Sejarah Lebaran Anak Yatim yang Diperingati Setiap Tanggal 10 Muharram

Artikel ini berisi penjelasan mengenai sejarah adanya lebaran anak yatim, yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram.

Tribun Sumsel
Sejarah Lebaran Anak Yatim yang Diperingati Setiap Tanggal 10 Muharram 

TRIBUNSUMSEL.COM- Muharram identik dengan perayaan tahun baru hijriyah yang menjadi kalender umat Islam.

Bulan ini juga dianggap masyarakat sebagai Hari Raya atau Lebaran bagi anak yatim, yang diperingati tanggal 10 Muharram.

Lantas bagaimana sejarah peringatan Lebaran anak yatim yang dirayakan setiap tanggal 10 Muharram ini?

Istilah “Idul Yatama” (Hari Raya anak yatim) sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, karena pada hari itu banyak orang memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.

Melansir laman baznas.go.id, sejarah tradisi lebaran anak yatim ini berakar dari ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama anak yatim.

Nabi Muhammad SAW sendiri menaruh perhatian besar pada anak yatim dan selalu mengajak umatnya untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka.

Hal ini tertuang dalam berbagai hadis dan ayat Al-Quran, yang menekankan pentingnya memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak yatim.

Satu diantaranya adalah hadist riwayat Bukhari yang berbunyi sebagai berikut.

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304).

Dalam kitab “Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin” disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

“Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, maka Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 syuhada’.

Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka Allah akan meningkatkan derajatnya dengan setiap rambut yang diusapnya.”

Salah satu amalan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW saat memasuki hari Asyura pada tanggal 10 Muharram adalah memberikan bantuan kepada anak yatim.

Selain itu amalan lain yang sangat dianjurkan pada hari Asyura adalah mengusap kepala anak yatim sebagai tanda kasih sayang kepada Nabi juga mengajarkan kita untuk menyayangi anak yatim ketika berinteraksi dengan mereka, memeluk mereka, dan mengusap kepala mereka, karena ini dapat melembutkan hati mereka dan mengobati kekerasan hati mereka.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﺷَﻜَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺴْﻮَﺓَ ﻗَﻠْﺒِﻪِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ: ﺇِﻥْ ﺃَﺭَﺩْﺕَ ﺗَﻠْﻴِﻴْﻦَ ﻗَﻠْﺒِﻚَ ﻓَﺄَﻃْﻌِﻢِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻜِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻣْﺴَﺢْ ﺭَﺃْﺱَ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴْﻢِ

Dari Abu Hurairah, bahwasanya ada seseorang yang mengeluhkan kerasnya hati kepada Rasulullah saw, lalu beliau berkata kepadanya: “Jika engkau ingin melembutkan hatimu, maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad).

Baik memberikan bantuan kepada anak yatim maupun mengusap kepala mereka, keduanya adalah amalan yang dapat dilakukan pada hari Asyura, yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai hari raya kedua setelah Idul Adha dan Idul Fitri.

Seperti yang terdapat dalam hadis sebelumnya, Rasulullah SAW melaksanakan amalan yang membahagiakan dan memberikan bantuan kepada anak yatim, bahkan menjamu mereka pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura.

Baca juga: Doa Mengusap Kepala Anak Yatim 10 Muharram Hari Asyura, Arab Latin Arti, Dalil dan Keutamaan

Baca juga: Puasa Tasua Asyura dan 11 Muharram 2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Beserta Bacaan Niatnya

Baca juga: Melihat Tradisi Pembagian Bubur Asyura di 12 Ulu Palembang, Warga Antre Bawa Toples hingga Baskom

Demikian penjelasan mengenai sejarah adanya lebaran anak yatim, yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram.

Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved