Kebakaran di Pemulutan Ogan Ilir

Terjebak, Ranau Jaya Harus Berjalan di Api dan Lompat ke Sungai Saat 29 Rumah di Ogan Ilir Terbakar

Ranau Jaya Harus Berjalan di Api dan Melompat ke Sungai Saat Rumahnya di Ogan Ilir Terbakar, Kini Dirawat di RS

Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ rachmad Kurniawan
Kondisi Pasca Kebakaran 29 Rumah di Desa Ibul Besar 3, Ogan Ilir - Terjebak, Ranau Jaya Harus Berjalan di Api dan Lompat ke Sungai Saat 29Rumah di Ogan Ilir Terbakar 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dampak kebakaran yang terjadi di Jalan Sriwijaya Raya Desa Ibul 3 Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, tak hanya menyebabkan 29 rumah terbakar dengan 131 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Namun, ternyata ada dua warga yang mengalami luka bakar dan harus dibawa ke rumah sakit.

"Benar tidak ada korban jiwa. Namun dari data yang kami himpun di lokasi kebakaran yang terjadi ada dua warga yang mengalami luka bakar," kata perangkat Desa Ibul 3. Rizal kepada Sripoku.com.

Kedua warga tersebut, lanjut Rizal, yakni Leli dan Ranau Jaya.

"Keduanya mengalami luka bakar, bahkan saat kejadian Ranau Jaya terpaksa jalan di api, dan melompat dari rumahnya ke sungai lantaran terjebak untuk menyelamatkan dirinya saat api membesar," katanya.

Sedangkan Leli, sambung Rizal, juga mengalami luka bakar lantaran terjebak didalam rumah.

"Hingga kini kondisi kedua korban ini sudah membaik dan tinggal di rumah keluarganya," ungkap Rizal kembali. 

29 Rumah Terbakar, 131 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Peristiwa kebakaran hebat terjadi di kawasan jalan Sriwijaya Raya Desa Ibul 3  Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Rabu (31/7/2024) malam.

Atas kejadian tersebut tercatat, ada 131 jiwa yang harus kehilangan tempat tinggal, setelah 29 rumah terbakar.

Mirisnya, 12 diantaranya masih balita.

Hal ini diungkap langsung oleh perangkat desa Ibul 3, Rizal (43), ketika ditemui Sripoku.com.

"Benar untuk data yang kita kumpulkan hari ini, akibat dampak kebakaran ini ada 29 rumah warga yang hangus terbakar," bebernya Rizal. 

Lanjut Rizal, dari 29 rumah yang hangus terbakar ada 31 KK (kepala keluarga) dan 131 orang yang terdampak.

"Total keseluruhan ada 32 KK dan terdampak 131 orang (warga di desa Ibul 3), " bebebrnya kembali. 

Selain itu, sambung Rizal, untuk ibu-ibu yang masih mempunyai balita ada 12 orang.

"Nah disini kita berhadap bantuan dari pemerintah Ogan Ilir dan kota Palembang. Apalagi untuk makanan anak-anak dan balita," ungkapnya. 

Baca juga: UPDATE Kebakaran di Pemulutan Ogan Ilir, 22 Rumah Hangus 31 KK Kehilangan Tempat Tinggal

Baca juga: 131 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal Setelah 29 Rumah di Pemulutan Ogan Ilir Terbakar, Ada 12 Balita

Diduga korsleting listrik

Rizal juga membeberkan, terkait peristiwa kebakaran ini, mengatakan api diduga berasal dari adanya korsleting listrik di Warung Sembako Leni.

"Saat itu kondisi warung Leni tutup. Lalu ada warga setempat awalnya melihat ada asap hitam dari warung tersebut. Karena panik warga itupun berteriak kebakaran," katanya. 

Karena panik, dan api cepat membesar, lebih jauh Rizal mengatakan, api tersebut cepat menyambar rumah warga.

"Jarak rumah disini berdekatan pak. Lalu karena angin kencang api cepat menyambar rumah warga," katanya. 

Ditanya terkait sudah adakah bantuan dari pemerintah kota Ogan Ilir dan kota Palembang, ditambahkan Rizal, hingga saat ini belum ada.

Namun, untuk Roti dan malam kecil sudah adanya.

"Baru ada bantuan dari masyarakat setempat, Kami warga sini berharap adanya bantuan pemerintah Ogan Ilir dan kota Palembang, untuk sembako, air bersih, pakaian sekolah dan pakaian bekas," harapnya. 

Seperti pantauan Sripoku.com, posko Kesehatan Puskemas Pegayut pun sudah didirikan di lokasi kebakaran ini, didalam posko ini terlihat ada petugas dari dinas kesehatan memeriksa kesehatan warga.

Dan terlihat juga perangkat desa membagi makan untuk anak dan balita. 

Sedangkan, untuk lokasi kebakaran tersebut sudah di Police line oleh petugas kepolisian Ogan Ilir.

Selain itu terlihat juta petugas lantas dan Samapta Ogan Ilir sedang bertugas mengatur lalin persis di depan lokasi kebakaran tersebut. 

Hanya Tersisa Baju Dibadan

Seperti pantauan Sripoku.com, dilokasi kebakaran tersebut, terlihat banyak warga harus mengais puing-puing reruntuhan, lantaran saat peristiwa kebakaran tersebut terjadi, tak ada barang barang yang bisa diselamatkan.

"Tidak ada barang barang yang bisa diselamatkan pak," ungkap Ima (46), salah korban kebakaran tersebut.

Lanjut Ima, saat api semakin membesar ia hanya bisa menyelamatkan dirinya dan berdoa semua keluarganya bisa selamat.

" Panik pak saat itu. Api ini cepat sekali membesar karena posisi saat kejadian angin kencang oleh cepat menyambar rumah warga lain," katanya. 

"Saat itu saya hanya berpikir menyelamatkan diri saya dulu, dan berdoa keluarga bisa selamat semua," katanya. 

Ketika ditanya adanya barang-barang yang bisa diselamatkan, sambung Ima, tidak ada hanya baju dibadan saja.

" Tidak ada pak hanya baju di badan saja,"katanya. 

Untuk tempat tinggal pun, sambungnya, terpaksa tinggal di rumah keluarga, posko dan aja masjid Istiqlal.

"Ya pas terpaksa numpang di rumah keluarga dulu. Warga lain banyan istriahat di masjid dan posko yang didirikan," katanya. 

Ima juga berharap adanya bantuan dari pemerintah Ogan Ilir dan Palembang, " ya pak kami berharap adanya bantuan dari pemerintah Ogan Ilir dan Palembang. Untuk meringankan beban kami, seperti sembako, baju bekas, air bersih, serta makanan balita,' harapnya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved