Arti Kata Bahasa Arab

Arti Tumaninah dalam Shalat Adalah, Salah Satu Rukun Sholat, Berikut Caranya Agar Dapat Tumaninah

Tuma’ninah merupakan bagian dari kesempurnaan salat, maka ini harus menjadi perhatian penting bagi umat Islam

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Tumaninah dalam Shalat Adalah, Salah Satu Rukun Sholat, Berikut Caranya Agar Dapat Tumaninah 

“Rasulullah SAW pergi ke masjid, lalu laki-laki itu pergi ke masjid dan shalat. Kemudian salam kepada Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.

Kemudian beliau menjawab dan berkata kepadanya:

“Kembali dan ulangi shalatmu, karena kamu belum shalat!” Maka orang tersebut mengulangi shalatnya seperti yang pertama kali.” Kemudian dia mendatangi Nabi, Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan menyapanya.

Tapi beliau berkata lagi:

“Kembali dan ulangi shalatmu karena kamu tidak shalat!” Ia menyuruh orang itu tiga kali hingga akhirnya lelaki itu berkata, “Demi zat yang mengutusmu dengan hak, aku tidak tahu cara melakukan shalat yang lebih baik. Jadi ajari aku!”

Lalu beliau berkata:

“Ketika kamu bangun untuk shalat, mulailah dengan takbir, lalu bacalah dari Al-Qur’an apa saja yang mudah bagimu, kemudian sujud sampai kamu benar-benar sujud dengan tuma’ninah (ketenangan), kemudian bangkit (dari sujud) sampai kamu berdiri tegak. , lalu ruku’ hingga benar-benar thuma’ninah, lalu angkat (kepala) duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka lakukanlah seperti ini saat shalat (rakaat)'” (HR). Bukhari dan Muslim)


Padahal, tidak tuma’ninah saat shalat, menurut Rasulullah SAW, merupakan salah satu kesalahan besar yang terjadi pada sebagian orang yang shalat.


Rasulullah SAW menganggapnya sebagai pencuri yang paling buruk, seperti yang disebutkan Musnad Imam Ahmad dalam sebuah hadits, ketika dia berkata:

سْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا.


Itu berarti:

“Pencuri terburuk adalah mereka yang mencuri shalat mereka.” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana cara mencuri shalat?’.

Rasulullah mengatakan:

“Dia yang tidak sempurna ketika melakukan ruku dan sujud.” (Diriwayatkan oleh HR Ahmad)

Maka ia menganggap mencuri dalam shalat ini seburuk dan lebih buruk dari mencuri harta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved