Seputar Islam

Hadits Nabi Laa Taghdob Wa Lakal Jannah dan Artinya, Pentingnya Menahan Amarah, Penjelasan Ulama

Amarah itu seperti badai, dia menghancurkan dan dia tidak menyelesaikan masalah, kata ulama Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Hadits Nabi Laa Taghdob Wa Lakal Jannah dan Artinya, Pentingnya Menahan Amarah, Penjelasan Ulama. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hadits Nabi Laa Taghdob wa Lakal Jannah artinya:  "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.”

Marah dalam bahasa Arab disebut Ghadab adalah salah satu sifat yang tercela.

Mengapa marah ini menjadi salah satu yang dibahas bahkan dalam Alquran dan hadits? Karena dari marah inilah dapat menjadi awal keburukan

Marah adalah energi negatif yang berasal dari iblis/setan.
Menahan amarah menjadi salah satu ciri dari orang yang bertakwa sebagaimana Alquran Surat Ali Imran ayat 133-134.

Menahan marah memang bukan perkara mudah. Oleh karenanya siapa yang dapat menahan amarah maka jaminannya adalah surga.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah ﷺ lantas bersabda,

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Latin : Laa Taghdob wa Lakal Jannah.

Artinya: “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” [HR. Thabrani]

Dikutip dari bangkapos.com, Ustaz DR Syafiq Riza Basalamah lewat kanal YouTube pernah menjelaskan terkait kalimat Laa Taghdob wa Lakal Jannah.

Beliau menggambarkan amarah seperti sebuah badai yang bersifat menghancurkan.

Yang mana jika seseorang tidak mampu menahan amarahnya, maka dapat berdampak mengancurkan untuk kehidupan dirinya sendiri dan juga orang lain.

"Wasiat jangan marah ini benar-benar suatu wasiat yang indah dari Rasulullah saw.,"

"Seseorang di rumahnya, di tempat kerjanya, biasanya akan menghadapi beberapa manusia yang membuat dia marah kadang kala, yang membuat dia beremosi kemudian dia marah," kata Ustaz DR Syafiq Riza Basalamah.


"Marah itu seperti badai, Antum lihat kalau badai itu datang, kalau datang itu menghancurkan suatu negeri. Rumah yang indah jadi hancur, taman-taman yang penuh dengan bunga-bunga pun hilang,"

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved