Jokowi Reshuffle Kabinet

Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia Menteri ESDM Baru Dilantik, Capai Rp310 Miliar, Tak Punya Utang

Menguak harta kekayaan Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan
Bahlil Lahadalia saat dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia memiliki harta Rp310 Miliar tanpa utang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menguak harta kekayaan Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Presiden Jokowi memberi kepercayaan pada Bahlil untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan Arifin Tasrif.

Adapun Bahlil memiliki kekayaan senilai Rp 310.420.076.693.

Dikutip dari Kompas.com, kekayaannya tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK pada 1 April 2024 dalam kapasitasnya sebagai Menteri Investasi.

Dalam laporan tersebut, Bahlil memiliki 18 aset tanah dan bangunan senilai Rp 291.617.305.000 yang tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta Selatan, Jayapura, hingga Gianyar. 

Selain itu, Bahlil melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp 98.400.000. 

Bahlil Lahadalia yang baru dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bahlil Lahadalia yang baru dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (HO via Tribunnews)

Ia mengeklaim hanya memiliki dua mobil, yaitu Toyota Harrier tahun 2007 senilai Rp 57,8 juta dan Honda CR-V tahun 2010 senilai Rp 40,6 juta. 

Bahlil juga melaporkan kepemilikan surat berharga senilai Rp 1.612.500.000 dan kas serta setara kas senilai Rp 17.091.871.693. 

Menariknya, ia mengeklaim tidak memiliki utang.

Dengan demikian, total kekayaan Bahlil mencapai Rp 310.420.076.693.

Baca juga: Sosok Bahlil Lahadalia Dilantik jadi Menteri ESDM, Dulu Pernah Jual Kue dan Sopir Angkot

Bahlil Lahadalia yang baru dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bahlil Lahadalia yang baru dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (HO via Tribunnews)

Berikut rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia, dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id:

A. Tanah dan Bangunan Rp 291.617.305.000

Tanah dan Bangunan Seluas 717 m2/164.25 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 10.362.600.000

Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/400 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 4.671.250.000

Tanah dan Bangunan Seluas 1600 m2/1500 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000

Tanah Seluas 509 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 20.806.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/300 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 5.221.700.000

Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/300 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 5.221.700.000

Tanah dan Bangunan Seluas 424 m2/1200 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/1500 m2 di Kab / Kota Gianyar, Hasil Sendiri Rp 46.561.000.000

Tanah Seluas 2490 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.560.450.000

Tanah Seluas 939 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.060.500.000

Tanah Seluas 2490 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.575.600.000

Tanah Seluas 3500 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 782.750.000

Tanah Seluas 1350 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 15.554.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/600 m2 di Kab / Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp 31.108.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 579 m2/800 m2 di Kab / Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 750 m2/1200 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 10.403.000.000

Tanah dan Bangunan Seluas 68 m2/195 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 7.302.300.000

Tanah Seluas 335 m2 di Kab / Kota Sragen, Hasil Sendiri Rp 5.196.455.000

B. Alat Transportasi dan Mesin Rp 98.400.000

Mobil, Toyota Harier Tahun 2007, Hasil Sendiri Rp 57.800.000

Mobil, Honda CRV Tahun 2010, Hasil Sendiri Rp 40.600.000

C. Harta Bergerak Lainnya Rp 0

D. Surat Berharga Rp 1.612.500.000

E. Kas dan Setara Kas Rp 17.091.871.693

F. Harta Lainnya Rp 0

Sub Total Rp 310.420.076.693

II. Hutang Rp 0

III. Total Harta Kekayaan (I-II) Rp 310.420.076.693

Baca juga: Sosok Hasan Nasbi Dilantik jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Memulai Karier Wartawan

Adapun Bahlil dilantik sebagai Menteri ESDM hari ini di Istana Kepresidenan bersama sejumlah menteri dan pejabat baru lainnya, pada Senin (19/8/2024).

Selain Arifin Tasrif, Menteri dari PDI-P yang dicopot adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly. Ia digantikan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Supratman Andi Agtas.

Dikutip dari Wartakotalive.com, Bahlil Lahadalia saat ini menjabat Menteri Investasi sejak 2021 dan merangkap sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.

Bahlil lahir pada 7 Agustus 1976, di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Ia bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kolaka Timur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kolaka.

Bahlil kemudian pindah ke Fakfak dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) YAPIS Fakfak.

Dari SMA, Bahlil memutuskan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura.

Namun, ia lulus sangat terlambat di usia 26 tahun karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, ia memiliki catatan profesional yang panjang.

Dilansir bkpm.go.id, nama Bahlil tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat pada 2003.

Bahlil kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.

Ia juga pernah menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019 dan memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018.

Kesuksesan karier Bahlil pun tak lepas dari usaha keras yang bahkan ia mulai dari nol.

Pernah Jual Kue 

Mengutip Kompas.com, sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.

Sementara ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Dan sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.

Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah.

Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.

Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur.

Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot. Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.

Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.

Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa.

Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.

Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.

Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.

Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.

Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan "adinda".

Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu

Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved