DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

3 Pengakuan Suroto Dinilai Janggal, Diskakmat Dedi Mulyadi Berbeda dengan di BAP Tahun 2016

Pengakuan Suroto (50), petugas keamanan yang mengaku pertama kali menolong Vina dan Eky sebelum tewas, diskakmat oleh Dedi Mulyadi.

Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Pengakuan Suroto (50), petugas keamanan yang mengaku pertama kali menolong Vina dan Eky sebelum tewas, diskakmat oleh Dedi Mulyadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengakuan Suroto (50), petugas keamanan yang mengaku pertama kali menolong Vina dan Eky sebelum tewas, diskakmat oleh Dedi Mulyadi.

Suroto mengaku pertama kali menolong Vina dan eky yang dalam kondisi tergeletak dan terluka di trotoar.

Munculnya sosok baru ini seolah mementahkan semua pernyataan yang beredar mengenai tewasnya Vina dan Eky pada tahun 2016 silam.

Namun, baru-baru ini pengakuan Suroto mengenai pembunuhan Vina dan Eky dibantah oleh Dedi Mulyadi.

Hal ini terlihat dalam Youtube Dedi Mulyadi yang menemui langsung Suroto.

Berikut sederet pengakuan Suroto yang dinilai janggal:

1. Soal Dua Polisi Bantu Evakuasi Korban

Suroto yang kala itu menjabat sebagai mandor Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon mengaku sedang nongkrong di Polsek Talun.

Lalu sekitar pukul 22.00 WIB, Suroto mendapatkan kabar kalau terjadi kecelakaan di Jembatan Talun.

"Waktu itu jam 21.00 WIB saya sudah keliling lokasi di jembatan," ucap Suroto dikutip TribunJakarta dari YouTube Dedi Mulyadi, pada Sabtu (8/6/2024). Dikutip dari TribunJakarta.com

"Itu masih aman enggak terjadi apa-apa, saya balik lagi ke Polsek ngobrol lagi biasa," sambungnya.

"Enggak lama, jam 22.00 WIB, pengguna jalan lapor ada kecelakaan," imbuhnya.

Baca juga: Pengakuan Suroto Saat Pertama Kali Tolong Vina & Eky, Pastikan Tak Ada Kamera CCTV di TKP

Nasib Suroto Saksi Pertama Kali Temukan Vina dan Eky Cirebon 2016, Kini Bakal Diperiksa Polda Jabar
Nasib Suroto Saksi Pertama Kali Temukan Vina dan Eky Cirebon 2016, Kini Bakal Diperiksa Polda Jabar (youtube/KOMPASTV)

Suroto mengaku kepada Dedi Mulyadi, ia langsung meluncur ke lokasi kecelakaan menggunakan sepeda motor.

"Saya langsung naik motor ke lokasi," kata Suroto.

Mendengar ucapan Suroto, Dedi Mulyadi kebingungan.

"Bapak kesananya sendiri? Bukan dengan anggota?" tanya Dedi Mulyadi.

"Saya sendiri naik motor, anggota naik mobil nyusul," jawan Suroto.

Baca juga: Nasib Suroto Saksi Pertama Kali Temukan Vina dan Eky Cirebon 2016, Kini Bakal Diperiksa Polda Jabar

Kesaksian Suroto Dengar Pengakuan Pelaku Soal Penganiayaan Vina dan Eky di Cirebon Pakai Balok
Kesaksian Suroto Dengar Pengakuan Pelaku Soal Penganiayaan Vina dan Eky di Cirebon Pakai Balok (youtube/KOMPASTV)

Dedi Mulyadi lalu mengatakan pernyataan Suroto berbeda jauh dengan pengakuannya di BAP tahun 2016.

Suroto seketika terdiam. Matanya langsung menantap ke arah atas.

"Tapi di BAP bapak bilangnya dengan anggota," ucap Dedi Mulyadi.

"Iya dengan anggota di lokasinya," kata Suroto gagap.

"Tapi diputusan berbeda," tegas Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi lalu membacakan BAP Suroto dari ponselnya.

"Kemudian saksi bersama dengan piket, yaitu saksi Supriadi dan Suja, dengan menggunakan mobil mendatangi lokasi laka lantas, dan melihat korban sudah tergeletak," kata Dedi Mulyadi.

"Nah yang bener mana?" tanyanya.

Suroto tampak tak bisa menjawab pertanyaan Dedi Mulyadi.

Dengan tergagap, Suroto mengatakan dia bertemu dengan dua anggota polisi bernama Supriadi dan Suja di lokasi kejadian.

"Mobil pratoli belakangan, yang jelas saya ketemu polisi di lokasi," kata Suroto.

"Kenapa tapi di BAPnya bapak begitu," cecar Dedi Mulyadi.

"Lupa ya," imbuh Dedi Mulyadi sambil tertawa.

2. Vina Disebut Merintih Minta Tolong

Sementara, kejanggalan lain Suroto menyebut saat dievakuasi Vina masih dalam keadaan hidup.

Sementara Eky sudah meninggal dunia.

Suroto mengaku sempat mendengar Vina merintih meminta tolong.

"Yang perempuan minta 'Tolong-tolong'," ucap Suroto dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Dedi Mulyadi, pada Sabtu (8/6/2024).

Namun pernyataan Suroto langsung disangkal oleh Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menyebut di dalam BAP tahun 2016, Suroto menyebut kalau Vina tidak meminta tolong namun hanya merintih.

"Pak ini beda dengan yang di BAP, ini harus diluruskan kan nanti bapak diperiksa lagi," kata Dedi Mulyadi.

"Jadi di BAP bapak yang dulu tidak ada Vina minta tolong, yang ada Vina hanya merintih aduh-aduh," imbuhnya.

Suroto lalu mengkoreksi pengakuannya di BAP, ia meyakini kalau kala itu Vina meminta tolong.

"Tolong Pak, yang bener minta tolong," ucap Suroto.

Dedi Mulyadi lalu merasa heran mengapa di 2016, Suroto tidak mengatakan yang sebenarnya.

Pria yang menjabar sebagai Kepala Dusun itu tidak bisa merespon pertanyaan Dedi Mulyadi.

"Kenapa Bapak tidak menyampaikan yang sebenarnya?" tanya Dedi Mulyadi.

"Iya ya," imbuhnya.

3. Sebut Wajah Korban Penuh Lebam

Sementara, kejanggalan ketiga Suroto menyebut wajah kedua korban penuh dengan lebam seperti habis disiksa.

Ia mengatakan saat datang melihat Vina dan Eky sudah bersimbah darah terkapar di jalanan.

"Muka itu udah lebam-lebam semua, darah semua," ucap Suroto.

Mendengar pengakuan Suroto, Dedi Mulyadi kebingungan.

"Kok lebam ya?" tanya Dedi Mulyadi.

Suroto lalu mengaku kala itu heran, apabila benar Vina dan Eky korban kecelakan tunggal, mengapa luka di tubuhnya sangat parah.

"Muka semuanya lebam," ucap Suroto

"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"

"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"

"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.

Tiba-tiba, Dedi Mulyadi mengaku memiliki foto kondisi Vina saat pertama kali ditemukan.

Mendengar hal itu Suroto sempat terdiam sejenak.

"Kalau di foto yang saya lihat Pak, itu lukanya enggak ada lebam," ucap Dedi Mulyadi.

"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"

"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"

"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.

Tiba-tiba, Dedi Mulyadi mengaku memiliki foto kondisi Vina saat pertama kali ditemukan.

Mendengar hal itu Suroto sempat terdiam sejenak.

"Kalau di foto yang saya lihat Pak, itu lukanya enggak ada lebam," ucap Dedi Mulyadi.

Suroto lalu dengan tergagap menyebut foto tersebut salah.

Ia menyakini kalau Vina dan Eky wajahnya penuh dengan lebam.

"Ada pak, kemarin ada yang nunjukin foto, 'Ini mah bersih'," kata Suroto.

"Lebam Pak di matanya itu,"

"Yang kemarin di foto itu salah," imbuhnya.

Dedi Mulyadi kemudian menejelaskan, di foto yang ia lihat Vina sedang berada di rumah sakit.

Vina memang tampak berdarah, namun tidak ada lebam di wajahnya.

"Itu fotonya waktu di rumah sakit, pas lagi di tangani di rumah sakit," ucap Dedi Mulyadi.

"Luka di wajahnya itu berdarah, seperti orang kecelakaan,"

"Kalau badannya bersih," imbuhnya.

Namun Suroto tetap kepada keyakinanya kalau wajah Vina mengalami lebam.

Dedi Mulyadi kemudian mengingatkan Suroto untuk berkata jujur terkait kasus Vina Cirebon.

Sebagaimana diketahui, peristiwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Vina dan Eky disebut dibunuh secara sadis oleh sejumlah anggota geng motor.

Setelah membunuh korban, geng motor ini merekayasa kematian korban seolah Vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.

Pegi Setiawan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi pada 27 Agustus 2016 di Cirebon.

Menurut kepolisian, Pegi Setiawan adalah sosok yang selama ini berada dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Ia ditangkap di Bandung pada Selasa (21/6/2024).

Pegi Setiawan diduga sebagai salah satu anggota geng motor yang bertanggung jawab atas kematian Vina dan Eki.

Selain itu, Pegi Setiawan juga digadang-gadang sebagai pelaku utama pembunuhan ini.

Kendati demikian, tertangkapnya Pegi Setiawan ini menimbulkan sejumlah kontroversi.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved