ke kapal jukung lain. Kapal jukung yang jadi tempat tinggal kami juga sudah hancur," ungkapnya.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Jatuh Saat Main di Sungai Musi Palembang Ditemukan Tewas, Jaraknya 50 Meter dari TKP

Baca juga: Jatuh Saat Main di Dermaga 3 Ulu Palembang, Bocah 7 Tahun Hilang Terseret Derasnya Arus Sungai Musi

Dengan berderai air mata, Wulan mengungkap kalau dia sekeluarga sudah hampir 10 tahun Edi sehari-hari beraktivitas dan tinggal di kapal jukung. 

Mereka merupakan warga perantauan yang berasal dari Desa Tanjung Mas, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir.

"Sejak tahun 2015 kami tinggal di jukung, dari awalnya ikut mertua. Lalu mulai merintis jadi penyedia jasa angkutan barang di dermaga 16 Ilir, awalnya jukung kami muatan 60 ton sedikit demi sedikit terkumpul uang bisa punya jukung muatan 90 ton. Sekarang semua barang-barang dan perabotan di dalamnya sudah hilang itu yang buat saya sedih," tuturnya sambil menangis.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved