Berita OKI
Panen Padi Jadi Berkah Bagi Tukang Ojek Gabah Kering di OKI, Angkat 100 kg Gabah Diupah Rp 7 Ribu
Musim panen padi, ratusan hektar area persawahan di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang telah tiba.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Musim panen padi, ratusan hektar area persawahan di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang telah tiba.
Mendatangkan berkah bagi puluhan tukang ojek gabah kering dadakan, sejak satu pekan terakhir.
Seperti kata Darman, musim panen menjadi lahan mencari rezeki baginya dan belasan ojek lainnya.
"Disaat panen tiba, kami disini ada penghasilan tambahan dan menjadi lahan bagi kami mencari rezeki," katanya saat ditemui dilokasi pada Selasa (30/7/2024) siang.
Dikatakannya, ia bersama belasan pemuda lainnya merupakan pekerja serabutan, ada yang bekerja sebagai buruh bangunan, penjaga ternak hingga petani sayuran.
"Kami berasal dari pekerja berbeda, namun bisa berkumpul bersama saat musim panen padi," ujarnya.
Teruntuk ongkos ojek padi, Darman mengaku memasang tarif Rp 7.000 dalam setiap karung berisikan 100 kilogram.
Namun hal itu disepakati dulu dengan pemilik gabah.
"Hari ini sudah dapat 40 karung dan penghasilan sekitar Rp 280.000. Musim panen sudah berlangsung sekitar semingguan ini dan sudah dapat 300 karung," ungkapnya.
"Untuk musim panen ini diprediksi masih sekitar 2 pekan lagi. Dengan luasan mencapai ratusan hektar, maka kami senang masih bisa mendapat penghasilan tambahan," sambungnya.
Baca juga: Nelayan Nyambi Jadi Bandar Sabu di Tulung Selapan OKI, Kerap Transaksi di Dermaga Simpang Tiga Jaya
Baca juga: Muncul Sosok Oki Bantah Suroto Ada di TKP saat Kejadian Vina dan Eky, Korban Sempat Tampal Ban
Sementara salah seorang petani, Warso mengatakan harga gabah masih terbilang tinggi yaitu diharga Rp 6.100 per kilogram.
"Alhamdulillah seminggu ini harga gabah semakin mahal dan untuk pendapatan satu hektar sawah bisa 60 karung ukuran 100 kilogram,"
"Hasil panen kali ini meningkat dibandingkan panen sebelumnya dan pendapatan kotor lumayan tinggi mencapai Rp 36.600.000 per hektarnya," tuturnya.
Ia juga, menyebutkan ongkos bajak sawah mengalami kenaikan sedikit dari dahulu Rp 200.000 per seribu meter kubik menjadi Rp 250.000.
"Sedangkan untuk ongkos potong padi mengunakan mesin combine masih bertahan diharga 500.000 perseribu meter kubik," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Kecamatan Tulung Selapan OKI Kebagian Dana Rp 30 M, Untuk Perbaikan Sejumlah Jalan |
![]() |
---|
Tampang Pasutri Asal Prabumulih Gelapkan 4 Motor & 3 HP di OKI, Ternyata Juga Beraksi di OKU Timur |
![]() |
---|
Polisi Bakar Arena Sabung Ayam di Desa Kota Bumi OKI, Pelaku Kabur Tinggal 4 Motor di TKP |
![]() |
---|
Pria di OKI Diamuk Massa, Tertangkap Pemilik Motor yang Dicurinya Saat Dibawa ke Lapak Rongsokan |
![]() |
---|
Antisipasi Keterlambatan Hingga Makanan Basi, Pemkab OKI Bentuk Satgas Khusus Awasi MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.