Peringatan Darurat

Suarakan Aksi 'Peringatan Darurat', Pandji Pragiwaksono Dikirimi Pesan Diminta Datangi Bareskrim

Pandji Pragiwaksono mengaku diteror melalu pesan dari Bareskrim Polri.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota/Arie Puji
Pandji Pragiwaksono mengaku diteror melalu pesan dari Bareskrim Polri. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pandji Pragiwaksono mengaku diteror melalu pesan yang memintanya untuk mendatangi Bareskrim Polri.

Adapun teror tersebut diduga buntut dari sikap komika dan beberapa publik figur lainnya yang lantang menyuarakan aksi Darurat Demokrasi.

Lewat X miliknya, Pandji memperlihatkan nomor telepon dan pesan Whatsapp dari seseorang bernama Peter yang menggunakan nomor 0831-5162-5***. 

Sementara profil picture WA bergambar seseorang dengan seragam petugas.

Dalam pesan tersebut, ia disuruh menghadap ke Bareskrim Polri

"Pandji mohon datang ke kantor Bareskrim. BACA PESAN INI," tulis isi pesan tersebut.

Tak hanya pesan saja, nomor itu juga tampak menghubungi Pandji dua kali.

"Tolong infoin Pak Peter, Pandji-nya lagi sibuk," kata Panji.

Baca juga: 8 Daftar Artis Ikut Demo "Peringatan Darurat" di DPR, Ada Arie Kriting, Bintang Emon, Joko Anwar

Selain Pandji, Youtuber Andovi da Lopez juga mendapatkan teror dari nomor yang sama.

Andovi mendapat ancaman dari nomor WhatsApp diduga oknum tentara memintanya datang ke Bareskrim karena dituding sebagai penyebar ajakan kekerasan di Demo Peringatan Darurat.

"Mohon segera datang ke kantor bareskrim jakarta pusat, anda didakwa sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan dalam unjuk rasa," tulis isi pesan.

Saat itu adik Jovial da Lopez ini dituding sebagai  penyebar ajakan kekerasan di Demo Peringatan Darurat.

"Sekarang kita lagi didepan gedung DPR. Pagi pagi gue dapet whatsapp dari nomor yang ga dikenal 'Mohon segera dateng ke kantor Bareskrim Jakarta Pusat, anda didakwa sebagai penyebar ajakan kekerasan dalam unjuk rasa. Ga ada ajakan aksi kekerasan dalam unjuk rasa, ga ada yang ngajak kekerasan," katanya.

Andovi yang geram lantas menyinggung demo yang ia lakukan kepada DPR.

Andovi justru memberikan sindiran lewat pujian sarkas kepada DPR yang bekerja cepat.

"Kita disini bangga sama DPR karena bisa meeting cepet cepet, cepet banget meetingnya. Nah kan Senin ga ada jadwal, ada Undang Undang Perampasan Aset, ada apa lagi? Undang Undang Masyarakat Adat aja 15 tahun lebih, lah ini MK 21 Agustus, 22 Agustus langsung meeting, cepet banget ya kang Ari ya, meetingnya cepet banget," jelas Andovi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved