Kasus Vina Cirebon
Nasib Kasus Vina Cirebon Jadi Ajang Sayembara, Ada Uang Rp10 Juta-Rp500 Juta dari Orang Terkenal
Kasus kematian Vina dan Eki Cirebon yang belum terungkap sejak 2016 silam kini jadi ajang sayembara orang terkenal untuk mengungkap misteri sebenarnya
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tewasnya pasangan kekasih, Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat 2016 silam masih misteri.
Terkini, sejumlah orang terkenal justru menawarkan uang Rp10 juta hingga Rp500 juta untuk menguak kasus Vina.
Awalnya, eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji yang geram dengan kasus ini tak kunjung terungkap menawarkan uang Rp10 juta untuk siapapun yang bisa membuktikan kasus kematian Vina dan kekasihnya, Eky adalah pembunuhan.
Baca juga: Reza Indragiri Minta Maaf Salah Sangka ke Iptu Rudiana di Kasus Vina, Farhat Abbas Bereaksi
Susno Duadji meyakini bahwa kasus kematian dua sejoli itu gegara kecelakaan tunggal.
Dalam acara Rakyat Bersuara yang tayang di iNews TV pada Selasa (23/7/2024), Susno mengadakan sayembara setelah menyebut peradilan yang menyidangkan kasus Vina di 2016 adalah peradilan sesat.
Susno Duadji beralasan yang harus diadili di pengadilan itu adalah perkara, sementara kasus Vina Cirebon ini bukan lah perkara.
"Siapa yang bisa membuktikan (pembunuhan)? hakim. Bagi hakim yang bisa membuktikan ini pembunuhan, Rp 10 juta dari saya," seru Susno dilansir dari Tribun Jakarta.

Saat itu saksi tetap bertentangan hingga perlahan gugur.
Terbaru ialah kesaksian Dede Riswanto yang mengakui kesaksiannya di tahun 2016 silam adalah palsu, dan berdasarkan skenario ayah Eky, Iptu Rudiana dan Aep.
Namun eks Kabareskrim itu kembali tegas menyebut kematian Vina dan Eki adalah karena kecelakaan tunggal.
"Kalau saya katakan 100 persen kecelakaan, sampai hari ini tidak ada seorang pun yang membuktikan itu sebagai tindak pidana," kata Susno Duadji dikutip dari tvOneNews, Senin (22/7/2024).
Namun jika ini peristiwa kecelakaan, kata dia, buktinya sudah jelas ada.
Apalagi ia menyakini keberadaan Vina dan Eki yang tergeletak di flyover Talun.
"Sepeda motornya, dagingnya, kemudian posisi korban, darah menumpuk di situ. Kemudian TKP Cirebon Kabupaten jadi yurisdiksi daripada Polres Cirebon Kabupaten, bukan Polres Cirebon Kota," jelasnya.
"TKP-nya satu, bukan di dua atau tiga tempat," tegasnya.
Ia mengatakan, jika Vina dan Eky dibunuh maka akan aneh karena saat ditemukan korban perempuan dalam kondisi masih hidup.
"Mana ada pembunuh menyisakan nyawa dari yang dibunuh. Vina masih hidup kan? Masa gak dihabisi? Kemudian ngapaian bunuh orang di 3 tempat? Bunuh dan perkosa di belakang showroom, dibawa lagi ke jembatan, edan apa?," jelas Susno.
Namun jika kasus itu adalah kecelakaan, maka sudah terbukti dengan kesimpulan yang diambil oleh Polres Cirebon.
"Polres Cirebon Kabupaten memprosesnya sudah tepat. Kalau ini mau dijadikan pembunuhan ayo, siapa yang bisa membuktikan? Sampai kiamat gak akan terbukti, wong bukan pembunuhan kok," katanya.
Adapun alasan Susno Duadji mengadakan sayembara ini gegara dongkol dengan kinerja penyidik.
"Saya itu kesal, perdebatan melulu, kemudian (penyidik) meriksa orang enggak tuntas-tuntas padahal ini kan sangat gampang, kembali ke masalah penyidikan. Berkali-kali saya katakan kembali ke titik nol," ujar Susno seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Sabtu (27/7/2024).
Razman Nasution
Tak hanya Susno Duadji, kuasa hukum Suroto, saksi, Razman Nasution menandingi sayembara dari sang eks Kabareskrim Polri periode 2008-2009.
Razman bakal memberikan hadiah Rp 11 juta bagi siapa saja yang bisa membuktikan bahwa kasus Vina Cirebon disebabkan karena kecelakaan.
Baca juga: Siap Makam Eki Dibongkar, Iptu Rudiana Berani 7 Turunan Mati Kalau Ucapannya Bohong Soal Kasus Vina
Baca juga: Tangis Ayah Ucil Terpidana Kasus Vina Minta Keadilan ke Jokowi dan Kapolri, Bantah Anak Terlibat
Tentunya hal ini berbanding terbalik dengan sayembara yang diadakan oleh Susno
"Beliau mengatakan barang siapa bisa membuktikan ada perbuatan pidana pembunuhan maka saya akan kasih Rp 10 juta. Nah sekarang akan saya tantang balik.
Saya enggak mungkin lebih kaya dari Pak Susno, sekarang saya menantang barang siapa bisa membuktikan ini adalah laka lantas tunggal, saya bayar Rp 11 juta rupiah lebih mahal dari Pak Susno," ujar Razman seperti dikutip dari Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Selasa (30/7/2024).
Perdebatan antara kecelakaan atau pembunuhan di Kasus Vina Cirebon, kata Razman, sedang mengemuka belakangan ini.
Beda dengan Susno Duadji, Razman malah meyakini bahwa kasus tersebut merupakan kasus pembunuhan.
Muchtar Effendi
Muchtar Effendi, kuasa hukum Widia dan Mega, dalam acara yang sama ikut menjadikan kasus ini ajang sayembara.
Ia justru menaikkan jumlah yang dipasang Susno Duadji Rp 10 juta menjadi Rp 12.550.000, bagi siapa saja yang bisa membuktikan kasus ini berlatar pembunuhan.

Pasalnya, Muchtar Effendi sangat yakin bahwa kasus Vina Cirebon disebabkan karena kecelakaan.
"Kalau tadi Pak Razman menyebutkan memang bapakku Jenderal Susno menyampaikan Sayembara Rp 10 juta, tadi Pak Razman menyampaikan Rp 11 juta. Nah, saya menyampaikan siapa yang membuktikan bahwa ini adalah kasus pembunuhan saya beri hadiah, Rp 12 juta 550 ribu," ujar Muchtar Effendi balik menantang.
Muchtar Effendi melanjutkan nalurinya sebagai eks prajurit mengatakan bahwa kasus tersebut murni kecelakaan.
"Karena saya menganalisa berdasarkan naluri saya," pungkasnya.
Nikita Mirzani
Terakhir, sayembara keempat justru datang dari artis Tanah Air, yakni Nikita Mirzani yang sama sekali tak terikat hukum atau politik.
Namun rupanya Nikita Mirzani berjanji memberikan Rp 500 juta bagi yang berhasil menemukan Aep, saksi kunci kasus Vina yang kini kian tersudut usai kejujuran Dede Riswanto.
Dede diketahui mengakui sudah bersaksi palsu pada 2016 lalu dan membuat delapan terpidana kasus Vina dibui. Kesaksiannya saat itu disebutnya berdasarkan skenario yang dibuat oleh ayah Eky, Iptu Rudiana dan Aep.
Oleh sebab itulah Nikita Mirzani rela merogoh kocek ratusan juta bagi yang bisa menemukan keberadaan Aep yang hingga kini tak juga muncul batang hidungnya.
Menurut Nikita, Aep telah memberikan kesaksian yang membuat pihak lain berpikir kasus Vina merupakan pembunuhan.
"Kasih tahu gue, Rp500 juta, buat siapa aja, mau orang miskin, SDM rendah, mau pengangguran, orang kaya siapa pun yang bisa tahu persembunyian Aep, tolong kasih tahu," ucapnya dikutip dari Bangkapos.com, Jumat (26/7/2024).
"karena dia lah yang mengarang-ngarang cerita ini jadi kemana-mana dan buat orang lain berspekulasi kasus ini pembunuhan," sambung Nikita.
Baca juga: Saksi Sidang PK Saka Tatal Sebut Iptu Rudiana Ikut Aniaya Terpidana Kasus Vina, Memukul & Menginjak
Pemberian uang ratusan juta ini diakuinya untuk siapapun tanpa memandang status atau profesi mereka.
"Buat semuanya siapa pun yang bisa menemukan persembunyian Aep karena Aep itu yang lagi di cari, negara pemerintahan pun saya kasih Rp500 juta," imbuhnya.
Kendati begitu, Nikita meminta untuk segera menghubunginya
"Kalian bisa DM gue, bisa WhatsApp nomor bio yang ada di Instagram," jelasnya.
"Rp500 juta gak halu-halu, biar pada diem tu mulut-mulut orang," ujarnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Reaksi Dede Riswanto Saat Tahu MA Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jujur Saya Kecewa |
![]() |
---|
Ini Alasan Mahkamah Agung Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Singgung Soal Bukti Diajukan |
![]() |
---|
Ingat Rivaldi Terpidana Kasus Vina Cirebon? Kini Bertunangan di Lapas, Kenalan dari Sosmed Disorot |
![]() |
---|
Pernah Pimpin Sumpah Pocong Saka Tatal, Raden Gilap Meninggal Dunia, Hotman Paris: Innalillahi |
![]() |
---|
'Gara-gara Saya, Kalian Dihukum' Momen Haru Dede Minta Maaf dan Peluk Para Terpidana Kasus Vina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.