Berita Viral

Reaksi Dinas Pendidikan Jateng Atas Tewasnya Fajar Ketua OSIS SMA di Klaten Tersetrum Saat Ultah

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Wilayah 5, Agung Wijayanto bereaksi soal kasus meninggalnya Fajar Nugroho Ketua OSIS SMAN 1 Ceper Klate

Editor: Moch Krisna
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Proses pemakaman Fajar Nugroho, Ketua OSIS SMA di Klaten yang meninggal saat perayaan ultah, Selasa (9/7/2024) 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Wilayah 5, Agung Wijayanto bereaksi soal kasus meninggalnya Fajar Nugroho Ketua OSIS SMAN 1 Ceper Klaten tersetrum saat diceburkan ke kolam ikan oleh rekan-rekannya.

Agung Wijayanto mengatakan pihaknya turut berbela sungkawa terhadap insiden yang menimpa almarhum Fajar.

"Kami mengucapkan bela sungkawa yang dalam, atas meninggalnya almarhum," ujar Agung melansir dari Tribunsolo.com, Selasa (9/7/2024).

Lebih jauh, Agung menjelaskan kejadian terjadi saat sekolah tengah libur.

"Saya tahu betul bahwa osis ini punya program kerja yang harus dijalankan," ucap dia.

"Sehingga kegiatan di sekolah ini saya rasa kegiatan normal, kalau tidak ada kejadian ini. Sebenarnya hal terjadi biasa," tambahnya.

Meski begitu, karena adanya korban jiwa yakni siswa meninggal, pihaknya menaruh simpati yang besar.

Momen Pemakaman Fajar Ketua Osis SMAN Cawas Klaten Tewas Tersetrum Saat Ultah, Isak Tangis Pecah
Momen Pemakaman Fajar Ketua Osis SMAN Cawas Klaten Tewas Tersetrum Saat Ultah, Isak Tangis Pecah (Tribun Solo/Zharfan Muhana)

Agung lalu melakukan koordinasi sejak kemarin, dengan pihak sekolah maupun pihak sekolah berkordinasi dengan kepolisian.

"Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang diterima tidak ada proses hukum yang terjadi pada siswa yang lain. Karena ini sifatnya kecelakaan," papar dia.

"Menurut saya, tidak ada unsur kesengajaan dari yang lain," imbuhnya.

Pihaknya juga berharap, agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Kita harapkan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semuanya, di satuan pendidikan untuk bagaimana satuan pendidikan bisa memastikan sarana prasarana betul-betul bisa aman," jelas dia.

"Kemudian juga, meski kegiatan tidak pada hari kerja tapi bisa ada pendampingan," tambahnya.

Agung juga memberikan catatan, diantaranya:

1. Satuan pendidikan terkait sarana prasarana dipastikan aman, agar tidak membahayakan bagi peserta didik.

2. Semua kegiatan dalam koridor sekolah, bisa mengetahui dan ada pendampingan.

Kronologi Kejadian

Peristiwa pilu ini bermula saat Fajar diceburkan teman-teman OSISnya ke kolam sekolah dengan kedalaman 3 meter pada sekitar pukul 14.00 WIB.

Fajar yang tidak bisa berenang mencoba menyelamatkan diri dan meraih seutas kabel di dekat kolam saat berusaha naik ke atas.

Ternyata kabel tersebut terdapat aliran listrik, sehingga korban tersetrum.

Teman-teman korban kemudian terjun ke kolam dan berusaha menolong korban.

Mengetahui ada saluran listrik, salah satu teman korban meminta mematikan saklar listrik yang tersambung ke kolam.

"Ada satu teman korban yang dirawat di rumah sakit karena mengalami sesak saat berusaha menolong korban," kata Umar.

Umar menambahkan, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Korban akan dimakamkan keluarga siang ini.

Jenazah korban dimakamkan pada Selasa (9/7/2024) pukul 11.00 WIB di pemakaman umum Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

"Siang ini korban akan dimakamkan pihak keluarga," terang Umar.

Kapalsek Cawas, Iptu Umar Mustofa mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika korban dan teman-temannya OSIS sekitar 30 orang melakukan pertemuan di sekolah.

Tujuan mereka berkumpul untuk pembagian tugas guna mencari sponsorship lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa pada 25 Juli 2024.

Pada saat pembagian tugas, ada temannya yang mengetahui korban sedang berulang tahun dan ingin merayakannya.

Selesai makan siang dan salat Dzuhur, korban langsung ditaburi tepung kemudian diceburkan teman-temannya ke kolam sekolah.

"Pembagian tugas dari jam 9 sampai Dzuhur kemudian dari temannya ada yang tahu korban ulangnya sekarang (Senin kemarin). Terus dicarikan tepung kemudian disiram tepung. Pas dia dari kamar mandi langsung dibopong teman-temannya terus diceburkan ke kolam sekolah," kata Umar dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/7/2024).

Sosok Fajar

Sosok Fajar semasa hiduo dikenal sebagai pribadi yang baik hati.

Tak heran jika kepergiannya meninggalkan duka mendalam.

Isak tangis pun pecah, ketika jenasah Fajar Nugroho diantar dari rumah duka menuju pemakaman di Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Selasa (9/7/2024).

Rumah duka telah dipenuhi para pelayat, baik keluarga, tetangga, maupun teman-teman almarhum.

Ayah Fajar, Daryanto menampakkan wajah kesedihan, saat melihat jenazah anaknya dibawa ambulan menuju pemakaman di Dukuh Sepi, yang berada di seberang kampung.

Paman Fajar, Suparno mengatakan bahwa almarhum Fajar merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara.

"Anaknya baik, salat rajin, di kampung dikenal baik. Di sekolah mungkin ketua Osis dikenal baik juga, pinter," kata Supatno.

Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa sebelumnya menjelaskan bila keluarga tidak memproses lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Keluarga Fajar telah mengikhlaskan dan menganggap kematian sang putra sebagai musibah.

(*)

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved