Olimpiade Paris 2024

Profil Lijuan Deng Atlet Panjat Tebing China di Olimpiade Paris 2024, Mulai Mendaki di Usia 15 Tahun

Inilah sosok Lijuan Deng, atlet panjat tebing China yang menjadi lawan Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/denglijuan512
Profil Lijuan Deng Atlet Panjat Tebing China di Olimpiade Paris 2024 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Lijuan Deng, atlet panjat tebing China yang menjadi lawan Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024.

Pada hari ini, Deng akan melawan atlet Indonesia di cabor panjat tebing pada pukul 17.35 WIB.

Lijuan Deng merupakan pendaki gunung handal dari Beijing, China.

Wanita kelahiran 12 Meo 2000 di Hunan, Caina ini memiliki tinggi 163 CM.

Baca juga: Jadwal Panjat Tebing Womens Speed di Olimpiade Paris Hari Ini: Perjuangan Indonesia ke Semifinal

Dilansir dari laman UK Climbing, diketahui jika Lijuan Deng mulai mendaki pada usia 15 tahun.

Kemudian, ia menggabungkan pelatihannya dengan gelar dari Sekolah Manajemen di Universitas Donghua.

Namun akibat pandemi Lijuan dan tim pendakian Tiongkok absen dari sirkuit pada tahun 2020 dan 2021 dan performa mereka tidak diketahui menjelang musim 2022.

Meski demikian ia dikenal sebagai salah satu atlet China yang memiliki banyak prestasi.

Lijuan kembali dengan dua kemenangan berturut-turut di dua Speed ​​​​World Cup pertama tahun ini dan menunjukkan bahwa dia telah berlatih keras selama periode lockdown dan larangan bepergian yang ekstensif.

Atlet Panjat Tebing Tanding Perdana Hari Ini Olimpiade Paris 2024, Saksikan Kualifikasi Womens Speed
Atlet Panjat Tebing Tanding Perdana Hari Ini Olimpiade Paris 2024, Saksikan Kualifikasi Womens Speed (Instagram/fpti_official)

Kemenangan Piala Dunia IFSC di kandang sendiri di Wujiang merupakan peningkatan kepercayaan diri dan indikasi yang baik dari performa Lijuan menjelang ajang kualifikasi Jakarta.

Menjelang Paris, kemenangan Lijuan di Piala Dunia IFSC di Briançon dan PB baru 6,41 detik menunjukkan bahwa ia mencapai puncaknya pada waktu yang tepat.

Lijuan menempati posisi ke-10 di Kejuaraan Dunia Bern—hasil yang mengecewakan menurut standar tahun 2023. Di Jakarta, Lijuan melaju dengan mencatatkan clean run melawan dua lawannya yang tumbang di babak 1/4 dan 1/2 final. Di final, dia bertahan melawan Jimin Jeong (KOR) dengan kemenangan yang relatif lambat namun tetap menentukan.

Namun Pada tahun 2020, Lijuan dan rekan setimnya Di Niu secara tidak resmi memecahkan Rekor Dunia di kompetisi domestik.

Lijuan mencatatkan waktu 6,987 detik, dengan Di lebih cepat lagi yakni 6,819 detik. Keduanya mengalahkan rekor dunia dengan waktu (7,088 detik) yang dibuat oleh Aries Susanti Rahayu dari Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved