Kronologi Sakit Ibunda Ferry Maryadi Sebelum Meninggal Dunia, Deswita Ungkap Kondisi Mertua Menurun

TRIBUNSUMSEL.COM -- Duka mendalam dirasakan pasangan selebriti Ferry Maryadi dan Deswita Maharani setelah orang tua perempuan mereka meninggal dunia.

Rospita ibu kandung Ferry Maryadi meninggal dunia dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024) siang.

Melansir dari Wartakotalive.com, Kamis (15/8/2024) Dewsita Maharani menceritakan jika kondisi kesehatan ibu mertua sudah mulai menurun sejak dua minggu lalu.

Adapun sang mertua ternyata sudah mengalami penyakit Demensia sejak dua tahun lalu.

"Selama ini tidak ada komunikasi yang baik antara ibu dan anak, karena ibu sudah susah berkomunikasi normal," kata Deswita Maharani.

Deswita Maharani ikut membantu mengurusi mertua selama sakit.

"Empat hari lalu ibu sudah kayak membersihkan diri, mengeluarkan cairan hitam dan kakinya dingin hingga kesadarannya juga sudah menurun," ucap Deswita Maharani.

Saat dibawa ke rumah sakit, ibu Ferry Maryadi itu langsung dirawat ke ruang ICU untuk mendapatkan tindakan medis dari dokter.

"Sejak dirawat, kami berusaha ikhlas," ujar Deswita Maharani.

"Mama sudah lama bertahan dan kami mengupayakan semaksimal mungkin," lanjutnya.

"Saya sudah tidak punya ibu dan anggap mama kayak mama sendiri," ujar Deswita Maharani.

Ferry Maryadi Berusaha Tegar

Aktor Ferry Maryadi terlihat tegar saat mengantarkan jenazah Rospita ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).

Rospita yang meninggal dunia di usia 79 tahun karena sakit ini adalah ibu Ferry Maryadi.

Selama berada di pemakaman dan ikut menguburkan jenazah ibunya itu Ferry Maryadi tidak mengeluarkan air mata.

Namun kesedihan Ferry Maryadi baru terlihat ketika mengazankan jenazah ibunya didalam liang lahat.

Ferry Maryadi sengaja menutupi kesedihannya dan berusaha tegar selama jenazah ibunya dimakamkan.

"Kelihatannya tegar, tapi saya yang anak bungsu ini merasa hancur dan patah hati saat ditinggalkan mama, cuma dikuat-kuatin aja," kata Ferry Maryadi.

Ferry Maryadi merasa sudah sepatutnya menutupi kesedihannya didepan anak-anak dan Deswita Maharani, istrinya.

"Kalau saya terlihat hancur didepan istri dan anak saya, bagaimana jadinya dengan mereka," ucap Ferry Maryadi.

Sebagai suami dan pemimpin keluarga, Ferry Maryadi merasa harus lebih kuat dari istri dan anak-anaknya sekalipun kehilangan selamanya orang tua.

"Setidaknya jangan terlihat rapuh dan lemah meski didalam hati ini hancur," ujar Ferry Maryadi.

Saat detik-detik terakhir hidup ibunya, Ferry Maryadi bahkan tidak ada disamping mendiang Rospita.

Ketika ibunya meninggal, Ferry Maryadi diketahui sedang bekerja di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Yang menemani dan menuntut ibu, Deswita dan kakak-kakak saya," kata Ferry Maryadi. 

Ferry Maryadi sudah merasa ikhlas dan melepaskan kepergian selamanya ibunya.

(*)