Seputar Islam
Baca Doa Setelah Wudhu Singkat Sesuai Sunah Rasulullah SAW Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Doa setelah wudhu berlandaskan pada hadis Rasulullah SAW. Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan
TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah melaksanakan wudhu, kita dianjurkan untuk berdoa sesudah wudhu sesuai diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,
من توضأ وأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتي تخرج من تحت أظفاره
”Barang siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya (menyempurnakan wudhu dengan memperhatikan fardhu dan sunah-sunahnya),maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya”.
Melansir dari unida.gontor.ac.id, berikut doa sesudah wudhu sesuai dengan sunnah Rasulullah:
Doa Setelah Wudhu Lengkap
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ،وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin : Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allaahummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.”
Adapun dalam hadis lain terdapat doa sesudah wudhu yang lebih singkat:
Doa Setelah Wudhu Singkat
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Latin : Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.”
Doa Setelah wudhu di atas berlandaskan pada hadis Rasulullah SAW:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأَ فَيَسْبِغُ اْلوُضُوْءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةَ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya' kecuali dibukalah pintu surga delapan untuknya yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR.Muslim, Abu Dawud dan Ahmad).
Rukun Wudhu
Dilansir dari kemenag.go.id, dalam sejarahnya, wudhu disyariatkan pada malam Isra Mi’raj sebagaimana kewajiban shalat.
Wudhu disyariatkan karena shalat merupakan munajat kepada Tuhan sehingga dibutuhkan keadaan badan yang suci. (Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz I, halaman 53).
Adapun dalil yang mendasari perintah wudhu sebelum shalat adalah firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.”
Dalil tentang penolakan shalat tanpa bersuci juga tercantum dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, sebagaimana berikut:
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ
“Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci,” (HR Muslim).
Selain itu, Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadits dengan makna serupa, yaitu penolakan shalat tanpa bersuci.
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu,” (HR Bukhari dan Muslim)
6 Wajib wudhu
Wudhu akan dianggap sah jika melaksanakan 6 wajib wudhu sebagaimana berikut:
1. Niat wudhu
Pelaksanaan niat wudhu dalam hati berbarengan ketika membasuh wajah, adapun lafal niat wudhu yang dapat dibaca adalah:
نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta’ālā.
2. Membasuh wajah
Menurut Imam Nawawi, batas wajah dalam wudhu secara vertikal adalah antara tempat tumbuhnya rambut hingga dagu bagian bawah. Secara horisontal, antara kedua telinga tangan-kiri.
3. Membasuh kedua tangan hingga siku
Dalam membasuh tangan, seluruh kulit, kuku, dan rambut mulai ujung jari hingga siku harus terbasuh. Termasuk kulit di bawah kuku. Karena itu, kulit yang ada bawah kuku perlu dijaga kebersihannya agar tak ada kotoran yang dapat mengahalangi air sampai pada kulit.
4. Mengusap sebagian kepala
Batasan minimal mengusap sebagian kepala adalah sampainya air ke sebagian kecil kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala. Adapun mengusap rambut yang menjuntai di luar area kepala (misalnya rambut kepala yang menjuntai di wilayah bahu atau punggung) maka itu dianggap tidak sah.
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Dalam membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki ini adalah semua bagian anggota tubuh yang ada pada area tersebut seperti rambut, kuku dan sebagainya.
6. Tertib.
Tertib adalah melakukan kegiatan wudhu tersebut secara berurutan sebagaimana urutan di atas, yakni dimulai dengan niat dan membasuh muka, membasuh kedua tangan beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki.
Wajib dan sunah wudhu
Adapun wajib dan sunah wudhu berdasarkan urutan dan rangkaiannya adalah sebagaimana berikut:
- 1. Bersiwak.
- 2. Membaca basmalah.
- 3. Membasuh kedua tangan.
- 4. Berkumur 3 kali.
- 5. Menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) 3 kali.
- 6. Melafalkan niat.
- 7. Memasang niat wudhu dalam hati berbarengan dengan membasuh wajah.
- 8. Membasuh wajah 3 kali.
- 9. Membasuh tangan hingga siku sebanyak 3 kali.
- 10. Mengusap sebagian kulit kepala dengan air 3 kali.
- 11. Menyapu seluruh bagian kepala.
- 12. Menyapu kedua telinga 3 kali.
- 13. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak 3 kali.
- 14. Menghadap kiblat.
- 15. Membaca doa setelah wudhu.
Baca juga: Bolehkah Berwudhu dalam Keadaan Tanpa Busana? Ini Penjelasan Buya Yahya Hukum Wudhu
Baca juga: Apakah Boleh Wudhu Dalam Keadaan Tak Pakai Baju? Berikut Penjelasan Baju Buya Yahya Hukum Berwudhu
Doa Setelah Wudhu
Doa Setelah Wudhu Latin
Bacaan Doa Setelah Wudhu
Doa Setelah Wudhu Lengkap
Wudhu
Tribunsumsel.com
Doa Sesudah Wudhu
Materi Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW 2025, Khidmat dan Menyentuh, Tersedia LINK PDF |
![]() |
---|
Doa Setelah Selesai Ijab Kabul Akad Pernikahan, Sesuai Sunnah Rasulullah SAW |
![]() |
---|
2 Teks Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi dan Hikmah Menjaga Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Warisan Doa-doa Mustajab Nabi Muhammad SAW Sebagai Amalan Doa Harian Sehari-hari |
![]() |
---|
Doa Memohon Negeri yang Aman dan Artinya Rabbij Al Hadza Baladan Aminan Warzuq Ahlahu Minatssamarati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.