Tukang Tato di BKB Palembang Viral

Viral Tukang Tato di BKB Palembang Diduga Lakukan Pemerasan ke Konsumen, Kasatpol PP: Akan Ditindak

Viral video pengunjung Bentang Kuto Besak (BKB) cek-cok dengan pembuat tato karena terdapat perbedaan hitungan biaya menghapus tato.

Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Posko pengamanan wisata BKB Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral video pengunjung Bentang Kuto Besak (BKB) cek-cok dengan pembuat tato karena terdapat perbedaan hitungan biaya menghapus tato.

Dalam video yang dibagikan @Oypalembang dinarasikan bahwa biaya awal untuk menghapus tato Rp 28 ribu namun setelah tato selesai dihapus pelanggan ditagih biaya Rp 400 ribu.

Tidak terima terjadi perbedaan harga dari yang diawal disebutkan dengan harga yang diminta setelah selesai pengerjaan tato, wanita yang merekam video tersebut protes dan tidak Terima diminta membayar Rp 400 karena tidak sesuai dengan perjanjian awal hanya Rp 28 ribu.

Tukang tato itu juga marah karena tidak terima direkam dan mengancam akan merusak atau membanting HP siperekam karena tidak terima direkam.

Sepintas dari hasil rekaman video itu terdapat perbedaan persepsi cara menghitung penghapusan tato.

"Beda cara menghitungnya, kamu hitungan 7x4 Rp 28, padahal cara menghitungnya bukan seperti itu," ujar tukang tato tersebut.

Baca juga: Viral Tukang Tato di BKB Palembang Berulah Lagi, Nego Rp 28 Ribu Ujungnya Maksa Minta Rp 400 Ribu

Menanggapi masih adanya tukang tato yang diduga "memeras" pelanggannya, Kasatlantas Pol PP Palembang Edwin mengatakan telah menempatkan personil di kawasan BKB namun memang tidak bisa mengawasi seluruhnya karena keterbatasan personel.

Dia mengatakan personel jika ditempatkan semua menjaga BKB maka tidak bisa melaksanakan tugas yang lain.

"Akan kita tindak tukang tato itu sebab tahun lalu sudah ada kita tindak dan kita carikan pekerjaan lain agar jangan seperti itu lagi, berarti tukang tato ini orang baru,"

Edwin mengatakan jika pengunjung merasa diperas atau mengalami kekerasan, pemerasan dan hal tidak menyenangkan selama berwisata di BKB bisa segera melapor ke posko terpadu penanganan wisata 24 jam di kawasan BKB.

Nanti di sana laporan masyarakat akan diproses dan ditindak lanjuti.

"Pasti kita proses laporan masyarakat, langkah konkret apa yang akan diambil terhadap pelaku pemerasan jangan dibocorkan dulu nanti mereka akan waspada," ujar Edwin.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved