Berita Viral

Viral Sopir Ambulans Diduga Turunkan Paksa Jenazah & Keluarga di Jalan Gegara Tak Diberi Uang Bensin

Viral keluhan keluarga pasien rumah sakit mengaku diturunkan di pinggir jalan oleh sopir ambulans. dimintai uang Rp 400 ribu oleh sopir untuk bensin

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
ig/interaktive_
Viral keluhan keluarga pasien rumah sakit mengaku diturunkan di pinggir jalan oleh sopir ambulans. dimintai uang Rp 400 ribu oleh sopir untuk bensin 

TRIBUNSUMSEL.COM- Viral keluhan keluarga pasien rumah sakit mengaku diturunkan di pinggir jalan oleh sopir ambulans.

Adapun kejadian tersebut viral diunggah oleh akun Instagram @interaktive_ pada Selasa, 16 Juli 2024.

Diketahui, seorang pria dengan anggota keluarga meninggal dunia setelah melahirkan diturunkan di di SPBU Sintang, Kalimantan Barat oleh ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang.

Pihak keluarga mengaku dimintai uang oleh sopir tersebut sebesar Rp 400 ribu untuk biaya isi bensin.

Baca juga: Dibalik Sikap Razman Nasution Laporkan Hakim Eman, Alvin Lim Duga Bela Polisi Demi Kasusnya Dibantu

Lantaran tidak memiliki uang lagi, sopir pun langsung menurunkan jenazah dan keluarga di jalan.

Padahal menurut keterangan keluarga jenazah, pihaknya sudah membayar uang untuk biaya ambulans tersebut sebesar Rp600 ribu.

"Kata sopirnya, minta duit Rp 400 ribu untuk beli BBM. Aku bilang aku enggak punya duit, sudah kami bayar di kasir rumah sakit," ujar seorang pria yang diduga keluarga jenazah menirukan perkataan sopir.

Namun, lanjut pria berjaket itu, sopir itu tak mau tahu karena uang ke RS beda dengan uang untuk sopir tersebut.

"Kata sopirnya, enggak bisa begitu, (uang) itu urusan saya, kasir enggak ada urusan," ujarnya lagi.

"Tapi saya masih sabar dan menahan diri. Cucuku meninggal," ujar dia menahan tangis.

"Bahkan dia juga minta Rp 1 juta," tambah dia.

Baca juga: Dokter Bela Tewas Kecelakaan di Tol Indralaya Prabumulih, Bhayangkari dan Dokter Teladan se-Sumsel

Melansir dari Tribunpontianak.com, Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 15 Juli 2024 malam di sekitar kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat.

Jenazah bayi laki-laki terpaksa pindah mobil karena keluarga tak mampu membayar biaya tambahan yang diduga diminta oleh oknum sopir ambulance RSUD Ade M Djoen Sintang.

Ojong, Kakek bayi malang tersebut menceritakan jika pihaknya sudah membayar biaya Ambulance sebesar Rp 690.000 ribu rupiah di kasir RSUD Ade M Djoen Sintang.

"Itu pun kami ndak punya uang. Terus minta tolong. Dibantu sama Pak Dewan," kata Ojong ditemui lokasi kejadian.

Setelah membayar biaya jasa ambulance, keluarga dan jenazah bayi tersebut berangkat ke Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir.

Pihak keluarga merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut. Lalu memutuskan keluar dari mobil ambulance. Sementara jenazah bayi laki-laki tersebut digendong oleh neneknya.

"Hati saya sakit. Kami masih sadar (tidak berbuat anarkis) Saya ndak terima. Cucu meninggal," kata Ojong.

Sementara jenazah bayi sudah digendong keluar oleh neneknya.

Suasana cukup tegang. Pihak keluarga tak terima dengan perlakuan oknum sopir ambulance tersebut.
Ojong pun tak kuasa menahan tangis karena diperlakukan tak masuk akal.

Setelah lebih dari 1 jam, jenazah bayi tersebut akhirnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil penumpang dan tiba di Nanga Mau sekitar pukul 01.00 wib dini hari.

"Kami selaku masyarakat tidak terima seperti ini. Cara seperti ini menindas rakyat. Betul betul Kami tidak terima. Jangan sampai terjadi seperti ini. Tolong kasian masyarakat lain," ujar Ojong sesenggukan
(*)

Baca berita lainnya di google news

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved