Tahanan Lapas Merah Mata Palembang Tewas

Anaknya Diduga Dibunuh, Ayah Tahanan Tewas di Lapas Merah Mata Pasrah, Serahkan Sepenuhnya ke Polisi

Keluarga tahanan tewas di Lapas Mata Merah Palembang mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ke polisi. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/EKO MUSTIAWAN
Kades Ngadirejo, Edi Suhendro (kiri) dan Suyatno (kanan) ayah Sumaryanto alias Yanto alias Bendol, napi perampokan dan pembunuhan bocah SMP di Musi Rawas, yang tewas di Lapas di Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Keluarga tahanan tewas di Lapas Mata Merah Palembang mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ke polisi. 

Sebelumnya, tahanan kasus perampokan dan pembunuhan terhadap bocah SMP di Kabupaten Musi Rawas bernama Sumaryanto alias Yanto alias Bendol (33 tahun) tewas diduga dibunuh di kamar selnya di Lapas Mata Merah Palembang.

Bendol tewas dengan luka jerat di leher dan kakinya. 

Suyatno ayah dari Sumaryanto alias Yanto alias Bendol mengaku, sudah pasrah dan menerima dengan ikhlas kematian anaknya tersebut.

Dia juga menyerahkan sepenuhnya kasus kematian anaknya ke pihak berwenang.

"Sudah ikhlas dan masyarakat, kami juga sepenuhnya kasus meninggal anaknya ke pihak berwenang. Bagaimana baiknya," kata Suyatno, Jumat (20/07/2024) malam.

Baca juga: Sosok Sumaryanto Tahanan yang Tewas di Lapas Mata Merah Palembang Diduga Dibunuh, Pembunuh Bocah SMP

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngadirejo, Edi Suhendro mengaku, informasi kematian warganya tersebut pertama kalinya disampaikan oleh Mantan Kepala Desa (Kades) Mataram, atas nama Kusriyanto pada Kamis (18/07/2024) pagi.

"Dari Mantan Kades Mataram pertama kalinya, bahwa dia dapat informasi melalui WhatsApp, yang menanyakan apakah Sumaryanto ini warga Ngadirejo Kemudian, dibenarkan," kata Kades.

Awalnya, informasi yang diterimanya hanya sebatas pemberitahuan bahwa Sumaryanto alias Yanto alias Bendol meninggal dunia di Lapas Mata Merah di Kota Palembang. 

"Informasi awalnya soal kematian. Tidak dijelaskan, penyebab kematiannya, itu karena apa," ucap Kades.

Setelah informasi tersebut, tak lama pihak keluarga diminta datang ke Kota Palembang. Dari situlah, diketahui bahwa Sumaryanto alias Yanto alias Bendol ini meninggal karena dibunuh.

"Waktu pihak keluarga dipanggil ke Palembang, dan diwakili oleh satu perangkat desa kami. Informasi di Palembang, katanya Bendol ini meninggal karena dibunuh," tegas Kades.

Hanya saja masih kata Kades, untuk kepastian penyebab tewasnya Sumaryanto alias Yanto alias Bendol ini, pihaknya masih menunggu informasi dari pihak kepolisian.

"Untuk kepastiannya, kami menunggu informasi dari pihak kepolisian. Apakah benar meninggal di bunuh atau bunuh diri," ungkap Kades.

Jenazah Bendol, narapidana yang tewas di Lapas di Kota Palembang, tiba di rumah duka di Dusun III Desa Ngadirejo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas pada Jumat (19/07/2024) malam sekira pukul 19.10 Wib.

Kedatangan jenazah Sumaryanto alias Yanto alias Bendol disambut oleh keluarga dan warga yang sudah menunggu sejak pagi tadi, dan langsung dimandikan untuk selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun I Desa Ngadirejo.

Untuk diketahui, Sumaryanto alias Yanto alias Bendol merupakan tersangka dari kasus perampokan sekaligus pembunuhan bocah SMP warga Dusun V Desa Surodadi Kecamatan Tugumulyo.

Aksi keji tersebut dilakukan Sumaryanto alias Yanto alias Bendol tersebut pada Senin, 14 Desember 2022 lalu.

Bandol ditangkap Tim Landak Satreskrim Polres Musi Rawas pada Senin, 19 Desember 2024 sekitar pukul 02.30 WIB, di Pondok tempat pelaku bekerja di Dusun VI Desa Prabumulih I Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas. 

Diduga Dibunuh

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono angkat bicara soal akasus tewasnya Sumaryanto alias Bondol tahanan di lapas mata merah.

Adapun Kombes Pol Harryo Sugihartono menyebut jika kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.

"Ya status kasus ini sudah naik penyidikan. Di mana ditangani oleh penyidik Polrestabes, Palembang, " tegas Harryo ketika dihubungi melalui ponsel selularnya, Jumat (19/7/2024), malam. 

Lanjut Harryo, anggota Satreskrim Polrestabes, Palembang unit Pidum (pidana umum) telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 tahanan yang satu kamar dengan Bondol pada kamis kemarin.

"Kemarin yang melakukan pemeriksan hingga pukul 20.00, dan setelah selesai dilakukan pemeriksaan, kelimanya sudah kita kembalikan ke lapas," ungkapnya

Ketika ditanya untuk nama yang diperiksa siapa saja, Harryo enggan menyebutkan lebih detail.

"Nanti tunggu kita gelar perkara di Polrestabes, Palembang," tegasnya kembali.

Harryo juga mengatakan, diketahui  Bondol diketahui meninggal dunia sekitar pukul 06.00 oleh petugas lapas.

Warga Kabupaten Musi Rawas, Sumsel tersebut ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi. 

"Alm ini ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 06.00, Kamis (18/7/2024), kemarin.

Setelah itu, langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik,' Katanya.

Ditempat yang berbeda, Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr indra Nasution mengatakan dari hasil visum korban, didapati adanya jeratan di leher dan kakinya.

"Di mana jeratan itu berasal dari pakaian yang dipelintir,  dileher dan di kaki korban. Dimana di leher itu menyatu seperti simpul hidup," bebernya. 

Indra juga menuturkan, korban meninggal dunia sekitar 6 jam sebelum ditemukan. " Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun diduga korban meninggal dunia sejak 6 jam sebelum ditemukan,' tutupnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved