Pegi Setiawan Bebas

Susno Duadji Kini Curigai Suroto Penolong Pertama Temukan Vina di TKP Berbohong, Dulu Dipuji-puji

Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyebut kesaksian dari Suroto, sosok pertama yang menolong Vina dan Eky di Cirebon berbohong

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
youtube/KOMPASTV
Suroto Saksi Pertama Kali Temukan Vina dan Eky Cirebon 2016 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kesaksian dari Suroto, sosok pertama yang menolong Vina dan Eky, di Cirebon pada 2016 lalu diragukan Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji. 

Mengaku sebagai sosok pertama kali menolong Vina dan Eky, Suroto adalah petugas keamanan atau siskamling di desa sekitar jembatan Talun.

Baca juga: 3 Pengakuan Suroto Dinilai Janggal, Diskakmat Dedi Mulyadi Berbeda dengan di BAP Tahun 2016

Karena bertentangan dengan keterangan-keterangan baru yang muncul belakangan kesaksian Suroto kembali disorot.

Bahkan Susno Duadji kini mengaku tertipu dengan kesaksian Suroto.

"Banyak saksi-saksi yang enggak jelas, berbohong, termasuk Suroto, yang dulu saya puji-puji bagus ternyata bohong juga," ujar Susno Duadji di Youtube Sindo Prime yang tayang pada Kamis (18/7/2024).

Pernyataan Suroto yang disorot Susno adalah pengakuan sebagai orang pertama yang melihat Vina dan Eky di jembatan.

Nyatanya, Vina dan Eky ditemukan orang lain yang kemudian melapor ke Polsek Talun.

"Yang pertama menemukan justru orang yang melapor ke polsek. Jadi banyak saksi ngaku-ngaku yang pertama (melihat), tapi bohong juga," ujarnya.

Suroto juga mengaku melihat Eky tergeletak di jalan dalam kondisi helm masih terpasang di kepala.

"Ternyata, di fotonya helmnya sudah terbanting di jalan," kata Susno Duadji.

Baca juga: Beda Kesaksian Suroto, Aep dan Melmel di Kasus Vina, Susno Duadji: Perkara Bisa Berbalik 180 Derajat

Pernyataan lain yang tidak sesuai adalah posisi Vina dan Eky. Suroto menyebut tubuh Eky dan Vina berjarak sekitar enam meter.

"Ternyata, enggak sampai enam meter. Jadi itu yang harus hati-hati kalau saksi itu suka berubah. Harus diperkuat dengan keterangan lain," ujar Susno.

Susno yang menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat (2008) dan Kabareskrim (2008-2009) ini sempat meyakini bahwa Suroto tidak berbohong.

Menurut Susno, kesaksian Suroto bahkan bisa membuat terang perkara ini.

"Kesaksian Suroto ini lebih meyakinkan karena didukung oleh 2 anggota Polri yang didukung juga oleh perawat atau bidan di rumah sakit. Jadi dia cukup kuat," ujar Susno pada 8 Juni 2024.

Suroto, petugas keamanan atau siskamling di desa sekitar jembatan Talun, Cirebon, Jawa Barat, mengaku sebagai sosok yang pertama kali menolong Vina dan Eky usai dianiaya hingga tewas 2016 silam.
Suroto, petugas keamanan atau siskamling di desa sekitar jembatan Talun, Cirebon, Jawa Barat, mengaku sebagai sosok yang pertama kali menolong Vina dan Eky usai dianiaya hingga tewas 2016 silam. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Kesaksian Suroto bisa mengubah jalannya perkara ini menjadi berbanding terbalik 180 derajat.

Pasalnya, keterangan Suroto dengan prarekonstruksi berbeda.

"Termasuk yang sudah disidangkan, termasuk yang sudah mendapat vonis. Berarti hakim, jaksa dan Polri membawa perkara itu ke depan sidang berdasarkan suatu rekayasa kejadian," katanya.

Kini, Susno Duadji baru menyadari bahwa pernyataan Suroto berbeda dari keterangan lain yang tampaknya lebih kuat kebenarannya.

Nama Suroto pernah menjadi perbincangan luas saat mengaku sebagai orang pertama yang menolong Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky alias Eky, pada 27 Agustus 2016.

Pengakuan Suroto mendapat pujian dari mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.

Bahkan Susno menyebut kesaksian Suroto bisa memutarbalikkan kasus Vina Cirebon.

"Kesaksian Pak Suroto ini lebih meyakinkan karena didukung oleh dua anggota polri, didukung lagi perawat di rumah sakit," kata Susno Duadji, dilansir dari Youtube TV One, Kamis (6/6/2024).

"Bisa juga Suroto diperiksa ada gak darahnya Eki atau Vina itu kuat sekali," sambungnya.

Bahkan Susno Duadji membandingkan kesaksian Suroto dengan Melmel dan Aep.

"Kalau kesaksian Aep, Melmel tidak kuat, itu hanya ngomong doang," kata dia.

Susno Duadji juga mengatakan kalau kesaksian Suroto ini bisa mengungkap kasus yang sebenarnya.

"Kesaksian Pak Suroto kalau benar, maka jalannya perkara ini akan berbalik 180 derajat, termasuk yang sudah disidangkan," tandasnya.

Suroto Dicecar Dedi Mulyadi

Awalnya, ketisesuaian pernyataan Suroto ini terlihat saat ia dicecar pertanyaan dalam wawancara di kanal Youtube Dedi Mulyadi.

Beberapa kali Suroto memberikan pengakuan yang tak konsisten terkait kronologi kasus Vina Cirebon.

Ketika dimintai penjelasan oleh Dedi, Suroto lebih banyak terdiam hingga sempat tergagap.

Keganjilan pertama, Suroto menyebut saat dievakuasi Vina masih dalam keadaan hidup.

Sementara Eky sudah meninggal dunia.

Suroto mengaku sempat mendengar Vina merintih meminta tolong.

"Yang perempuan minta 'tolong... tolong'," ucap Suroto dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi.

Namun pernyataan Suroto langsung disangkal oleh Dedi Mulyadi.

Baca juga: Nasib Suroto Saksi Pertama Kali Temukan Vina dan Eky Cirebon 2016, Kini Bakal Diperiksa Polda Jabar

Dedi Mulyadi menyebut di dalam BAP tahun 2016, Suroto menyebut kalau Vina tidak meminta tolong namun hanya merintih.

"Pak ini beda dengan yang di BAP, ini harus diluruskan kan nanti bapak diperiksa lagi," kata Dedi Mulyadi.

"Jadi di BAP bapak yang dulu tidak ada Vina minta tolong, yang ada Vina hanya merintih aduh-aduh," imbuhnya.

Suroto lalu mengkoreksi pengakuannya di BAP, ia meyakini kalau kala itu Vina meminta tolong.

"Tolong Pak, yang bener minta tolong," ucap Suroto.

Dedi Mulyadi lalu merasa heran mengapa di 2016, Suroto tidak mengatakan yang sebenarnya.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Dusun itu tidak bisa merespon pertanyaan Dedi Mulyadi.

"Kenapa Bapak tidak menyampaikan yang sebenarnya?" tanya Dedi Mulyadi.

Iya ya," imbuhnya.

Keganjilan kedua Suroto menyebut wajah kedua korban penuh dengan lebam seperti habis disiksa.

Ia mengatakan saat datang melihat Vina dan Eky sudah bersimbah darah terkapar di jalanan.

"Muka itu udah lebam-lebam semua, darah semua," ucap Suroto.

Mendengar pengakuan Suroto, Dedi Mulyadi kebingungan.

"Kok lebam ya?" tanya Dedi Mulyadi.

Suroto lalu mengaku kala itu heran, apabila benar Vina dan Eky korban kecelakan tunggal, mengapa luka di tubuhnya sangat parah.

"Muka semuanya lebam," ucap Surotp

"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"

"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"

"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.

Tiba-tiba, Dedi Mulyadi mengaku memiliki foto kondisi Vina saat pertama kali ditemukan.

Mendengar hal itu Suroto sempat terdiam sejenak.

"Kalau di foto yang saya lihat Pak, itu lukanya enggak ada lebam," ucap Dedi Mulyadi.

Suroto lalu dengan tergagap menyebut foto tersebut salah.

Ia menyakini kalau Vina dan Eky wajahnya penuh dengan lebam.

"Ada pak, kemarin ada yang nunjukin foto, 'Ini mah bersih'," kata Suroto.

"Lebam Pak di matanya itu,"

"Yang kemarin di foto itu salah," imbuhnya.

Dedi Mulyadi kemudian menejelaskan, di foto yang ia lihat Vina sedang berada di rumah sakit.

Vina memang tampak berdarah, namun tidak ada lebam di wajahnya.

"Itu fotonya waktu di rumah sakit, pas lagi di tangani di rumah sakit," ucap Dedi Mulyadi.

"Luka di wajahnya itu berdarah, seperti orang kecelakaan,"

"Kalau badannya bersih," imbuhnya.

Namun Suroto tetap kepada keyakinanya kalau wajah Vina mengalami lebam.

Dedi Mulyadi kemudian mengingatkan Suroto untuk berkata jujur terkait kasus Vina Cirebon.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved