Olimpiade Paris 2024

Persiapan Eko Yuli Irawan Atlet Angkat Besi Indonesia Jelang Olimpiade Paris, Jalani Diet Ekstrem

Eko Yuli Irawan curhat mengenai persiapannya menjelang pertandingan di Olimpiade Paris 2024. Eko kerap berurusan dengan diet ekstrem

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
rio2016
Ekspresi Eko Yuli Irawan. Eko Yuli Irawan curhat mengenai persiapannya menjelang pertandingan di Olimpiade Paris 2024. Eko kerap berurusan dengan diet ekstrem 

Setelah itu bisa tercapai, baru peraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 ini akan fokus ke penurunan berat badan.

"Cuma, ya, risikonya saya menyiksa badan sendiri," tutur Eko.

Disisi lain, istri Eko, Masitah, sering kali tidak tega melihat suaminya harus tersiksa dengan diet ekstrem tersebut.

Ita, panggilannya, bahkan tak sampai hati untuk melihat wajah Eko via panggilan video setiap mau bertanding.

”Aku seringnya nangis kalau Eko udah diet. Kasihan. Enggak tega buat video call, jadi paling telpon. Di telpon pun kedengeran lemesnya. Dia kalau diet sampai mual karena enggak ada lagi yang diolah,” ujarnya.

Ita kerap menyarankan Eko untuk diet dari jauh-jauh hari sehingga bisa tetap makan walaupun sedikit.
Namun, Eko selalu menolak dan memilih tetap menggunakan metodenya.

Baca juga: Profil Rizki Juniansyah, Atlet Angkat Besi Muda Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Sebagai gantinya, Eko memilih diet saat menjelang pertandingan kendati itu ekstrem.

Dokter pun meminta Eko untuk mengubah metode penurunan berat badan itu.

Namun, Eko membuktikan bahwa tubuhnya terbiasa dengan metode tersebut. Dokter lantas membiarkan Eko dengan metodenya sendiri.

Meski demikian, Eko tidak menyarankan metode tersebut untuk diikuti orang lain.

Selain karena menyiksa diri, diet yang dilakukan Eko bersifat sementara.

Eko menurunkan berat badan hanya sampai penimbangan bobot, dua jam sebelum bertanding. Setelah itu, dia bisa makan lagi.

"Puasa dua hari sebelum tanding ya teler pasti, lemes pasti. Namun, kondisinya pas tanding tidak seperti itu, sudah timbang, sudah makan dan sudah minum. Itu yang harus diperhatikan," tuturnya.

Di sisi lain, Eko memandang ”penyiksaan” itu sebagai bagian dari perjuangannya untuk meraih hasil terbaik di setiap kejuaraan yang diikuti.

"Kalau perjuangannya berat, biasanya jalan buat berprestasinya jadi lebih mudah," kata Eko.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved