DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Dulu Jadi Saksi, Rana Tukang Ojek Ngaku Lihat Eky Berkelahi 2 Orang di Flyover Talun, Pelaku Dikuak

Inilah kesaksian Rana terkait peristiwa kasus Vina, lihat Eky berkelahi di Fly Over Talun Cirebon pada tahun 2016 silam bukan dengan para terpidana...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Youtube Kang Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Saat Ngobrol Pak Rana Orang yang Mengaku Sempat Melihat Eky Berkelahi dengan Dua Orang di Flyover tahun 2016 Silam, Ada Vina Ikut Dipukul Pelaku 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rana, tukang ojek mengaku sempat melihat peristiwa saat Eky berkelahi di Fly Over Talun, Cirebon pada tahun 2016 silam.

Hal tersebut disampaikan Rana di konten youtube Kang Dedi Mulyadi tayang pada Rabu (19/6/2024).

Dalam pernyataannya, Rana membeberkan jika Eky bukan berkelaho dengan para terpidana ataupun Pegi Setiawan kini baru ditangkap.

Pasalnya Rana mengaku hanya melihat Eky dan Vina dihadang oleh dua orang.

Kala itu, Rana yang akan berangkat bekerja sebagai tukang ojek lantas melerai perkelahian antara Eky dengan kedua pelaku.

"Ga lihat (pembunuhan Vina dan Eky). Kalau saya berangkat ngojek arah Polres Sumber, dari rumah jam 10an malem, terus balik lagi ada orang berantem di jalan layang," kata Rana.

"Siapa yang berantem?," tanya Dedi Mulyadi.

Menurut Rana, saat itu Eky dikeroyok oleh dua pemuda seumuran yang mengenakan kaos hitam polos.

"Ya itu, perempuan yang mati itu (Vina), laki lakinya satu dikeroyok dua pria pake kaos hitam ga ada tulisannya," jelasnya.

"Mas lihat?," ujar Dedi.

"Ya lihat, orang saya yang lerai, di jalan layang," jawab Rana.

Foto Eky dan Vina. Saksi Rana alias Piying, tukang ojek mengaku melihat Vina dan Eky dikejar dua pemuda bermotor di malam sebelum tewas dibunuh, pada 27 Agustus 2016.
Foto Eky dan Vina. Saksi Rana alias Piying, tukang ojek mengaku melihat Vina dan Eky dikejar dua pemuda bermotor di malam sebelum tewas dibunuh, pada 27 Agustus 2016. (facebook/Vina Dewi)

"Dikeroyok? dua orang? apa yang Mas lalukan?," ucap Dedi Mulyadi kembali bertanya.

Rana mengaku saat itu mencoba melerai perkelahian antara Eky dan kedua pelaku.

Sebab menurutnya korban dan pelaku masih merupakan pelajar di bawah umur.

"Saya pisah bilang, kamu tuh masih sekolah, jangan berantem berantem," jelasnya.

"Asli? bener? bener asli ngelihat?," kata Dedi Muyadi meyakinkan.

"Iya bener, asli ngelihat," pungkas Rana.

"Berani sumpah?," tanya Dedi.

"Berani, saya kan sampe jadi saksi Polda Bandung di 2016 diperiksa," jawan Rana.

"Terus yang dua orang? pake kaos yang ditangkep sekarang?," ucap Dedi kembali bertanya.

"Ya bukan pak, beda, di Cirebon saya ikut sidang 2 kali dijelasin, sama Hakim diem bae.

Ga nanya Hakimnya, ditanya itu bukan orangnya, saya bilang bukan, itu mah rada kecil, kalo saya lihat mungkin SMA kelas 2 seumuran anak saya," kata Rana memberikan kesaksian.

Baca juga: Difitnah Terima Uang Rp 7 M Terkait Kasus Vina, Hotman Paris Gelar Sayembara : Hadiah Rp 70 Miliar

Baca juga: Keberadaan Iptu Rudiana Ayah Eky Dilaporkan Atas Dugaan Rekayasa Kasus Vina Cirebon, Menghindar

"Yang berkelahi itu sepantaran Eky?," tanya Dedi Mulyadi.

Setelah melerai perkelahian, Rana mengaku dirinya langsung berlalu pergi.

Sedangkan Eky, Vina dan kedua pelaku turun dan menuju kebawah fly over Talun.

Rana kemudian mengaku tak mengetahui lagi keberadaan Eky dan Vina setelah kembali lagi ke fly over usai bekerja.

"Iya sama, sepantaran, setelah dipisah turun ke bawah naik motor Beat, setelah itu saya lurus ke Kali Tanjung, balik lagi jam 1 ke Sumber udah ga ada," jelasnya.

"Dengernya pas di SMP 11 tuh ada orang meninggal gitu, saya kan taunya di Jembatan yang misah orang 2 itu," sambungnya.

Sementara itu, Rana mengatakan jika dirinya tak pernah bertemu dengan Rudiana, ayah Eky saat dirinya dipanggil kepolisian untuk memberikan kesaksian.

"Saya Pak Rudiana ga ketemu, kita langsung sidang.

Pengacaranya pak Kosim, itu yang Hadi itu. Saya kan langsung bilang sama bapaknya Eka, udah 2 minggunya itu," jelasnya.

Rana hanya melihat jika saat itu Vina sempat terkena pukulan saat Eky dikeroyok kedua pelaku.

"Pelaku pake Beat hitam, ngejar dari bawah itu, pas ditengah jalan layang itu berenti kita melerai, itu mereka dengan tangan kosong.

Yang si Vinanya udah kepukul duluan itu mukanya, kita lerai, dia berdiri aja di belakang tapi kepukul, Ekynya juga kepukul," kata Rana kepada Dedi Mulyadi.

"Pas dipisah belum (berdarah) ga ada, biasa anak muda aja," ujarnya.

Rana kembali menegaskan bahwa Rana tak mengetahui keberadaan maupun kondisi Eky dan Vina setelah kembali lagi ke fly over usai bekerja jelang tengah malam.

"Ga lama (berkelahi) orang dipisah sama saya, saya pergi bawa sayuran, balik lagi setengah 12 ga ada. Kita kan kalo ada kejadian ada laporan, tapi ini belum ada polisi, disana sering ada pembegalan.

Saya ngojek bolak balik situ ga ada (polisi), disitu ga ada mayat, gatau, orang tiap hari lewat pun ga ada, ga lihat," ujarnya.

Ia juga sama sekali tak melihat keramaian lantaran ada mayat seperti kesaksian yang diberikan saksi lainnya.

"Iya tapi sepengetahuan saya ga ada mayat, yang ada orang berkelahi aja.

Denger ada di jembatan (mayat) berarti arah mau berangkat, tapi ga ada, makanya kalau Suroto sering disitu berarti dia harus tau semua dong, yang bener kan di Pengadilan ada saksi bilang kecelakaan, taunya pembunuhan," pungkas Rana.

"Ikut dari 2016 sih pak bela orang 8 sampe Polda Bandung, tapi ga ada yang bilang murni kecelakaan itu, ga ada (melihat)," kata Rana melanjutkan.

Baca juga: Difitnah Terima Uang Rp 7 M Terkait Kasus Vina, Hotman Paris Gelar Sayembara : Hadiah Rp 70 Miliar

Rana juga telah bersumpah telah memberikan kesaksian yang sepenuhnya jujur.

"Taunya gitu si Pak, di Polda Bandung bilangnya gitu, di Cirebon disumpah Alquran bilangnya gitu," jelasnya.

"Iya kan bapak yang merasakan," sambung Dedi Mulyadi.

"Iya kan kita dulunya kasian orang 8 tidak bersalah," kata Rana.

"Bapak bilang ga ada orang meninggal ga sinkron sama yang lain, tapi mungkin bapak disitu peristiwanya belum terjadi," kata Dedi Mulyadi menegaskan.

"Iya betul," tutupnya.


Sempat Melerai

Sebelumnya, Rana juga mengaku sempat melerai keributan antara Eky dan dua pemuda tersebut di TKP, Flyover Talun, Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Cirebon, Jawa Barat.

Dari situlah ia sangat mengingat jelas wajah Vina dan Eky, serta dua pemotor yang mengajak ribut korban pada 27 Agustus 2016 silam.

Rana bahkan sempat menjadi saksi di persidangan tahun 2017 lalu.

Ia mengatakan bahwa menyaksikan ada empat orang berantem, termasuk satu perempuan yang diyakini adalah Vina.

Namun, menurut Rana mereka tidak dikenali sebagai pelaku yang saat ini mendekam di penjara.

"Saya ikut sidang dua kali, bukan mereka (7 terpidana) orang pas sidang kan dihadapi tujuh orang tuh kan disumpah Al-quran kitanya tuh," ungkap saksi Rana, dilansir dari Youtube Official iNews, Kamis, (13/6/2024).

Bahkan sosok Pegi Setiawan yang baru ditangkap usai diduga buron 8 tahun itu dikatakan bukan pelaku sebenarnya.

"Bukan juga (Pegi)," sambungnya.

Menurut pengakuan Rana, ia pun mengetahui persis wajah Vina, eky dan juga ciri-ciri dari pelaku, lantaran melihatnya dari jarak yang dekat.

"Iya betul orang dua ini yang saya pisahin tuh, mukanya juga sama lah orang tiga itu, potongan rambutnya sama, tingginya sama, kayak orang kenal si mereka," terang Rana saat diperlihatkan wajah Eky dan Vina.

Awalnya, Rana yang saat itu tengah melintas dari arah kiri, melihat Vina dan Eki sempat bertengkar dengan dua pengendara motor.

"Saya di jalan layang ada motor kejar-kejaran motor dua, pas di tanjakan dia berantem, saya kan kiri jalan berenti minggir," ungkap Rana.

Rana pun mengaku sempat melerai Eky dengan dua pemuda.

Eky saat itu dikatakan dalam keadaan sudah dipukul oleh dua pemuda tersebut.

Setelah melerai perkelahian tersebut, Rana menyebutkan jika Vina, Eky dan juga satu pengendara motor lainnya langsung turun ke bawah.

"Saya bilang kan 'kamu tuh masih anak sekolah jangan berantem-berantem ini kan malem sana pulang'" terangnya.

"Udah dilerai tuh enggak berantem, saya kan masih nunggu dia kan turun lagi balik lagi, dia lagi dipukul temennya Vina itu sama dua orang itu," jelas.

"Si Vina kan digalang gini sret, jadi otomatis turun, yang galang kan langsung maju terus adu jotos, terus kita kan lihat ya tak pisah," sambungnya.

Seperti diketahui, Vina dan Eki mengalami peristiwa tragis di Flyover Talun, Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved