DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Susno Duadji Yakin dengan Kesaksian Suroto Dalam Kasus Vina Cirebon : Aep dan Melmel Tak Kuat

Susno Duadji mengatakan, kesaksian Suroto ini lebih meyakinkan daripada AEP dan karena didukung adanya kepolisian membantu evakuasi jasad Vina dan Eky

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube tvOneNews
Susno Duadji (kiri) dan Suroto (kanan) - Susno Duadji mengatakan, kesaksian Suroto ini lebih meyakinkan daripada AEP dan Melmel, karena didukung adanya kepolisian membantu evakuasi jasad Vina dan Eky 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kesaksian Suroto, petugas keamanan atau siskamling di desa sekitar jembatan Talun, mengaku sebagai sosok pertama kali menolong Vina dan Eky diyakini mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.

Susno Duadji mengatakan, kesaksian Suroto ini lebih meyakinkan karena didukung adanya pihak kepolisian yang membantu evakuasi jasad Vina dan Eky di TKP.

Adapun sebelumnya, Suroto, mengaku tidak melihat adanya sosok Melmel atau siapapun yang mencoba menolong duo sejoli tersebut.

Baca juga: Tak Ada Sosok Melmel di TKP, Suroto Penolong Pertama Vina Cirebon Klaim Cuma Ada Dirinya & 2 Polisi

Padahal, Melmel sempat muncul mengaku membututi Vina dan Eky hingga menyaksikan dianiaya.

Menanggapi itu, Susno Duadji merasa yakin dengan kesaksian Suroto.

"Kesaksian Pak Suroto ini lebih meyakinkan karena didukung oleh dua anggota polri, didukung lagi perawat di rumah sakit," kata Susno Duadji, dilansir dari Youtube TV One, Kamis (6/6/2024).

"Bisa juga Suroto diperiksa ada gak darahnya Eki atau Vina itu kuat sekali," sambungnya.

Bahkan Susno Duadji membandingkan kesaksian Suroto dengan Melmel dan Aep.

"Kalau kesaksian Aep, Melmel tidak kuat, itu hanya ngomong doang," kata dia.

Baca juga: Saya Sampai Gemetar Cerita Suroto Pertama Kali Tolong Vina Cirebon, Sebut Adegan di Film Salah

Susno Duadji juga mengatakan kalau kesaksian Suroto ini bisa mengungkap kasus yang sebenarnya.

"Kesaksian Pak Suroto kalau benar, maka jalannya perkara ini akan berbalik 180 derajat, termasuk yang sudah disidangkan," tandasnya.

Mantan penyidik ini pun meminta polisi periksa CCTV di TKP meski tidak menyorot ke jasad korban.

"CCTV memang tidak menyorot kepada korban tapi ke jalan, tujuannya apa tergeletaknya Eky dan Vina disitu kalau karena kecelakannya berarti masih mengendarai, nah kalau ditergeletak disana bisa jadi dilempar bisa jadi terjatuh terpentung benda tajam, atau mengidap penyakit, ini yag harus diselidiki, ada manfaatnya walapun tidak tersorot," tandas Susno.

Kesaksian Suroto Pertama Kali Temukan Jasad Vina dan Eky, Adegan di Film Banyak yang Salah

Suroto, petugas keamanan atau siskamling di desa sekitar jembatan Talun, mengaku sebagai sosok yang pertama kali menolong Vina dan Eky.

Suroto berani bersaksi jika dirinya masih ingat jelas kejadian di malam hari tersebut.

Saat itu, Suroto sempat gemetaran tak menyangka melihat kondisi Vina yang memprihatinkan hingga membuatnya tergerak untuk menolong.

Adapun kejadian itu diketahuinya berawal ketika sedang patroli di sekitaran TKP.

Dirinya menemukan jasad duo sejoli tersebut pada malam hari.

"Hari itu saya patroli keliling karena saat itu rawan begal di jam 10-11 malam. Jam 10 saya lewat, mutar balik ke flyover sini, saya melihat korban-korban tergeletak," cerita Suroto saat ditemui iNews di jembatan flyover Talun, dikutip dari tayangan kanal YouTube Official iNews, Rabu, 5 Juni 2024.

Suroto saat reka adegan pertama kali menemukan jasad Vina dan Eki. petugas keamanan Suroto sempat gemetaran tak menyangka melihat kondisi Vina yang memprihatinkan hingga membuatnya tergerak untuk menolong.
Suroto saat reka adegan pertama kali menemukan jasad Vina dan Eki. petugas keamanan Suroto sempat gemetaran tak menyangka melihat kondisi Vina yang memprihatinkan hingga membuatnya tergerak untuk menolong. (Youtube Official iNews)

Dia pun lalu menunjukkan posisi tubuh Eky dan Vina yang ketika itu tergeletak di tengah pembatas jalan flyover Talun.

Suroto berani bersaksi jika dirinya masih ingat jelas kejadian di malam hari tersebut.

"Jam 10 malam. Bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat, saya saksi, masih ingat betul," ungkap Suroto.

"Ini asli dan tidak ada saya rekayasa, posisi ada disini bukan disana(trotoar)," tegasnya.

Dari keterangan Suroto, dirinya yakin tidak ada Melmel atau siapapun yang membantu Vina dan Eky di TKP.

Suroto memastikan kalau Melmel saat kejadian tiak ada di lokasi.

Ia menegaskan bahwa saat itu hanya ada dirinya dan langsung memanggil polisi.

"Tidak ada (Melmel), ngangkat korban laki bertiga aja, korban perempuan tiga aja, saya dengan anggota kepolisian dua orang," ungkap Suroto.

Namun tak ada satupun yang berani menolong hingga akhirnya Suroto datang.

Ketika itu, dirinya pertama kali menolong Eky. Ia pun mengungkapkan kondisi kekasih Vina itu yang sudah tidak bernyawa.

"Pertama saya nolong si laki (Eky), nggak tahu namanya waktu itu. Posisinya masih pakai helm. Saya tanya 'dek, dek, dek', dia nggak nyahut. Tebakan saya dia sudah mati, karena darahnya banyak. Waktu itu hujan, dan darahnya itu mengalir ngikutin air," ungkap Suroto.

Baca juga: Suroto Ngaku Sosok Pertama Kali Menolong Vina Cirebon usai Dibunuh, Sebut Pacar Eki Sempat Merintih

Suroton menyebut Eky saat itu, mengenakan jaket bergambar logo klub motor XTC berwarna biru putih.

"Pakai jaket, kalau nggak salah jaket XTC warna biru putih," terangnya.

"Karena saya pikir Eky sudah meninggal, saya lalu fokus menolong si perempuan (Vina), waktu itu juga nggak tahu namanya siapa," ujar Suroto.

Suroto, Petugas keamanan atau Siskamling di desa sekitar jembatan Talun, kini muncul mengaku sebagai sosok yang pertama kali menolong Vina dan Eki. (Youtube Official iNews)

Menurutnya, posisi Vina ketika itu terlentang dan masih dalam kondisi sadar. Vina bahkan pun sempat merintih meminta pertolongan kepada Suroto.

"Dia minta tolong, 'tolong, tolong', saya tolonglah si perempuan. Aku bilang 'sabar dek, lagi manggil mobil'," ucapnya kala itu.

"Waktu dia terlentang, kepalanya saya angkat, posisi dia itu saya papah kepalanya," tambahnya.

Lebih lanjut, Suroto juga mengungkap kondisi Vina saat itu dimana korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.

"Kondisi Vina parah juga, kaki luka, kena sobekan besi atau apa, kita juga nggak tahu. Dia luka parah. Tangannya luka parah, wajahnya memar semua. Kaki kiri patah, kepala berdarah juga," bebernya.

Selain itu, ia juga melihat tubuh bagian bawah Vina sudah tertutupi jaket XTC sama seperti yang dikenakan Eky.

"Vina sebelum saya tolong, jaketnya itu sudah menutupi (bagian bawah tubuhnya), jaketnya itu sama (dengan jaket XTC Eky) warna putih biru," tutur Suroto.

Ia juga mengaku sempat membetulkan dalaman bagian bawah tubuh Vina karena melorot.

Tak lama setelah itu, Suroto pun melihat polisi datang di lokasi penemuan tubuh Vina Cirebon dan Eky tersebut.

"Nggak lama kemudian anggota polisi datang," ujarnya.

Suroto juga yang ikut mengantarkan Vina ke rumah sakit, dikatakannya masih bernyawa.

"Perempuannya masih hidup, masih minta tolong terus sampai rumah sakit, saya dulu sampai gemeter gak tega 'kok sampai kayak gini yaAllah'," katanya.

Melihat kondisi Vina, Suroto sempat curiga jika kematian almarhum bukan karena kecelakaan.

Pasalnya, saat Suroto mengaku melakukan survey ulang di TKP sehari setelah kejadian.

"Ga ada benturan besi, karena abis kejadia jam 10 malem itu, saya menemukan korban, paginya saya survey apa bener sih kecelakaan sampai kayak gitu, tapi gak ada sama sekali beretan, tapi diinformasikan polisi kecelakaan laka lantas.

Hingga kecurigaan Suroto terbukti setelah berselang lama kematian Vina dan Eki disebabkan karena kasus pembunuhan.

"Mangkanya film-film itu salah semua, gak bener posisi, wilayah di Kecomberan, posisi gak disana, saya berani sumpah demi Allah inilah yang saya tolong pertama, saya dihadirkan ke persidangan dua kali," paparnya.

Disisi lain, Suroto mengaku tidak tahu menahu soal kasus pembunuhan Vina yang melibatkan beberapa pelaku bahkan ia tidak mengetahui bahwa korban merupkan anak Briptu Rudiana.

"Saya fokusnya cuma nolongi aja," tandasnya.

Pengakuan Aep dan Melmel Disebut Berbohong

Sebelumnya, Pengacara Pegi Setiawan soroti kesaksian Aep dan Melme dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Diketahui, Aep dan Melmel menguak kesaksian yang mengaku melihat kejadian saat pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 silam.

Dalam kesaksiannya, Aep menyakini jika Pegi Setiawan alias Perong DPO yang ditangkap adalah pelaku asli.

AEP juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon untuk memastikan pelaku yang diamankan adalah DPO pembunuhan Vina dan Eki.

Terkuaknya kasus Vina Cirebon ini juga tak lepas berkat kesaksian Aep kepada ayah korban Eki, Rudiana beberapa hari setelah kejadian.

Kesaksian Aep itulah akhirnya polisi menangkap delapan pemuda Cirebon, satu di antaranya masih di bawah umur kala itu.

Menanggapi hal itu, pengacara Pegi Setiawan menduga adanya keterlibatan AEP dan Melmel dalam kasus tersebut.

"Saya menduga orang-orang yang membuat kesaksian itu jangan-jangan dia pelakunya, itu dugaan, bisa saja dia salah satu pelakunya," ucap pengacara Pegi Setiawan.

Misalnya pada saksi Asep, Niko menyebut jika pengakuan mengenal Pegi Setiawan tidaklah benar.

Pasalnya sejumlah saksi lain termasuk Saka Tatal tak mengenal Pegi Setiawan.

"Cuma satu yang mengatakan mengenal, ya namanya si Asep tadi itu. Hati-hati karena dalam KUHP 242 pasal 242 itu ancamannya 7 tahun penjara. Kamu jangan main-main si Asep ini pesan buat kamu. Hati-hati sekali dalam memberikan kesaksian."ujarnya melansir dari Youtube Cumicumi.

Tak hanya Aep, Niko turut menyoroti pengakuan Melmel. Dimana Melmel mengaku sempat dihubungi
Pegi melalui telepon beberapa saat setelah kejadian pembunuhan.

Akan tetapi, Niko meragukan kredibilitas Mel-Mel dan menduga bahwa dia mungkin saja salah satu pelaku dalam kasus ini.

"Soal itu saya rasa penyesatan dan kemudian hanya mencari sensasi aja. Itu cuma sebatas sebagai petunjuk, tidak bisa dijadikan alat bukti sendiri," tegasnya.

Niko pun menambahkan seharusnya diyakinkan betul apakah benar jika nama Pegi itu Pegi Setiawan kliennya.

"Ada bukti-bukti apa yang bisa ditampilkan seperti itu kan. Ada Samurai katanya, ada Samurai panjang, ada samurai pendek. Tapi sampai hari ini alat bukti itu, barang-barang alat bukti itu semuanya pada gak ada semua bang." terangnya.

Selain itu, Niko juga mempertanyakan motif Mel-Mel dalam memberikan kesaksiannya.

"Dia mau nongol dia mau hilang. Itu haknya dia. Jadi kita saya enggak bisa masuk," tutup Niko

Ia menanggapi soal pernyataan terkait alat bukti penetapan Pegi Setiawan yang dinilai lemah.

Kendati demikian, pengacara Pegi yakin bahwa kliennya akan segera bebas.

Ia juga menegaskan saat ini sudah mempunyai bukti-bukti yang membebaskan kliennya.

"Kalau menurut keyakinan kami para lawyer, klien kami pasti bakal bebas karena berdasarkan alibi hasil investigasi, kami sudah mempunyai bukti-bukti untuk membebaskan klien kami nanti," terangnya.


(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved