Berita Lahat
Petani Sawit di Lahat Resah, Harga Tandan Buah Sawit Tak Stabil, Berharap Harga Pupuk Tak Naik
Petani sawit di Lahat kini tengah resah. Hal tersebut dikarenakan harga jual tandan buah sawit (TBS) di Kabupaten Lahat, saat ini masih tak stabil.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Petani sawit di Lahat kini tengah resah. Hal tersebut dikarenakan harga jual tandan buah sawit (TBS) di Kabupaten Lahat, saat ini masih alami naik turun.
Baru baru ini harga TBS kelapa sawit yang dipanen dari pohon sawit, per Minggu 23 Juni 2024, harganya menyentuh diangka Rp 2.360 - Rp 2.500 per kilogramnya.
Karena hal itu, para petani berharap agar harga pupuk tak mengalami kenaikan.
Hasan, petani sawit di Kecamatan Merapi Barat mengatakan, meski harga jual buah belum stabil, tetap tak menyurutkan semangat petani dalam berkebun.
Meski harga jual buah sawit tunjukan trend positif, persoalannya harga pupuk ikut melejit.
"Ya lumayan soal harga. Tapi masih belum sesuai. Sebab ada biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan sebesar 30 persen, dari hasil. Ditambah biaya panen, serta biaya upah angkut dan lainnya," kata Hasan, Jumat (5/6/2024).
Hasan menyebut, sebelumnya harga jual buah di tingkat tengkulak, sempat mencapai Rp 3.000 perkilogram, dan sekarang turun menjadi Rp 2.500 perkilogram.
Untuk harga yang paling sesuai, setidaknya jika sudah mencapai Rp 5.000 perkilogram.
"Harapan kita selaku petani, pemerintah bisa menstabilkan harga TBS. Jika harga buah sulit naik, setidaknya harga jual pupuk jangan ikut melambung tinggi. Karena untuk panen, petani juga harus keluar biaya tambahan lainnya," sampainya.
Baca juga: Hotel Buser dan Perumda Tirta Lematang Banyak Sumbang PAD Lahat, Perusda Pertambangan Tak Jelas
Baca juga: Yulius-Arry di Pilkada Lahat, Jadi Balonkada Jalur Perseorangan Tersisa Pada Pilkada 2024 di Sumsel
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi menuturkan, untuk harga sawit sejauh ini masih naik turun, seperti yang dialami petani ketika mereka menjualnya.
Untuk standar harga, pihaknya mengacu pada hasil yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel.
"Meski saat ini harga buah belum stabil, petani diharapkan tidak menurunkan kualitas dan mutu buah. Karena bisa jadi dalam waktu dekat, harga jual buah bisa sesuai harapan petani," tuturnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Curi 80 Tandan Buah Sawit, Pria di Muaraenim Ditangkap Polisi saat Lari ke Hutan |
![]() |
---|
Lantik 722 PPPK , Bupati Bursah Zarnubi : Tunjukan Dedikasi dan Loyalitas |
![]() |
---|
Petani di Lahat Resah, Bulog Hentikan Pembelian Gabah, Padahal Sedang Masuk Panen Raya |
![]() |
---|
Dirumahkan Tanpa Upah Imbas Perusahaan Bersengketa Lahan, Pegawai PT Aditarwan Ngadu ke Bupati Lahat |
![]() |
---|
Warga Keluhkan Air PDAM Lahat Keruh dan Hanya Mengalir Sebentar, DPRD Janji Segera Panggil Dirut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.